27 dikeluarkan responden untuk membeli sumber daya air pengganti. Pendekatan
rumus yang digunakan yaitu: Total biaya pengganti = C x n
……..….....………………. 1 Dimana:
C = biaya pengganti air bersih yang digunakan RpKKbiaya berobat yang
digunakan RpKK n
= total responden yang terkena dampak orang
Total biaya berobat = C x n ……………………………...2
Dimana: C
= biaya berobat yang digunakan RpKK n
= total responden yang terkena dampak orang Kerugian masyarakat rumah tangga diestimasi dengan menjumlahkan
rataan dari kerugian akibat biaya pengganti air bersih dan kerugian akibat biaya berobat, berikut rumus yang digunakan:
Total rataan kerugian per KK
∑ ∑
∑ ∑
….…….3 Dimana:
n = jumlah responen yang terkena dampak
Informasi yang diperlukan pada kasus tercemarnya tanah pertanian antara lain: 1 perlakuan-perlakuan apa yang telah dilakukan untuk mengembalikan
kesuburan tanah; 2 jumlah perlakuan yang dipakai untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah; 3 besarnya biaya yang dikeluarkan petani untuk
mengembalikan kesuburan tanah. Pendekatan rumus yang digunakan yaitu: Biaya perbaikan kualitas lahan = L x P
f
x Q
f
………………..4 Dimana:
L = luas lahan yang terkena dampak ha
P
f
= harga pupuk Rp Q
f
= kuantitas pupuk yang dipakai kg Metode perhitungan biaya eksternal berupa kerugian petani karena
penurunan produktivitas pertanian dalam kasus ini yang terkena dampak adalah
28 komoditi padi. Metode change in productivity approach digunakan untuk
mengestimasi eksternalitas tersebut. Rumus yang digunakan yaitu: ΔI = I
1
– I
2
………………………………….5 Dimana:
ΔI = selisih penerimaan sebelum dan sesudah pencemaran Rp
I
1
= penerimaan sebelum pencemaran Rp I
2
= penerimaan sesudah pencemaran Rp
4.4.3 Analisis Nilai WTA Masyarakat Terhadap Pencemaran Akibat
Aktivitas Pabrik Gula
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui nilai WTA responden dan faktor- faktor yang memengaruhi nilai tersebut, nilai tersebut diestimasi dengan
menggunakan pendekatan contingent valuation method. Berikut tahapan-tahapan CVM :
1. Membangun pasar hipotetik Pasar hipotetik dibentuk berdasarkan dampak negatif terhadap kualitas
lingkungan akibat aktivitas pabrik gula di Cepiring. Penurunan kualitas lingkungan berupa pencemaran air tanah, udara, kebisingan dan pencemaran
lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan untuk mengukur berapa besar kerugian yang dirasakan masyarakat dengan mengetahui kesediaan
masyarakat menerima dana kompensasi. Pabrik memahami dampak yang ditimbulkan, oleh karena itu perlu adanya dana kompensasi yang harus
dikeluarkan oleh pabrik. Kompensasi dirasa perlu karena masyarakat sekitar kawasan pabrik mempunyai hak untuk dapat memanfaatkan air tanah sumur
mereka kembali tanpa tercemar dan hak untuk dapat membiayai pengobatan yang pernah dirasakan akibat pencemaran baik cair maupun udara. Pemberian dana
kompensasi ini sebagai pertanggungjawaban atas penurunan kualiatas lingkungan di Desa Cepiring. Pasar hipotetik dibuat dalam skenario sebagai berikut:
Pabrik gula telah memiliki pengelolaan limbah cair dengan berjalannya IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah, limbah gas, maupun limbah padat,
namun melihat kondisi yang ada, masih adanya limbah yang memberikan dampak ke masyarakat sekitar. Kondisi tersebut membuat pihak pabrik akan
memberlakukan pemberian dana kompensasi terhadap masyarakat di sekitar
29 kawasan pabrik yang terkena eksternalitas negatif. Besarnya dana kompensasi
ditanyakan langsung kepada masyarakat Cepiring, berapa nilai yang bersedia mereka terima atas penurunan kualitas lingkungan akibat dampak aktivitas pabrik
gula. Besar dana kompensasi yaitu berkisar antara Rp 10.0000 – Rp
1.200.000KKbulan. Harga Rp 10.000 diperoleh dari harga biaya berobat puskesmas Cepiring, sedangkan harga Rp 1.200.000 diperoleh dari harga
pemasangan instalasi PDAM Kabupaten Kendal. Melalui skenario di atas, maka responden akan mengetahui gambaran terkait
kondisi hipotetik adanya rencana upaya dari pihak pemerintah dan pencemar untuk mengatasi pencemaran yang terjadi.
2. Memperoleh penawaran besaran WTA Metode yang dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh penawaran
adalah bidding game. Metode ini diterapkan dengan melakukan penawaran, diawali pada penawaran maksimal yaitu sebesar Rp. 1.200.000 hingga angka
minimum yang mau diterima oleh responden 3. Menghitung dugaan nilai tengah EWTA
Nilai Tengah WTA EWTA dapat diduga dengan mencari nilai rata-rata dari keseluruhan nilai WTA dibagi jumlah responden. Perhitungan dari dugaan
EWTA responden diperoleh dengan rumus: ∑
…………….………………6 Dimana:
EWTA = dugaan nilai rataan WTA Rp
W
i
= batas bawah WTA pada kelas-i P
fi
= frekuensi relatif kelas ke-i n
= jumlah responden i
= sampel 1,2,3,….., n 4. Menduga kurva penawaran WTA
Menduga kurva penawaran adalah proses menentukan variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap nilai WTA. Pendugaan kurva penawaran
dilakukan menggunakan persamaan sebagai berikut: Mid WTA = f PNDK, JTT, KU, KBS, PCMA, UPY,
ɛ………………7