26 merusak Fe-S protein di mitokondria. Tetapi efek tersebut kemungkinan
karena turunan oksida nitrit N
2
O
3
, ONOO
-
daripada oksida nitrit itu sendiri Halliwell dan Gutteridge, 1999.
Contoh dari radikal bebas yang lain adalah peroksil radikal RO
2
, alkoksil radikal RO, thiyl RS, pusat sulfur radikal dan triklorometil
CCl
3 -
, pusat karbon radikal Halliwell dan Gutteridge, 1999.
3. Dampak Negatif Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan oksidan yang sangat kuat, walaupun derajat kekuatannya berbeda-beda. Dampak negatif senyawa-senyawa tersebut timbul
karena reaktifitasnya sehingga dapat merusak komponen-komponen sel yang penting untuk mempertahankan integritas dan kehidupan sel. Serangan radikal
bebas terhadap sel tubuh akan menimbulkan berbagai kerusakan, antara lain : a. Kerusakan Membran Sel
Komponen terpenting membran sel adalah fosfolipid, glikolipid, protein dan kolesterol. Dua komponen pertama mengandung asam lemak
tak jenuh ganda yang sangat rentan terhadap serangan radikal bebas, terutama radikal hidroksil. Radikal hidroksil dapat menimbulkan reaksi
berantai yang dikenal dengan nama peroksidasi lipid. Akibat dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi berbagai senyawa yang
bersifat toksis terhadap sel, antara lain aldehida seperti malondialdehida MDA, 9-hidroksinonenal, serta berbagai hidrokarbon seperti etana C
2
H
6
dan pentane C
3
H
12
. Semuanya mengakibatkan kerusakan membran sel yang parah dan membahayakan kehidupan sel Wijaya, 1996.
b. Kerusakan Protein dan DNA Menurut Wijaya 1996, radikal bebas dapat merusak protein
karena dapat mengadakan reaksi dengan asam-asam amino penyusun protein. Diantara asam amino penyusun protein yang paling rawan adalah
sistein. Sistein mengandung gugusan sulfidril SH yang paling rentan terhadap serangan radikal bebas.
27 R-SH + OH
R-S + H
2
O 2 R-S
R-SS-R
Pembentukan ikatan disulfida menimbulkan ikatan intra dan antar molekul protein, sehingga protein tersebut kehilangan fungsi fisiologisnya.
Radikal bebas merupakan salah satu penyebab kerusakan DNA. Kerusakan ini dapat mengakibatkan terjadinya mutasi sel dan menimbulkan
penyakit kanker Halliwell dan Gutteridge, 1999. c. Autoimun
Autoimun adalah terbentuknya antibodi terhadap sel tubuh sendiri. Adanya antibodi terhadap sel tubuh akan menyebabkan kerusakan jaringan
tubuh Halliwell dan Gutteridge, 1999. d. Penuaan Dini
Kerusakan jaringan oleh radikal bebas terjadi secara terus menerus, perlahan lahan dan pasti. Hal ini disebabkan karena proses pemusnahan
radikal bebas dalam tubuh tidak dapat terjadi secara sempurna. Jaringan yang rusak ini akan mengakibatkan terjadinya proses penuaan Halliwell
dan Gutteridge, 1999. e. Ateroskeloris
Oksidan LDL low density lipoprotein seperti kita ketahui merupakan tahap awal terjadinya aterosklerosis. Serangan radikal hidroksil
pada PUFA Poly Unsaturated Fatty Acid yang terdapat pada permukaan LDL mengawali terjadinya reaksi peroksidasi lipid. Reaksi ini
menyebabkan modifikasi oksidatif dari PUFA dan degradasi apolipoprotein
B. Wijaya, 1996.
D. ANTIOKSIDAN