Analisis Nilai WTA Masyarakat Terhadap Pencemaran Akibat

29 kawasan pabrik yang terkena eksternalitas negatif. Besarnya dana kompensasi ditanyakan langsung kepada masyarakat Cepiring, berapa nilai yang bersedia mereka terima atas penurunan kualitas lingkungan akibat dampak aktivitas pabrik gula. Besar dana kompensasi yaitu berkisar antara Rp 10.0000 – Rp 1.200.000KKbulan. Harga Rp 10.000 diperoleh dari harga biaya berobat puskesmas Cepiring, sedangkan harga Rp 1.200.000 diperoleh dari harga pemasangan instalasi PDAM Kabupaten Kendal. Melalui skenario di atas, maka responden akan mengetahui gambaran terkait kondisi hipotetik adanya rencana upaya dari pihak pemerintah dan pencemar untuk mengatasi pencemaran yang terjadi. 2. Memperoleh penawaran besaran WTA Metode yang dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh penawaran adalah bidding game. Metode ini diterapkan dengan melakukan penawaran, diawali pada penawaran maksimal yaitu sebesar Rp. 1.200.000 hingga angka minimum yang mau diterima oleh responden 3. Menghitung dugaan nilai tengah EWTA Nilai Tengah WTA EWTA dapat diduga dengan mencari nilai rata-rata dari keseluruhan nilai WTA dibagi jumlah responden. Perhitungan dari dugaan EWTA responden diperoleh dengan rumus: ∑ …………….………………6 Dimana: EWTA = dugaan nilai rataan WTA Rp W i = batas bawah WTA pada kelas-i P fi = frekuensi relatif kelas ke-i n = jumlah responden i = sampel 1,2,3,….., n 4. Menduga kurva penawaran WTA Menduga kurva penawaran adalah proses menentukan variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap nilai WTA. Pendugaan kurva penawaran dilakukan menggunakan persamaan sebagai berikut: Mid WTA = f PNDK, JTT, KU, KBS, PCMA, UPY, ɛ………………7 30 Dimana: mid MWTA = Nilai WTA responden PNDK = tingkat pendidikan tahun JTT = jarak tempat tinggal meter KU = kualitas udara deskriptif KBS = kualitas kebisingan dan getaran deskriptif PCMA = dummy kerugian pencemaran air tanah rugi=1; tidak rugi=0 UPY = dummy variabel belum adanya upaya mengatasi pencemaran tidak ada=1, ada=0 ɛ = galat 5. Menjumlahkan data Menjumlahkan data merupakan proses nilai rata-rata penawaran dikonversikan terhadap populasi yang dimaksud. Nilai total WTA dari masyarakat dapat diketahui setelah menduga nilai tengah WTA. Rumus yang digunakan sebagai berikut: ∑ …………………………….8 Dimana: TWTA = Total WTA WTA i = WTA individu ke-i n i = jumlah sampel ke-i yang bersedia menerima sebesar WTA i = responden ke-i yang bersedia menerima dana kompensasi 6. Evaluasi pelaksanaan CVM Evaluasi Pelaksanaan CVM memerlukan pendekatan seberapa besar tingkat keberhasilan dalam pengaplikasian CVM. Pelaksanaan model CVM dapat dievaluasi dengan melihat tingkat keandalan realibility fungsi WTA dengan melihat nilai R-squares R 2 dari model OLS Ordinary Least Square WTA. Menurut Mitchell dan Carson 1989 dalam Hanley dan Spash 1993 batas minimum nilai R 2 yang realibel adalah 15 persen.

4.4.4 Analisis Fungsi Willingness to Accept WTA

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi WTA masyarakat Desa Cepiring. Alat analisis yang digunakan adalah model regresi linear berganda fungsi persamaan sebagai berikut : 31 mid WTA i = β + β 1 PNDK + β 2 JTT + β 3 KU + β 4 KBS + PCMA β 5 + β 6 UPY + ɛ ……………………………………………………………………..9 Dimana: mid WTA i = nilai WTA responden β = konstanta β 1….. β 6 = koefisien regresi PNDK = tingkat pendidikan tahun JTT = jarak tempat tinggal meter KU = kualitas udara deskriptif KBS = kualitas kebisingan dan getaran deskriptif PCMA = dummy kerugian pencemaran air tanah rugi=1; tidak rugi=0 UPY = dummy kerugian ada atau tidaknya upaya mengatasi pencemaran tidak ada=1, ada=0 i = responden ke-i ɛ = galat Variabel yang diduga berbanding lurus dengan nilai WTA adalah variabel tingkat pendidikan, merasakan kerugian akibat pencemaran air, dan belum adanya upaya mengatasi pencemaran. Tingginya tingkat pendidikan seseorang juga berbanding lurus dengan nilai kompensasi yang diinginkan responden. Hal tersebut karena responden yang berpendidikan tinggi menyadari seberapa besar kerugian yang ditanggung. Variabel ada atau tidaknya kerugian yang dirasakan responden, ketika responden merasa dirugikan bernilai 1 atau telah ada biaya yang dikeluarkan untuk melakukan upaya mengurangi pencemaran maka nilai WTA yang diinginkan diduga akan semakin besar. Variabel dummy belum adanya upaya mengatasi pencemaran diduga berbanding lurus, karena masyarakat yang belum melakukan upaya memiliki keinginan untuk melakukan upaya mengatasi pencemaran sehingga nilai WTA yang diinginkan semakin besar. Variabel yang diduga berbanding terbalik atau berpengaruh negatif dengan nilai WTA adalah jarak tempat tinggal dan variabel-variabel lingkungan kualitas udara dan kualitas kebisingan. Jarak tempat tinggal diduga berpengaruh negatif karena semakin dekat jarak tempat tinggal responden dengan lokasi pabrik, semakin banyak juga dampak yang dirasakan sehingga nilai WTA akan semakin tinggi dibandingkan dengan tempat tinggal yang lokasinya jauh. Kualitas lingkungan diduga berpengaruh negatif karena semakin baik kualitas lingkungan tersebut maka nilai kompensasi yang dinginkan semakin kecil.

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975 1997

8 137 96

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Analisis Faktor-Faktor Produksi Gula di Pabrik Gula Industri Gula Nusantara, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

7 49 100

. Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

0 2 100

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

(ABSTRAK) SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975-1997.

0 0 1