Pendugaan Umur Simpan dengan Metode Arrhenius Penentuan Parameter Kritis

52

3. Pendugaan Umur Simpan dengan Metode Arrhenius

Model Arrhenius merupakan jenis pendekatan yang mengkuantifikasikan pengaruh suhu terhadap reaksi deteriorasi. Persamaan Arrhenius menunjukkan kebergantungan konstanta laju reaksi terhadap suhu dalam kisaran suhu yang luas. Persamaan model Arrhenius : keterangan : k = konstanta penurunan mutu k o = konstanta tidak bergantung pada suhu E a = energi aktivasi Kalmol T = suhu mutlak K R = konstanta gas 1,986 Kalmol K Dengan mengubah persamaan tersebut di atas maka menjadi : Hasil yang diperoleh selanjutnya diplotkan pada grafik hubungan antara lama penyimpanan hari dan rata-rata penurunan nilai mutuhari k. Langkah berikutnya adalah menentukan regresi linearnya. Setelah diperoleh persamaan regresi untuk masing-masing suhu penyimpanan, dibuat plot Arrhenius dengan sumbu x menyatakan 1T dan sumbu y menyatakan ln k. K menunjukkan slope dari regresi linear yang didapat dari ketiga suhu penyimpanan yang digunakan. Ko menunjukkan konstanta penurunan mutu yang disimpan pada suhu normal, K menyatakan konstanta penurunan mutu dari salah satu kondisi yang digunakan suhu 35 C, 45 C, 55 C. EaR merupakan slope yang diperoleh dari plot Arrhenius. Selanjutnya umur produk minuman fungsional Cinna-Ale instan dapat dihitung dengan persamaan 53 Keterangan : t = prediksi umur simpan hari Ao = nilai mutu awal At = nilai mutu produk yang tersisa setelah waktu t k = konstanta penurunan mutu pada suhu normal

4. Penentuan Parameter Kritis

Penentuan parameter kritis untuk mutu produk minuman fungsional Cinna-Ale instan didasarkan pada perubahan mutu produk selama penyimpanan. Pemilihan parameter dilakukan berdasarkan perubahan mutu yang paling cepat menyebabkan kerusakan produk. Menurut Hariyadi 2004, pemilihan parameter mutu untuk menentukan umur simpan suatu produk, adalah : 1 parameter yang tercepat mengalami penurunan selama penyimpanan, ditujukan nilai koefisien k mutlak atau nilai koefisien determinasi R 2 terbesar; 2 parameter mutu paling sensitif terhadap perubahan terlihat dari nilai slope persamaan Arrhenius atau seperti terlihat dari energi aktivasi yang paling rendah; 3 bila terdapat lebih dari satu parameter mutu yang memenuhi kriteria, maka dipilih parameter mutu yang memiliki umur simpan yang paling pendek.

5. Transformasi Nilai Umur Simpan Menjadi Waktu Kadaluarsa