Jumlah Tanggungan Keluarga Kondisi Responden Sekitar Kawasan Pabrik Gula

39 Gambar 7 Persentase responden menurut jumlah tanggungan keluarga

5.2.7 Jarak Tempat Tinggal dari Kawasan

Jarak rumah responden dihitung dari kawasan pabrik dikelompokkan menjadi tiga kategori, kategori pertama yaitu rumah yang berjarak ≤ 100 m sebesar 42,86 persen atau sebanyak 30 KK. Kategori kedua yaitu rumah yang berjarak 101-600 m sebesar 35,71 persen atau sebanyak 25 KK, sedangkan kategori ketiga yaitu rumah yang berjarak 601-1000 m sebanyak 15 KK atau 21,43 persen Gambar 8. Gambar 8 Persentase responden menurut jarak tempat tinggal dari kawasan ≤2 orang 37,14 3 orang 24,29 4 orang 24,29 5 orang 12,86 ≥6 orang 1,43 ≤100 m 42,86 101-600 m 35,71 601-1000 m 21,43 40 VI ANALISIS EKSTERNALITAS NEGATIF AKIBAT AKTIVITAS PABRIK

6.1 Analisis Eksternalitas Negatif Akibat Aktivitas Pabrik Gula

Permasalahan lingkungan memang bukan suatu hal yang baru, melainkan telah ada sejak zaman terbentuknya bumi. Banyak yang beranggapan bahwasannya permasalahan lingkungan muncul akibat adanya kemajuan teknologi, namun tak semua anggapan itu benar. Hal ini karena kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi dalam suatu negara akan memengaruhi kemajuan di berbagai sektor yang menerapkan teknologi, salah satunya sektor industri, dimana penggunaan teknologi dalam sektor ini mempunyai andil yang cukup besar. Pengendalian lingkungan akibat limbah industri merupakan salah satu masalah yang perlu diatasi bagi setiap negara khususnya negara berkembang yang masuk ke era industrialisasi. Kegiatan manusia berupa produksi, konsumsi, dan distribusi dalam prosesnya selalu meninggalkan hasil akhir atau buangan apabila tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal serta dapat berakibat buruk terhadap kualitas lingkungan. Salah satu aktivitas manusia yang memberikan dampak terhadap penurunan kualitas lingkungan adalah aktivitas manusia dalam sektor industri. Sektor industri memang mempunyai konstribusi besar dari segi perekonomian, namun tidak dapat dipungkiri bahwa sektor industri dapat menimbulkan eksternalitas negatif berupa pencemaran baik pencemaran udara, padat, dan cair. Aktivitas pada sektor industri tercermin melalui berbagai aktivitas, salah satunya adalah kegiatan memproduksi gula putih yang dilakukan oleh salah satu pabrik yang berada di Desa Cepiring. Kegiatan tersebut mempunyai dua dampak bagi masyarakat yaitu berupa manfaat dan kerugian. Manfaat yang diperoleh berupa terbukanya lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, dan meningkatkan infrastruktur. Namun manfaat keberadaan pabrik kurang dirasakan oleh masyarakat Desa Cepiring, terutama warga RW 04. Berdasarkan hasil survei, hanya tujuh responden dari 70 responden bekerja sebagai tenaga kerja pada pabrik

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975 1997

8 137 96

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Analisis Faktor-Faktor Produksi Gula di Pabrik Gula Industri Gula Nusantara, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

7 49 100

. Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

0 2 100

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

(ABSTRAK) SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975-1997.

0 0 1