pola yang sama dengan pola pergerakan biaya bank tersebut yakni sangat berfluktuatif. Terjadi kenaikan laba kemudian diikuti dengan penurunan laba yang
sangat signifikan. Tetapi kalau dilihat dalam kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2011 pola pergerakan laba bank tersebut cenderung meningkat
terus. Pada Gambar 9 terlihat bahwa Bank Sumitomo dan Bank Mizuho yang kedua-duanya merupakan bank asing mengalami pergerakan peningkatan laba
yang lebih tinggi dibandingkan dengan empat bank lainnya. Laba meningkat bisa disebabkan oleh tiga hal, yaitu: efisiensi biaya, kredit yang diberikan dan NPL
dihapus. Jika NPL dihapus maka bank tersebut melakukan penghapusan piutang dari laporan neraca write off oleh karena itu piutang yang tidak tertagih akan
dikeluarkan dari asset kemudian dimasukkan ke off balance sheet. Jika piutang tersebut berhasil ditagih, maka piutang tersebut akan menjadi pendapatan dalam
laporan laba rugi. Hal ini bisa menjadi penyebab laba suatu bank bisa meningkat.
Sumber :Bank Indonesia Tahun 2002-2011
Gambar 9. Total Laba dari Kelompok Bank yang Mempunyai asset Rp. 10 – Rp. 50 Triliun, Tahun 2002-2011
Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel biaya dan variabel keuntungan lainnya terhadap variabel bebas yaitu total dana, upah
tenaga kerja, kredit, sekuritas, pendapatan bukan bunga, ekuitas, NPL dan EOTA ekuitas terhadap aktiva dapat ditelusuri melalui gambaran scatterplot.
4.2. Hubungan Variabel Terikat dengan Variabel Bebas Lainnya
Keterkaitan antara variabel terikat yaitu variabel total biaya maupun variabel laba terhadap beberapa variabel bebas masing-masing dapat tergambar
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
m il
y a
r ru
p ia
h
Bank Sumitomo Bank Mizuho
Bank Artha Graha Bank Commonwealth
Rabobank Victoria Bank
pada pola hubungan scatterplot antar masing-masing variabel. Pada penelitian ini akan dibahas secara mendalam keterkaitan antar variabel bebas dengan variabel
terikat masing-masing. Terlebih dahulu akan dilihat bagaimana hubungan antara variabel biaya terhadap setiap variabel dana pihak ketiga, beban tenaga kerja,
jumlah pinjaman yang diberikan total kredit, jumlah sekuritas atau penerimaan asset lainnya surat berharga yang dimiliki, jumlah pendapatan bukan bunga,
ekuitas, Non Performing Loan NPL dan Equity Over Total Asset EOTA. Selanjutnya juga akan dibahas hubungan antara variabel laba profit terhadap
masing-masing variabel terikat yang telah dijelaskan sebelumnya.
4.2.1. Biaya Terhadap Total Dana Pihak Ketiga
400000 300000
200000 100000
40000 30000
20000 10000
Tot al Dana Pihak Ket iga milyar r upiah
To ta
l B ia
ya m
ily ar
r up
ia h
Ban k Per mata Ban k Su mito mo
Ban k W in d u Ken can a Dan amo n
Han a b an k HSBC
Man d ir i Rab o b an k
UO B Victo r ia Ban k
Ban k A r th a Gr ah a Ban k BRI
Ban k CI MB Niag a Ban k Co mmo n w ealth
Ban k I n d ex Selin d o Ban k Mizu h o
Ban k O CBC I n d . Ban k o f I n d ia
Ban k O f To k y o Nama Ban k
Sumber : Publikasi Bank Indonesia, diolah
Gambar 10. Scatterplot Total Biaya dan Total Dana Pihak Ketiga Tahun 2011 Total dana yang dimiliki oleh bank-bank yang merger dan akuisisi
berhubungan searah dengan tingkat biaya dari masing-masing bank tersebut. Hal tersebut bermakna bahwa peningkatan dana yang masuk dan dimiliki oleh bank
akan mengakibatkan peningkatan biaya yang harus ditanggung oleh bank tersebut. Karena dana pihak ketiga yang mengalir kesuatu bank akan menyebabkan bank
tersebut harus menanggung beban bunga yang akan semakin bertambah seiring meningkat dana pihak ketiga yang juga mengalir masuk Gambar 10.
4.2.2. Biaya Terhadap Upah Tenaga Kerja
Beban tenaga kerja yang tinggi akan menyebabkan peningkatan biaya yang akan ditanggung oleh sebuah perusahaan secara teoritis. Begitu juga yang
terjadi dengan perusahaan perbankan yang ada di Indonesia khususnya bank-bank
yang merger dan akuisisi. Bank-bank tersebut memiliki rasio upah yang besar maka total biaya yang ditanggung oleh bank tersebut juga besar.
0.025 0.020
0.015 0.010
0.005 40000
30000 20000
10000
Upah Tenaga Ker ja
To ta
l B ia
ya
Ban k Per mata Ban k Su mito mo
Ban k W in d u Ken can a Dan amo n
Han a b an k HSBC
Man d ir i Rab o b an k
UO B Victo r ia Ban k
Ban k A r th a Gr ah a Ban k BRI
Ban k CI MB Niag a Ban k Co mmo n w ealth
Ban k I n d ex Selin d o Ban k Mizu h o
Ban k O CBC I n d . Ban k o f I n d ia
Ban k O f To k y o Nama Ban k
Sumber : Publikasi Bank Indonesia, diolah
Gambar 11. Scatterplot Total Biaya dan Upah Tenaga Kerja Tahun 2011 Berbeda halnya dengan yang terjadi antara Bank Commonwealth dan
Bank BRI dimana Bank BRI mempunya rasio upah dengan asset yang besar sehingga mengakibatkan total biaya yang ditanggung oleh Bank BRI juga besar,
namun lain halnya dengan Bank Commonwealth, di mana dengan rasio tingkat upah dan asset yang lebih besar daripada Bank BRI namun total biaya dari bank
tersebut lebih kecil daripada total biaya Bank BRI. Seperti diketahui bahwa Bank BRI mempunyai banyak unit yang tersebar sampai kepelosok pedesaan. Fokus
BRI masih pada sektor UMKM, berimplikasi akan kebutuhan tenaga kerja yang cukup banyak untuk bisa menjangkau daerah pedesaan. Dengan demikian Bank
BRI mempunyai jumlah tenaga kerja yang sangat banyak dan berakibat pada beban total biaya yang cukup besar. Apabila dibandingkan dengan bank lain
Bank Commonwealth, maka BRI dalam hal ini menanggung biaya yang lebih besar.
4.2.3. Biaya Terhadap Total Kredit
Hubungan antara variabel jumlah pinjaman yang disalurkan dengan variabel total biaya berhubungan searah. Terlihat pada Gambar 12 bahwa jika
jumlah pinjaman yang diberikan besar maka total biaya yang ditanggung oleh bank tersebut juga tinggi. Demikian pula jika yang terjadi sebaliknya. Bank BRI