70000 60000
50000 40000
30000 20000
10000 40000
30000 20000
10000
Ekuit as milyar r upiah
To ta
l B ia
ya m
ily ar
r up
ia h
Ban k Per mata Ban k Su mito mo
Ban k W in d u Ken can a Dan amo n
Han a b an k HSBC
Man d ir i Rab o b an k
UO B Victo r ia Ban k
Ban k A r th a Gr ah a Ban k BRI
Ban k CI MB Niag a Ban k Co mmo n w ealth
Ban k I n d ex Selin d o Ban k Mizu h o
Ban k O CBC I n d . Ban k o f I n d ia
Ban k O f To k y o Nama Ban k
Sumber : Publikasi Bank Indonesia, diolah
Gambar 15. Scatterplot Total Biaya dan Ekuitas Tahun 2011
4.2.7. Biaya Terhadap Non Performing Loan NPL
NPL merupakan rasio ini menunjukan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga
semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan
suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain.
3.0 2.5
2.0 1.5
1.0 0.5
40000 30000
20000 10000
NPL
To ta
l B ia
ya m
ily ar
r up
ia h
Ban k Per mata Ban k Su mito mo
Ban k W in d u Ken can a Dan amo n
Han a b an k HSBC
Man d ir i Rab o b an k
UO B Victo r ia Ban k
Ban k A r th a Gr ah a Ban k BRI
Ban k CI MB Niag a Ban k Co mmo n w ealth
Ban k I n d ex Selin d o Ban k Mizu h o
Ban k O CBC I n d . Ban k o f I n d ia
Ban k O f To k y o Nama Ban k
Sumber : Publikasi Bank Indonesia, diolah
Gambar 16. Scatterplot Total Biaya dan NPL Tahun 2011 Data NPL yang ditampilkan pada Gambar 16 merupakan data NPL gross,
yakni tanpa memperhitungkan penyisihan yang dibentuk untuk mengantisipasi
risiko kerugian. Hubungan antara variabel NPL dengan variabel total biaya tidak berbentuk pola yang searah untuk bank-bank yang merger dan akuisisi. Terlihat
pada Gambar 16. bahwa ada beberapa bank yang mempunyai NPL gross yang tinggi maka total biaya yang ditanggung oleh bank tersebut juga tinggi. Dan ada
juga bank-bank yang memiliki NPL gross yang tinggi namun total biayanya cukup rendah.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, untuk bank-bank besar seperti Bank Mandiri, Bank BRI, Bank CIMB Niaga dan Bank Danamon yang
mempunyai cabang ataupun unit yang cukup banyak tersebar diseluruh Indonesia sudah tentu akan menanggung biaya yang cukup besar. Biaya yang ditanggung
oleh bank-bank tersebut dapat berupa biaya tenaga kerja karena memiliki pegawai yang cukup banyak, biaya pemeliharaan gedung atau biaya operasional dan biaya
nonoperasional lainnya.
4.2.8. Biaya Terhadap EOTA
Bentuk pola hubungan antara variabel EOTA dengan variabel biaya terlihat tidak beraturan. Sehingga disini dapat dijelaskan bahwa hubungan antara
kedua variabel tersebut tidak dapat disimpulkan searah atau tidak searah. Ada beberapa bank yang mempunyai nilai EOTA lebih besar dari bank-bank yang lain
namun nilai total biayanya juga cenderung kecil, namun sebagian bank lain mempunyai nilai EOTA cenderung besar diiringi dengan nilai nilai total biayanya
yang juga cenderung besar. Hal ini menunjukkan ada perlakuan yang berbeda antar masing-masing
bank terhadap pengaruh perubahan nilai EOTA terhadap perubahan total biaya dari bank tersebut. Seperti halnya Bank BRI mempunyai nilai cukup rendah
namun total biaya yang ditanggung BRI lebih besar dibandingkan bank lain seperti contohnya Bank Hana yang memiliki nilai EOTA cukup besar namun
menanggung biaya lebih rendah. Ada beberapa kemungkinan, salah satunya adanya indikasi bahwa beban biaya yang cukup besar ditanggung oleh Bank BRI
berasal dari biaya-biaya lainnya bukan dari nilai EOTA.
0.30 0.25
0.20 0.15
0.10 0.05
0.00 40000
30000 20000
10000
EOTA
To ta
l B ia
ya m
ily ar
r up
ia h
Ban k Per mata Ban k Su mito mo
Ban k W in d u Ken can a Dan amo n
Han a b an k HSBC
Man d ir i Rab o b an k
UO B Victo r ia Ban k
Ban k A r th a Gr ah a Ban k BRI
Ban k CI MB Niag a Ban k Co mmo n w ealth
Ban k I n d ex Selin d o Ban k Mizu h o
Ban k O CBC I n d . Ban k o f I n d ia
Ban k O f To k y o Nama Ban k
Sumber : Publikasi Bank Indonesia, diolah
Gambar 17. Scatterplot Total Biaya dan EOTA Tahun 2011
4.2.9. Laba Terhadap Total Dana Pihak Ketiga
Hubungan antara laba dengan total dana pihak ketiga pada bank-bank merger dan akuisisi, hampir mendekati garis regresi linier searah, dimana
dengan total dana yang tinggi menghasilkan tingkat profit yang lebih tinggi. Tampak cukup mencolok terjadi pada Bank BRI dan Bank Mandiri merupakan
bank-bank besar di Indonesia mempunyai total dana yang lebih besar dari bank- bank lain namun juga mampu menghasilkan tingkat profit yang besar juga.
