Penelitian Terdahulu Estimasi Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Pencemaran di Sekitar Kawasan Pabrik Gula Cepiring, Kendal

20 Kelurahan Nanggewer sebesar Rp 154.708bulan, nilai rata-rata WTA yang diinginkan responden sebesar Rp 275.000bulan, serta faktor-faktor yang memengaruhi WTA yaitu jumlah tanggungan dan ada atau tidaknya upaya mengatasi pencemaran. Penelitian yang dilakuk an oleh Sianturi 2012 dengan judul “Eksternalitas Negatif dari Pencemaran Sungai Musi-Palembang terhadap Masyarakat Akibat Kegiatan Industri” juga menggunakan alat analisis berupa analisis deskriptif, CVM dan analisis regresi berganda. Hasil menunjukkan bahwa kuantitas air dan kualitas air di Sungai Musi kondisi buruk, besarnya nilai rata-rata WTA yang diinginkan responden adalah Rp 210.333,33bulan, dan faktor-faktor yang memengaruhi besarnya nilai WTA yaitu jarak tempat tinggal, biaya pengeluaran air bersih, biaya kesehatan, usia, pekerjaan, wiraswasta, tingkat pendidikan, dan pendapatan. Lain halnya dengan Shaffitri 2011 mengkaji internalisasi biaya eksternal dengan judul penelitian “Internalisasi Biaya Eksternal Pengolahan Limbah Tahu” menggunakan metode biaya produksi, biaya pengganti, perubahan produktivitas, dan CVM berupa WTP. Kesimpulan yang diperoleh bahwa biaya total sebelum internalisasi biaya eksternal diestimasi sebesar Rp 17.204.708bulan, setelah internalisasi menjadi Rp 17.333.345bulan, nilai manfaat ekonomi total dari internalisasi sebesar Rp 720.815.722tahun, nilai ekonomi total dari internalisasi sebesar Rp 888.814.772tahun, dan estimasi rataan WTP sebesar Rp 250.000tahun. Ketiga penelitian tersebut memiliki kesamaan dalam menggunakan konsep analisis berupa CVM untuk mengukur kesediaan menerima dana kompensasi maupun kesediaan membayar namun terdapat juga beberapa perbedaan antara lain perbedaan dari segi lokasi, tujuan, dan jenis kegiatan. Jenis kegiatan yang dikaji dalam penelitian ini adalah aktivitas pabrik gula yang beroperasi kembali sejak tahun 2008 sampai sekarang. Lokasi penelitian berada di Desa Cepiring, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal dimana tempat berdirinya pabrik tersebut sehingga masyarakat di desa tersebut merasakan eksternalitas negatif. 21 III KERANGKA PEMIKIRAN Adanya kegiatan industri selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif. Pabrik gula di Desa Cepiring selain memberikan dampak positif berupa peningkatan penerimaan daerah dan negara, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan infrastruktur, eksternalitas negatif banyak dikeluhkan oleh masyarakat Desa Cepiring khususnya masyarakat RW 04. Perubahan kualitas lingkungan sangat dirasakan oleh mereka baik berupa pencemaran udara, air, dan kebisingan. Keluhan masyarakat Desa Cepiring pada kasus pencemaran air dirasakan oleh dua pihak yaitu masyarakat rumah tangga dan petani. Kondisi tersebut menyebabkan pihak masyarakat rumah tangga harus mencari sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti air dirigen dan air perusahaan daerah air minum PDAM. Digantinya sumber air bersih dari air tanah ke sumber air bersih lainnya menyebabkan adanya tambahan biaya yang dikeluarkan. Apabila air tanah tersebut tidak tercemar, tentu masyarakat rumah tangga yang memanfaatkan air tanah dapat mendapatkan air bersih tanpa harus ada biaya yang dikeluarkan. Pencemaran air juga berakibat pada gagalnya panen di sektor pertanian komoditi padi. Akibat gagalnya panen tersebut, produksi padi mengalami penurunan, sehingga penerimaan petani ikut mengalami penurunan. Menurunnya kualitas kesuburan tanah yang disebabkan pencemaran air memaksa petani mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan perlakuan berupa pemberian pupuk agar tanah kembali subur. Pencemaran air juga berimbas pada kesehatan masyarakat yang memanfaatkan air tanah tercemar berupa gatal-gatal kulit. Sama halnya dengan pencemaran air, masyarakat Desa Cepiring juga merasakan perubahan kualitas udara yang menimbulkan kerugian ekonomi. Pencemaran udara lebih berdampak pada kesehatan berupa terganggunya pernafasan, batuk-batuk, dan iritasi mata. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi responden sebenarnya setelah terjadi pencemaran di sekitar tempat tinggal mereka akibat aktivitas pabrik. Serangkaian penelitian untuk mengkaji persepsi masyarakat atas kualitas udara, air tanah, dampak pencemaran, estimasi biaya eksternal, estimasi nilai 22 WTA dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi nilai WTA. Analisis mengenai eksternalitas negatif yang dirasakan masyarakat menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Estimasi total biaya eksternal dihitung berdasarkan metode valuasi ekonomi melalui pendekatan biaya produktivitas, biaya pengganti, dan biaya berobat. Analisis kesediaan menerima nilai kompensasi WTA menggunakan tahapan-tahapan dalam pendekatan CVM. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi nilai WTA akan dianalisis dengan analisis regresi linear berganda. Gambar 1 merupakan alur kerangka pemikiran yang akan menerangkan apa saja yang menjadi ruang lingkup pada penelitian ini. Awalnya pemukimanlah yang mendekat ke pabrik, namun eksternalitas negatif tidak begitu dirasakan karena pengelolaan dirasa cukup baik. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2008 pabrik kembali beroperasi namun justru pada tahun tersebut hingga sekarang masyarakat mengeluhkan adanya pencemaran-pencemaran yang sangat dirasakan terkait aktivitas pabrik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi terkait kebijakan apa yang seharusnya diterapkan dalam masalah perbaikan kualitas sumberdaya alam khususnya sumberdaya air tanah maupun kualitas udara serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan dalam penetapan keputusan penyelesaian eksternalitas negatif dengan kompensasi. Berikut alur penelitian lebih jelas disajikan dalam bentuk diagram alur kerangka berpikir yang dapat dilihat pada Gambar 1. 23 Keterangan : = Aliran = Batasan Penelitian Gambar 1 Diagram alur kerangka berpikir Perubahan produktivitas dan biaya perbaikan Penurunan produksi padi dan perbaikan kualitas lahan Identifikasi eksternalitas negatif Mengestimasi kerugian yang ditanggung masyarakat rumah tangga Menghitung besarnya nilai kompensasi Mengkaji faktor- faktor yang berpengaruh Eksternalitas positif Rekomendasi Kebijakan Kompensasi Pabrik gula Eksternalitas negatif Pencemaran air Pencemaran udara Kebisingan Kondisi masyarakat rumah tangga akibat pencemaran -Peningkatan penerimaan negara dan daerah -Penyerapan tenaga kerja -Peningkatan infrastruktur Analisis deskriptif Biaya pengganti dan biaya berobat Estimasi nilai WTA responden dengan metode CVM Analisis model regresi berganda 24 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2013. Lokasi Penelitian dilakukan di Desa Cepiring, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Cepiring merupakan salah satu pemukiman yang berada di kawasan pabrik gula.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan terdiri dari data sekunder dan data primer. Data sekunder yang dikumpulkan berupa peraturan atau perundang-undangan mengenai limbah, kondisi umum pabrik, pengelolaan limbah pabrik gula, uji laboratorium inlet dan outlet pabrik gula, dan data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data sekunder tersebut diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup BLH Kabupaten Kendal, Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Kendal dan media yang mencakup penelitian ini. Sedangkan data primer yang diambil adalah peninjauan langsung di lapangan dan respon warga Cepiring melalui kuesioner dan wawancara, data tersebut meliputi kondisi responden, pandangan responden terkait keberadaan industri gula di Cepiring, penilaian pengelolaan limbah, besarnya biaya yang dikeluarkan responden untuk mengobati penyakit yang diderita, besarnya biaya yang dikeluarkan responden untuk memperoleh air bersih, besarnya produktivitas pertanian yang hilang, besarnya biaya untuk mengembalikan kesuburan tanah pertanian, serta mengestimasi kesediaan masyarakat untuk menerima dana kompensasi dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhinya.

