Laba Terhadap Upah Tenaga Kerja
Sehingga total kredit BRI lebih besar diantara bank-bank yang merger dan akuisisi. Nilai rata-rata dari total ekuitas untuk seluruh bank-bank akuisisi z2
adalah Rp. 4.404,45 milyar rupiah dengan nilai terkecilnya Rp. 20,488 milyar rupiah dimiliki oleh Bank Hana dan nilai terbesarnya Rp. 55.430,06 milyar rupiah
dimiliki oleh Bank HSBC dengan tingkat keragaman Rp. 9.972,04 milyar rupiah. Nilai NPL terkecil pada bank-bank merger adalah 0,00 persen yang menunjukkan
persentase kredit macet, kredit kurang lancar dan kredit diragukan terhadap total kredit sangat kecil bahkan tidak ada karena bernilai 0,00 persen sedangkan NPL
terbesar adalah 38 persen sedangkan batas dinyatakan sehat suatu bank jika NPL suatu bank dibawah 6 persen. Maka jika NPLnya lebih besar dari 6 persen, artinya
masih ada beberapa bank akuisisi yang masih dinyatakan tidak sehat dilihat dari sisi NPL.
Dilihat secara keseluruhan, dibandingkan antara bank-bank yang merger dan akuisisi tampak bahwa variabel biaya, dana pihak ketiga, upah tenaga kerja,
total kredit dan ekuitas memiliki keragaman yang terbesar pada bank-bank akuisisi. Sedangkan variabel total sekuritas, pendapatan bukan bunga, NPL dan
EOTA memiliki keragaman terbesar pada bank-bank merger. Hal ini menunjukkan bahwa bank-bank akuisisi memiliki kesenjangan dalam
menghasilkan biaya, dana pihak ketiga, upah tenaga kerja, total kredit dan ekuitas. Hal ini disinyalir adanya bank yang memiliki asset terbesar sehingga jika
dibandingkan dengan bank-bank lain yang lebih kecil ukuran asetnya akan terlihat mempunyai gap yang sangat besar. Karena bank dengan asset yang besar akan
menghasilkan laba yang besar dan biaya yang juga besar serta menghasilkan variabel-variabel yang mempengaruhi biaya juga akan cenderung lebih besar.
Tabel 7 dan Tabel 8 Menyajikan hasil estimasi parameter dari fungsi biaya dan fungsi keuntungan lainnya dengan menggunakan model SFA.
Diharapkan dengan menggunakan dua fungsi ini dapat memperlihatkan variasi hasil serta mengkomparasi hasil estimasi dari dualitas fungsi tersebut, selain itu
juga digunakan untuk menduga pengaruh dari faktor-faktor input terhadap output perbankan.
Tabel 7. Hasil Estimasi Fungsi Biaya dan Fungsi Keuntungan Lainnya Menggunakan Model SFA pendekatan Time Invariant
Koefisien Estimasi Model SFA
Fungsi Biaya Fungsi Keuntungan Lainnya
Konstanta Total Dana w1
Upah Tenaga Kerja w2 Kredit y1
Sekuritas y2 Pendapatan bukan bunga z1
NPL v1 EOTA v2
0.5 lnw1lnw1 lnw1lnw2
0.5 lnw2lnw2 lnw1lny1
lnw1lny2 lnw1lnz1
lnw2lny1 lnw2lny2
lnw2lnz1 0.5 lny1lny1
lny1lny2 lny1lnz1
0.5 lny2lny2 lny2lnz1
0.5lnz1lnz1 Wald Test
Log likelihood -3.780872
0.014 0.4570615
0.005 0.7642089
0.002 0.3413239
0.171 0.1085892
0.395 -0.2940993
0.089 0.0183038
0.357 -0.7969655
0.000 -0.029872
0.005 -0.006099
0.624 0.0741941
0.022 -0.0036375
0.808 -0.0012719
0.871 0.0356855
0.001 0.0849787
0.003 0.0085567
0.46 -0.032204
0.054 0.046801
0.081 -0.0249527
0.084 -0.040727
0.002 0.0685815
0.000 -0.0376445
0.000 0.0158694
0.266 4097.99
0.0000 -255.30323
12.74861 0.018
-2.032356 0.000
-1.376877 0.119
1.199582 0.189
1.112981 0.018
-1.187366 0.056
-0.2955157 0.000
-0.2872539 0.09
0.125757 0.000
0.0201365 0.631
-0.1793287 0.132
-0.0501538 0.351
-0.0336751 0.235
0.0602215 0.09
0.153553 0.152
0.1039653 0.015
-0.0746478 0.214
0.3121244 0.002
-0.0594311 0.268
0.0254248 0.602
0.0893493 0.013
-0.042294 0.215
-0.0791277 0.123
292.83 0.0000
-1523.8258
Keterangan: signifikan di level 1;signifikan pada taraf nyata 5 ; signifikan pada taraf nyata 10; Angka didalam kurung adalah t-statistik
Sumber : hasil pengolahan
Secara umum, hasil estimasi dari model SFA menunjukkan hasil yang cukup baik, terlihat dari tingkat signifikansi koefisien parameter yang sebagian
besar signifikan pada taraf nyata 1 persen, 5 persen dan 10 persen, baik secara