Biaya Pengganti Air Bersih

47 Dari 46 responden yang memanfaatkan air tanah, sebanyak 34 responden masih memanfaatkan air tanah hanya untuk keperluan MCK dan tidak untuk konsumsi, hal ini karena kondisi air tanah yang sudah tidak layak untuk diminum, namun masih bisa digunakan untuk keperluan MCK meskipun dengan alasan terpaksa. Tabel 11 Kondisi air tanah yang masih bisa digunakan oleh responden menurut pemakaian Jumlah responden yang masih menggunakan air tanah orang Total responden MCK Cuci Konsumsi Tidak menggunakan sama sekali 34 4 8 46 Sumber : Data primer diolah 2013 Sebanyak empat responden masih menggunakan air tanah untuk keperluan cuci saja, hal ini karena mereka beranggapan air tanah sudah tidak layak untuk mandi maupun konsumsi. Sebanyak delapan responden sudah tidak memanfaatkan air tanah sama sekali baik untuk keperluan MCK, cuci, maupun konsumsi Tabel 11. Kondisi itu memaksa 46 responden tersebut untuk melakukan tindakan, tindakan tersebut merupakan replacement cost untuk membeli sumber air bersih. Sebanyak 24 responden 34 memutuskan untuk beralih menggunakan air PDAM sebagai pengganti air bersih dan sebanyak 22 responden 31 menggunakan air dirigen dalam pemenuhan konsumsi dengan alasan mereka belum sanggup untuk melakukan pemasangan instalasi PDAM Tabel 12. Tabel 12 Sumber dan volume penggunaan air bersih oleh responden No Sumber air Kegunaan Jumlah respon- den Volume penggunaan air m 3 bulanKK Kon- sumsi MCK Min Max Total volume Rata-rata 1 PDAM √ √ 24 8 55 404 14,54 2 Air Dirigen √ 22 0,16 0,8 8,16 0,37 Sumber: Data primer diolah 2013 48 Tabel 12 menunjukkan bahwa total penggunaan air m 3 PDAM lebih tinggi dengan total 404 m 3 dibandingkan dengan air dirigen dengan total 8,16 m 3 per bulan. Hal ini karena responden yang beralih ke PDAM, penggunaannya untuk keperluan MCK dan konsumsi sepenuhnya, sedangkan responden yang beralih ke air dirigen, pemanfaatannya hanya untuk air konsumsi, mengingat responden masih bisa memanfaatkan air sumur untuk keperluan MCK. Tindakan responden untuk mengganti sumber air bersih ke dalam dua pola penggunaan PDAM dan air dirigen menyebabkan responden mengeluarkan biaya tambahan atau lebih dikenal dengan biaya pengganti air bersih tiap bulan. Dengan menggunakan Persamaan 1 diperoleh total biaya penggunaan air PDAM sebesar Rp 1.025.500 tiap bulan, sedangkan total biaya penggunaan air dirigen sebesar Rp 476.400 tiap bulan Tabel 13. Tabel 13 Biaya pengganti air tanah No Sumber air Jumlah responden Biaya penggunaan air Rp Min Max Total biaya Rata-rata kerugianKK bulan 1 PDAM 24 25.000 200.000 1.025.500 42.729 2 Air dirigen 22 2.400 60.000 476.400 21.654 Sumber: Data primer diolah 2013 Rata-rata kerugian setiap KK pengguna air ledeng PDAM sebesar Rp 42.729 per bulan. Sedangkan rata-rata kerugian setiap KK pengguna air dirigen sebesar Rp 21.654 per bulan. Terlihat jelas bahwa rata-rata kerugian setiap KK pengguna air ledeng lebih besar dibandingkan pengguna air dirigen. Hal ini karena penggunaan volume air ledeng yang lebih besar dapat dilihat pada Tabel 12 mengakibatkan besarnya juga biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa PDAM. Rata-rata kerugian tiap KK akibat biaya pengganti air tanah sebesar Rp 32.650bulan diperoleh dari penjumlahan total biaya dibagi dengan 46 responden.

7.1.2 Biaya Berobat

Data biaya berobat diperoleh dari hasil wawancara terhadap responden yang pernah merasakan sakit dan diduga akibat pencemaran air dan udara yang 49 ditimbulkan aktivitas pabrik gula. Sebanyak 21 responden 30 mengaku pernah mengalami keluhan kesehatan akibat pencemaran. Sebanyak 15 respoden 21 mengaku mengalami iritasi mata akibat pencemaran udara, sebanyak 3 responden 4 mengaku mengalami gangguan pernapasan, dan sebanyak 3 responden 4 mengaku mengalami gatal kulit akibat pencemaran air. Berikut tabel perhitungan biaya kesehatan yang dikeluarkan responden. Tabel 14 Biaya kesehatan responden Gangguan Jumlah respon- den Biaya pengobatan Rp Min Max Total biayabulan Rata-rata kerugianKKbulan Iritasi mata 15 10.000 20.000 178.500 11.900 Pernapasan 3 20.000 120.000 240.000 80.000 Kulit 3 10.000 200.000 255.000 85.000 Sumber: Data primer diolah 2013 Total biaya pengobatan yang dikeluarkan responden berbeda-beda sesuai gangguan yang dialaminya. Rata-rata kerugian tiap KK akibat iritasi mata sebesar Rp 11.900 per bulan, sedangkan rata-rata kerugian tiap KK akibat penurunan kualitas pernapasan sebesar Rp 80.000 per bulan dan rata-rata kerugian tiap KK akibat penyakit kulit sebesar Rp 85.000 per bulan. Total rata-rata kerugian tiap KK akibat biaya berobat sebesar Rp 32.071bulan diperoleh dari total biaya berobat dibagi dengan 21 responden. Rata-rata kerugian masyarakat rumah tangga tiap bulan diestimasi melalui perhitungan matematis yang melibatkan komponen biaya pengganti air bersih dan biaya berobat. Melalui perhitungan matematis dengan menjumlahkan rata-rata biaya pengganti dan biaya berobat dapat dilihat pada Persamaan 3 diperoleh rata-rata kerugian masyarakat rumah tangga tiap KK akibat pencemaran sebesar Rp 64.721bulan.

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975 1997

8 137 96

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Analisis Faktor-Faktor Produksi Gula di Pabrik Gula Industri Gula Nusantara, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

7 49 100

. Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

0 2 100

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

(ABSTRAK) SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975-1997.

0 0 1