Perumusan Masalah Estimasi Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Pencemaran di Sekitar Kawasan Pabrik Gula Cepiring, Kendal
5 lingkungan akibat adanya aktivitas pembuangan limbah cair yang berasal dari
pabrik gula tersebut. Indikator bahwa air lingkungan telah tercemar menurut Wardhana 2004 diantaranya adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati
melalui perubahan suhu air, perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen, perubahan warna, bau dan rasa air, timbulnya endapan, adanya mikroorganisme,
serta meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Saluran air yang menjadi saluran pembuangan limbah pabrik berkemungkinan telah tercemar berdasarkan
beberapa indikator tersebut. Selain itu masyarakat merasakan berbagai perubahan dan gangguan
pencemaran udara. Meskipun beberapa dari mereka menyadari bahwa telah terjadi perubahan dari tahun ke tahun terkait pencemaran udara dimana pada tahun 2008-
2011 dampak udara sangat dirasakan namun setelah adanya protes dari warga yang dimediasi oleh pemerintah membuat pihak pabrik bertindak untuk mengatasi
pencemaran udara, sehingga dampak pencemaran udara berkurang di dua tahun terakhir.
3
Tabel 2 menampilkan hasil pengujian kualitas udara ambien pada bulan Juni 2012.
Tabel 2 Hasil pengujian kualitas udara ambien pada pemantauan Juni 2012
Parameter Satuan
Hasil Baku mutu
NO
2 3
31.1 316
SO
2 3
LoD 632
CO
3
4.100 15.000
H
2
S Ppm
0,001 0,02
NH
3
Ppm 0,048
2 Debu
3
222,6 230
Sumber : Laporan Hasil Uji BPPKH Provinsi Jawa Tengah 2012
Keterangan : Jarak ± 300 meter searah angin Desa Cepiring
Kecepatan angin: 0 – 2,1 mdtk
Kelembapan udara: 56 Tekanan udara: 758 mmHg
Arah angin: dari utara
Hasil pengujian semua parameter di bawah standar baku mutu yang telah ditetapkan, namun hasil pengujian pada parameter debu mendekati baku mutu
yang ditetapkan. Eksternalitas lain yang ditimbulkan aktivitas pabrik gula saat berproduksi adalah kebisingan. Kebisingan yang ditimbulkan berasal dari suara
mesin, peralatan, dan bel masuk. Suara mesin tersebut berasal dari generator, boiler, mesin penggiling tebu, mesin pemasakan, evaporator, dan mesin lainnya.
3
Berdasarkan wawancara Ketua RW IV Desa Cepiring, Kendal. Tanggal 22 Februari 2013.
6 Suara bising yang dihasilkan tersebut dapat mengganggu aktivitas pendengaran
dan kenyamanan seseorang. Dalam menanggapi permasalahan tersebut pihak pabrik telah melakukan usaha preventif dengan penanaman pohon sebagai buffer
zone di lahannya, namun sebagian masyarakat mengemukakan masih terganggu adanya kebisingan saat produksi.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana eksternalitas negatif yang dirasakan masyarakat akibat aktivitas pabrik gula di Desa Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal?
2. Berapa biaya kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari aktivitas pabrik gula di Desa Cepiring
Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal? 3. Berapa besar nilai kompensasi yang bersedia diterima masyarakat akibat
aktivitas pabrik gula di Desa Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal? 4. Apakah faktor-faktor yang memengaruhi besarnya kesediaan masyarakat
dalam menerima kompensasi?