4.3 Metode Pengambilan Contoh

Teknik penentuan responden dalam penelitian ini dengan menggunakan metode pengambilan sampel disengaja dengan kriteria responden yang merasakan dampak purposive sampling. Purposive sampling digunakan dalam memilih 25 responden key person dan perwakilan dari rumah tangga baik pihak suami atau istri. Jumlah responden sebanyak 70 kepala keluarga KK yang bermukim di sekitar kawasan pabrik gula.

4.4 Metode dan Prosedur Analisis Data

Data yang didapatkan dalam penelitan ini dianalisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Aspek kualitatif yang diteliti adalah kondisi responden terkait dampak limbah yang dirasakan dan penilaiaan pengelolaan limbah, sedangkan aspek kuantitatif yang diteliti meliputi estimasi biaya eskternal akibat pencemaran air dan udara yang dirasakan masyarakat dan besarnya nilai WTA masyarakat terhadap pencemaran yang dirasakan mereka. Pada tabel di bawah ini akan dijelaskan matriks metode analisis data. Tabel 4 Matriks metode analisis data No Tujuan penelitian Jenis data Alat analisis Sumber data 1 Mengidentifikasi eksternalias negatif yang dirasakan responden sekitar kawasan pabrik gula di Desa Cepiring Data primer dan sekunder Analisis Deskriptif Pabrik gula Cepiring dan masyarakat responden 2 Mengestimasi biaya eksternal yang ditanggung responden akibat adanya pabrik gula di Desa Cepiring Data primer dan sekunder Metode cost of illness, replacement cost , dan change of productivity Kuesioner wawancara dengan masyarakat yang terpilih menjadi responden 3 Menghitung besarnya nilai kompensasi yang bersedia diterima responden akibat eksternalitas negatif dari pabrik gula Data primer Metode CVM Kuesioner wawancara dengan masyarakat yang terpilih menjadi responden 4 Mengkaji faktor- faktor yang berpengaruh terhadap besarnya kesediaan masyarakat responden dalam menerima kompensasi Data Primer Analisis regresi berganda dengan software statistik Kuesioner wawancara dengan masyarakat yang terpilih menjadi responden Sumber: Penulis 2013

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975 1997

8 137 96

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Analisis Faktor-Faktor Produksi Gula di Pabrik Gula Industri Gula Nusantara, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

7 49 100

. Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

0 2 100

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

(ABSTRAK) SEJARAH PERKEMBANGAN PABRIK GULA CEPIRING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KENDAL TAHUN 1975-1997.

0 0 1