400000 300000
200000 100000
16000 14000
12000 10000
8000 6000
4000 2000
Tot al Dana Pihak Ket iga milyar r upiah
La ba
m ily
ar r
up ia
h
Ban k Per mata Ban k Su mito mo
Ban k W in d u Ken can a Dan amo n
Han a b an k HSBC
Man d ir i Rab o b an k
UO B Victo r ia Ban k
Ban k A r th a Gr ah a Ban k BRI
Ban k CI MB Niag a Ban k Co mmo n w ealth
Ban k I n d ex Selin d o Ban k Mizu h o
Ban k O CBC I n d . Ban k o f I n d ia
Ban k O f To k y o Nama Ban k
Sumber : Publikasi Bank Indonesia, diolah
Gambar 18. Scatterplot Laba dan Dana Pihak Ketiga Tahun 2011 Hal ini sudah tidak dapat dipungkiri, dimana Bank BRI yang saat ini fokus
pada usaha kecil itu masih lebih memperhatikan laba bersih dibandingkan dengan
asset. Bank Mandiri yang merupakan hasil merger dari empat bank, juga sudah berhasil meraup keuntungan yang sangat besar walaupun bank ini tidak
mempunyai kantor cabang atau unit yang lebih banyak dibandingkan Bank BRI tapi karena Bank Mandiri seperti telah dipaparkan sebelumnya lebih banyak
memarkir dana atau asset bank tersebut kedalam bentuk obligasi pemerintah.
4.2.10. Laba Terhadap Upah Tenaga Kerja
Para pekerja di Bank Commonwealth dapat dinyatakan lebih sejahtera jika dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya di Indonesia, karena Bank
Commonwealth mampu memberi upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank lainnya.
0.025 0.020
0.015 0.010
0.005 16000
14000 12000
10000 8000
6000 4000
2000
Upah Tenaga Ker ja
La ba
m ily
ar r
up ia
h
Ban k Per mata Ban k Su mito mo
Ban k W in d u Ken can a Dan amo n
Han a b an k HSBC
Man d ir i Rab o b an k
UO B Victo r ia Ban k
Ban k A r th a Gr ah a Ban k BRI
Ban k CI MB Niag a Ban k Co mmo n w ealth
Ban k I n d ex Selin d o Ban k Mizu h o
Ban k O CBC I n d . Ban k o f I n d ia
Ban k O f To k y o Nama Ban k
Sumber : Publikasi Bank Indonesia, diolah
Gambar 19. Scatterplot Laba dan Upah Tenaga Kerja Tahun 2011 Hal ini terlihat pada Gambar 19 di mana rasio beban personalia terhadap
total aktiva Bank Commonwealth lebih besar dibandingkan dengan bank-bank lainnya walaupun profit dari bank tersebut tidak lebih besar dari bank-bank
lainnya. Artinya di sini, bahwa rasio antara total biaya tenaga kerja terhadap jumlah tenaga kerja pada Bank Commonwealth menunjukkan hasil bahwa nilai
rasio tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai rasio antara total biaya tenaga kerja terhadap jumlah tenaga kerja pada bank-bank lain. Dengan demikian bahwa
Bank Commonwealth yang hanya mempunyai pegawai 1.733 posisi desember 2010 memberikan tingkat upah yang lebih besar dibandingkan dengan bank-bank
lainnya.
4.2.11. Laba Terhadap Total Kredit
Pada Gambar 20 menunjukkan hubungan antara total kredit dengan laba yang searah, dimana kredit yang diberikan bank kepada pihak ketiga mampu
mendorong bank tersebut menghasilkan profit yang terus meningkat seiring peningkatan jumlah kredit yang diberikan. Jika semakin besar kredit yang
diberikan oleh suatu bank akan mendorong peningkatan pendapatan dari bunga sehingga mendorong kenaikan laba walaupun pemberian kredit ini mempunyai
resiko yang sangat tinggi jika terjadi kredit macet. Namun, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, jika ada piutang yang tidak tertagih dihapus dari laporan
neraca yang kemudian dimasukkan dalam laporan laba rugi, maka jika suatu saat piutang tersebut berhasil ditagih atau piutang tersebut dijual kepihak ketiga maka
piutang tersebut suatu saat akan menjadi pendapatan bagi bank tersebut. Hal ini juga bisa mendorong besarnya laba yang diterima oleh suatu bank.
300000 250000
200000 150000
100000 50000
16000 14000
12000 10000
8000 6000
4000 2000
Tot al Kr edit milyar r upiah
La ba
m ily
ar r
up ia
h
Ban k Per mata Ban k Su mito mo
Ban k W in d u Ken can a Dan amo n
Han a b an k HSBC
Man d ir i Rab o b an k
UO B Victo r ia Ban k
Ban k A r th a Gr ah a Ban k BRI
Ban k CI MB Niag a Ban k Co mmo n w ealth
Ban k I n d ex Selin d o Ban k Mizu h o
Ban k O CBC I n d . Ban k o f I n d ia
Ban k O f To k y o Nama Ban k
Sumber : Publikasi Bank Indonesia, diolah
Gambar 20. Scatterplot Laba dan Total Kredit Tahun 2011 Pada Gambar 20, Bank BRI dan Bank Mandiri memiliki nilai total kredit
yang cukup besar dibandingkan dengan bank-bank lainnya. Khususnya Bank BRI yang banyak menyalurkan kredit UMKM hingga kepelosok pedesaan, hal ini yang
mengindikasikan besarnya jumlah kredit pada bank tersebut.
4.2.12. Laba Terhadap Total Sekuritas
Hubungan antara variabel jumlah sekuritas dan penerimaan asset lainnya dengan variabel laba berhubungan searah. Gambar 21 menunjukkan bahwa jika