Pendekatan Produktivitas Konsep Metode Valuasi Ekonomi

18 seperti pembuatan terrassering untuk upaya pencegahan erosi di daerah dataran tinggi.

2.6.2 Pendekatan Modal Manusia

Pendekatan modal manusia dapat menggunakan harga pasar sesungguhnya atau dengan harga bayangan. Pendekatan ini dapat dilakukan melalui beberapa teknik diantaranya Dhewanthi et al, 2007: 1. Pendekatan pendapatan yang hilang Pendekatan ini menghitung kerugian akibat pendapatan yang hilang karena perubahan fungsi lingkungan yang berdampak pada kesehatan manusia. 2. Biaya berobat Pendekatan ini menghitung kerugian berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk mengobati kesehatannya akibat penurunan kualitas lingkungan. 3. Biaya penanggulangan Pendekatan ini dapat digunakan apabila perubahan kualitas lingkungan tidak dapat diduga nilainya namun dapat dipastikan bahwa tujuan penanggulangannya penting.

2.6.3 Analisis Willingness to Accept WTA Masyarakat

Metode contingent valuation method CVM ini mengestimasi nilai ekonomi untuk berbagai macam ekosistem dan jasa lingkungan yang tidak memiliki harga pasar, misal jasa keindahan. Penggunaan metode ini melalui pendekatan kesediaan untuk membayar atau menerima ganti rugi agar sumberdaya alam tersebut tersebut kembali ke kondisi semula. Metode ini merupakan teknik untuk menyatakan preferensi karena tergantung dari penilaiaan orang-orang yang diwawancara. Pendekatan tersebut juga menunjukkan rasa kepedulian mereka dalam menilai suatu barang dan jasa lingkungan Dhewanti et al, 2007. Nilai kesediaan untuk menerima willingness to accept merupakan nilai yang bersedia diterima oleh masyarakat sebagai kompensasi atas penurunan kualitas sumberdaya alam. WTA merupakan bagian dari metode CVM yang akan digunakan dalam penelitian ini. Melalui tahapan ini akan didapatkan nilai WTA sebagai ganti rugi atas pencemaran akibat dari aktivitas pabrik gula terhadap 19 masyarakat. Penilaian akan dilakukan melalui tahapan-tahapan tersebut sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Asumsi-asumsi yang dibutuhkan dalam pengumpulan nilai willingness to accept WTA dari setiap responden sebagai berikut: 1. Responden adalah masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi penelitian dan bersedia menerima dana kompensasi. 2. Nilai WTA yang diberikan merupakan nilai minimum yang bersedia diterima responden jika dana kompensasi yang diberikan benar-benar dilaksanakan. 3. Pabrik gula bersedia memberikan dana kompensasi atas penurunan kualitas lingkungan. 4. Responden dipilih secara purposive dari populasi yang terkena dampak penurunan kualitas lingkungan dan merupakan perwakilan rumah tangga. Besar kecilnya nilai willingness to accept WTA dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan CVM. Pendekatan tersebut memiliki lima tahapan Garrod dan Willis, 1999 yaitu: 1 membangun pasar hipotetis; 2 mengukur besaran WTA; 3 mengestimasi rataan WTA; 4 menduga kurva penawaran; 5 agregasi data. Menurut Hanley dan Spash 1993 ada enam tahapan, yaitu adanya penambahan evaluasi pelaksanaan CVM sebagai tahapan terakhir.

2.7 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini terkait estimasi nilai kerugian dan willingness to accept WTA masyarakat akibat eksternalitas negatif pernah dilakukan sebelumnya. Salah satunya Purnama 2012 mengkaji tentang estimasi nilai kerugian dan WTA dengan judul “Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri”. Tujuan penelitian tersebut selain mengidentifikasi kondisi responden sekitar, juga mengestimasi nilai kerugian masyarakat, mengestimasi nilai kompensasi yang bersedia diterima, dan mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi besarnya kompensasi yang bersedia diterima. Dengan alat analisis deskriptif, metode valuasi ekonomi berupa biaya pengganti, biaya berobat, dan contingent valuation method CVM serta analisis berganda, hasil menunjukkan estimasi total rata-rata kerugian yang diterima masyarakat

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975 1997

8 137 96

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Analisis Faktor-Faktor Produksi Gula di Pabrik Gula Industri Gula Nusantara, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

7 49 100

. Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

0 2 100

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

(ABSTRAK) SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975-1997.

0 0 1