Jenis Pekerjaan Tingkat Pendapatan

38 72,86 persen. Hal tersebut berhubungan dengan jenis pekerjaan mayoritas responden yaitu wiraswasta dan karyawan swasta. Tingkat pendapatan tergantung pada nilai Upah Minimum Regional UMR bagi karyawan swasta. Sebanyak 8,57 persen responden memiliki tingkat pendapatan di bawah Rp 500.000, sebanyak 7,14 persen responden memiliki tingkat pendapatan pada kisaran Rp 1.500.001 – Rp 2.500.000 dan kisaran lebih dari Rp 3.500.000. Hanya 4,29 persen responden memiliki tingkat pendapatan pada kisaran Rp 2.500.001- Rp 3.500.000 Gambar 6. Gambar 6 Persentase responden berdasarkan tingkat pendapatan

5.2.6 Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan mencakup tanggungan keluarga inti serta tanggungan yang bukan keluarga inti dari responden. Sebagian besar jumlah tanggungan responden adalah rumah tangga yang memiliki jumlah tanggungan sebanyak kurang dari sama dengan dua sebesar 37,14 persen. Jumlah tanggungan keluarga responden sebanyak tiga orang memiliki persentase 24,29 persen. Sebanyak 24,29 persen responden memiliki jumlah tanggungan empat orang. Jumlah tanggungan keluarga responden dengan jumlah lima orang sebesar 12,86 persen dan jumlah tanggungan keluarga lebih dari sama dengan enam orang hanya sebesar 1,43 persen Gambar 7. 8,57 72,86 7,14 4,29 7,14 500.000 500.000-1.500.000 1.500.001-2.500.000 2.500.001-3.500.000 3.500.000 39 Gambar 7 Persentase responden menurut jumlah tanggungan keluarga

5.2.7 Jarak Tempat Tinggal dari Kawasan

Jarak rumah responden dihitung dari kawasan pabrik dikelompokkan menjadi tiga kategori, kategori pertama yaitu rumah yang berjarak ≤ 100 m sebesar 42,86 persen atau sebanyak 30 KK. Kategori kedua yaitu rumah yang berjarak 101-600 m sebesar 35,71 persen atau sebanyak 25 KK, sedangkan kategori ketiga yaitu rumah yang berjarak 601-1000 m sebanyak 15 KK atau 21,43 persen Gambar 8. Gambar 8 Persentase responden menurut jarak tempat tinggal dari kawasan ≤2 orang 37,14 3 orang 24,29 4 orang 24,29 5 orang 12,86 ≥6 orang 1,43 ≤100 m 42,86 101-600 m 35,71 601-1000 m 21,43

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975 1997

8 137 96

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Analisis Faktor-Faktor Produksi Gula di Pabrik Gula Industri Gula Nusantara, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

7 49 100

. Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

0 2 100

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

(ABSTRAK) SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975-1997.

0 0 1