Estimasi Total Biaya Eksternal Akibat Aktivitas Pabrik Gula

53 Seperti yang telah dijelaskan bahwa biaya eksternal yang muncul akibat pencemaran aktivitas pabrik ditanggung oleh masyarakat rumah tangga dan sektor pertanian. Berdasarkan Tabel 17, total biaya eksternal di sektor pertanian lebih besar dibandingkan dengan total biaya eksternal rumah tangga, dengan rincian total biaya eksternal yang ditanggung masyarakat rumah tangga sebesar Rp 229.845.336 per tahun sedangkan total biaya ekternal kerugian di sektor pertanian yang ditanggung petani adalah sebesar Rp 314.720.000 per tahun. Hal tersebut diakibatkan limbah cair dari pabrik yang dibuang ke saluran air dalam keadaan panas. Saluran air tersebut secara langsung merupakan saluran irigasi yang dimanfaatkan petani, sehingga dampak tersebut langsung dirasakan oleh petani padi yang menyebabkan penurunan produksi. 54 VIII ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT KOMPENSASI

8.1 Analisis Kesediaan Responden Menerima Kompensasi

Berdasarkan survei dari 70 responden, sebanyak 57,14 persen responden bersedia menerima dana kompensasi sebagai bentuk kompensasi. Sisanya sebesar 42,86 persen responden tidak bersedia menerima dana kompensasi Gambar 11. Gambar 11 Persentase kesediaan menerima dana kompensasi responden di Desa Cepiring Dana kompensasi yang bersedia diterima oleh responden sebagian besar akan digunakan untuk keperluan pembelian air bersih 31,48, keperluan sehari- hari 22,22, biaya kesehatan 18,52, pemasangan instalasi PDAM 14,81, dan perbaikan kualitas lingkungan 12,96 Gambar 12. Gambar 12 Rencana alokasi penggunaan dana kompensasi responden Sebanyak 42,86 persen responden menyatakan tidak bersedia menerima dana kompensasi. Responden menyatakan alasan bahwa pemberian dana kompensasi tidak menyelesaikan masalah sebesar 40,63 persen. Sebanyak 34,38 Bersedia 57,14 Tidak bersedia 42,86 Biaya kesehatan 14,81 Perbaikan kualitas lingkungan 12,96 Pembelian air bersih 31,48 Keperluan sehari-hari 22,22 Pemasangan instalasi PDAM 18,52 55 persen berpendapat bahwa daripada pemberian dana kompensasi yang diberikan tiap KK, lebih diutamakan untuk kepentingan umum. Sebesar 25 persen responden berpendapat bahwa pihak pabrik lebih baik membenahi sistem pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitar Gambar 13. Gambar 13 Sebaran alasan ketidakbersediaan responden menerima dana kompensasi Responden mengharapkan bentuk kompensasi berupa perbaikan infrastruktur jalan, jembatan, rumah, dll, penyediaan alat penyaring berupa senderan yang berguna mencegah meresapnya air limbah ke air tanah yang dimanfaatkan warga, lowongan pekerjaan, dan pembangunan klinik kesehatan. Gambar 14 menjelaskan sebaran keinginan kompesasi yang diterima responden. Gambar 14 Sebaran bentuk kompensasi selain dana 40,63 34,38 25,00 Pemberian dana kompensasi tidak menyelesaikan masalah Lebih diutamakan untuk kepentingan umum Lebih baik membenahi sistem pengelolaan limbah Perbaikan infrastruktur 50,00 Pembangunan klinik kesehatan 5,71 Penyediaan alat penyaring 25,71 Lowongan pekerjaan 18,57

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975 1997

8 137 96

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Analisis Faktor-Faktor Produksi Gula di Pabrik Gula Industri Gula Nusantara, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

7 49 100

. Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

0 2 100

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

(ABSTRAK) SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975-1997.

0 0 1