Pendekatan Modal Manusia Konsep Metode Valuasi Ekonomi

19 masyarakat. Penilaian akan dilakukan melalui tahapan-tahapan tersebut sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Asumsi-asumsi yang dibutuhkan dalam pengumpulan nilai willingness to accept WTA dari setiap responden sebagai berikut: 1. Responden adalah masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi penelitian dan bersedia menerima dana kompensasi. 2. Nilai WTA yang diberikan merupakan nilai minimum yang bersedia diterima responden jika dana kompensasi yang diberikan benar-benar dilaksanakan. 3. Pabrik gula bersedia memberikan dana kompensasi atas penurunan kualitas lingkungan. 4. Responden dipilih secara purposive dari populasi yang terkena dampak penurunan kualitas lingkungan dan merupakan perwakilan rumah tangga. Besar kecilnya nilai willingness to accept WTA dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan CVM. Pendekatan tersebut memiliki lima tahapan Garrod dan Willis, 1999 yaitu: 1 membangun pasar hipotetis; 2 mengukur besaran WTA; 3 mengestimasi rataan WTA; 4 menduga kurva penawaran; 5 agregasi data. Menurut Hanley dan Spash 1993 ada enam tahapan, yaitu adanya penambahan evaluasi pelaksanaan CVM sebagai tahapan terakhir.

2.7 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini terkait estimasi nilai kerugian dan willingness to accept WTA masyarakat akibat eksternalitas negatif pernah dilakukan sebelumnya. Salah satunya Purnama 2012 mengkaji tentang estimasi nilai kerugian dan WTA dengan judul “Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri”. Tujuan penelitian tersebut selain mengidentifikasi kondisi responden sekitar, juga mengestimasi nilai kerugian masyarakat, mengestimasi nilai kompensasi yang bersedia diterima, dan mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi besarnya kompensasi yang bersedia diterima. Dengan alat analisis deskriptif, metode valuasi ekonomi berupa biaya pengganti, biaya berobat, dan contingent valuation method CVM serta analisis berganda, hasil menunjukkan estimasi total rata-rata kerugian yang diterima masyarakat

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975 1997

8 137 96

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Analisis Faktor-Faktor Produksi Gula di Pabrik Gula Industri Gula Nusantara, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

7 49 100

. Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

0 2 100

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

(ABSTRAK) SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975-1997.

0 0 1