Warna Metode Hunter Kelarutan SNI 01-4239-1996 BSN, 1996 Uji Organoleptik Waysima dan Adawiyah, 2008

57 Keterangan : C = kapasitas antioksidan dari kurva standar mgg FP = Faktor Pengenceran M = Bobot sampel kering g FK = Faktor konversi

8. Warna Metode Hunter

Sebanyak 5 g sampel minuman dituang ke dalam cawan petri dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai L, a, dan b. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat Minolta Chromameter CR-310. Intensitas zat warna diukur dengan menggunakan notasi Hunter sistem warna L, a, dan b. Nilai L menunjukkan kecerahan yang mempunyai nilai 0 hitam sampai 100 putih. Nilai a dan b adalah koordinat-koordinat kromatisitas, dimana a untuk warna hijau a negatif dari 0 hingga 80, sampai merah a positif dari 0 hingga 100. Notasi b untuk warna biru b negatif dari 0 hingga 70 sampai warna kuning b positif dari 0 hingga 70

9. Kelarutan SNI 01-4239-1996 BSN, 1996

a Besarnya kelarutan minuman instan Cinna-Ale dapat dihitung dengan cara gravimetri. Sekitar 1 gram serbuk Cinna-Ale ditimbang dan dilarutkan dalam 150 ml air destilata, kemudian disaring menggunakan kertas saring Whatman No. 42 dengan bantuan pompa vakum. Sebelum digunakan, kertas saring dikeringkan terlebih dahulu dalam oven 105 C selama 30 menit, dibiarkan dalam desikator dan ditimbang. Setelah penyaringan, kertas saring 58 beserta residu dikeringkan dalam oven 105 C selama 3 jam, dibiarkan dlam desikator dan ditimbang. Keterangan : a = berat kertas saring + residu g b = berat kertas saring kering g c = berat sampel awal g d = kadar air sampel bb

10. Uji Organoleptik Waysima dan Adawiyah, 2008

Parameter sensori Cinna-Ale instan diuji menggunakan uji kesukaan atau uji rating hedonik terhadap penampakan, warna, dan aroma. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pengamatan panca indera panelis dan bersifat subyektif berbeda-beda setiap individu. Uji rating kesukaan dilakukan oleh 30 orang panelis tidak terlatih. Sampel yang diberikan kepada panelis yaitu Cinna-Ale instan terkemas metalized plastic yang disimpan pada suhu 30 C, 45 C, dan 55 C serta Cinna-Ale instan tanpa kemasan yang disimpan di suhu ruang 28 C. Setiap sampel diberikan kode acak berupa tiga digit angka yang kemudian disajikan kepada panelis secara bersamaan. Panelis memulai dengan membaca informasi yang tertera pada kuisioner. Penilaian panelis terhadap aroma serbuk dituliskan dalam bentuk skala hedonik 1-7 dengan tingkat kesukaan yang semakin meningkat seiring semakin tingginya angka skala. Skala tingkat kesukaan yang digunakan adalah 1 Sangat tidak suka, 2 Tidak suka, 3 Agak tidak suka, 4 Netral, 5 Agak suka, 6 Suka, 7 Sangat suka 59

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK PRODUK

Karakteristik produk diketahui dengan melakukan analisis proksimat terhadap produk awal Cinna-Ale instan. Analisis proksimat yang dilakukan adalah kadar air, kadar abu, kadar lemak kasar, kadar protein dan kadar karbohidrat. Cinna-Ale instan dalam bentuk serbuk dan terkemas metalized plastic ditunjukkan pada Gambar 9. Hasil dari pengujian ini selanjutnya akan dibandingkan dengan standar SNI minuman serbuk tradisional. Nilai SNI 01-4320-1996 yang berisi tentang standar minuman serbuk tradisional BSN, 1996 b . Hasil analisis proksimat seperti terlihat pada Tabel 3. Tabel 4. Hasil pengujian analisis proksimat dan standar SNI minuman serbuk tradisional SNI 01-4320-1996 BSN, 1996 b No. Parameter SNI 01-4320-1996 Pengujian 1. Keadaan : - Bau - Rasa - Warna Normal Normal Normal Normal Normal Normal 2. Kadar air bb Maks. 3.0 0.90 3. Kadar abu bb Maks 1.5 0.36 4. Kadar Lemak Kasar bb - 0.52 5. Kadar Protein bb - 2.40 6. Kadar Karbohidrat bb - 95.83