Skala Ekonomi Economies of Scale

dari distribusi error, , merupakan two sided normal distribution sedangkan distribusi dari komponen error inefisiensi, , diasumsikan one sided half normal distributed. Berdasarkan model SFA di atas, dapat diinformasikan cost efficiency CE bank ke-i pada periode ke-t sebagai: � = exp[ − ] 2.12 dengan = = exp [ − − ] 2.13 Disini merupakan parameter yang akan diestimasi dan menunjukkan rate of decline in cost inefficiency. b Analisis SFA pada Profit Function Pada metode SFA, profit dari suatu bank dimodelkan untuk terdeviasi dari profit efficient frontier-nya akibat adanya random noise dan inefisiensi. Fungsi alternative stochastic frontier yang digunakan dalam penelitian ini memiliki bentuk umum log pada persamaan 2.14 berikut ini. = , + � 2.14 Dimana merupakan vektor kuantitas output dari bank ke-i pada periode ke-t dan merupakan vektor harga input dari bank ke-i pada periode ke-t. Error term, � ,dari kedua fungsi ini terdiri dari dua komponen yang terlihat pada persamaan 2.15 berikut ini. � = + 2.15 Dimana: = komponen inefisiensi = komponen error bersifat random Spesifikasi mengenai komponen error dan komponen inefisiensi serupa dengan bahasan pada fungsi stochastic cost frontier. Berdasarkan model SFA, dalam konteks fungsi keuntungan, nilai technical efficiency TE dapat diformulasikan sebagai: = exp[ − ] 2.16 dengan = = exp [ − − ] 2.17 Salah satu kritik dari pendekatan SFA adalah pendekatan ini membutuhkan asumsi distribusi yang ketat pada komponen error dan komponen inefisiensi untuk menguraikan residual yang mana kondisi ini mungkin tidak dapat dipenuhi oleh data. Dalam literatur lain, selain menyebar setengah normal half normal, ada beberapa sebaran lain bagi komponen inefisiensi , yakni truncated normal, gamma, dan eksponensial Peresetsky, 2010.

2.2. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian ini terangkum dan disajikan dalam gambar 2.3. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi penelitiannya dalam mempelajari tingkat efisiensi bank-bank yang merger dan akuisisi, melihat hubungan antara tingkat efisiensi dengan berbagai indikator dan melihat faktor- faktor penentu inefisiensi bank dengan pendekatan statis. Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian Analisis kinerja efisiensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan meneliti skala ekonomi economies of scale, dan tingkat operasional bank yang diukur dengan efisiensi biaya cost efficiency pada bank-bank di Indonesia. Untuk mengukur skala ekonomi, digunakan ukuran Ray Scale Elasticity RSCE.Dengan memperhatikan hasil RSCE dari seluruh bank maka dapat dilihat bank-bank mana saja yang memperlihatkan skala ekonomi dan akhirnya dapat memprediksi kemungkinan-kemungkinan untuk melakukan merger bank. Bentuk analisis statis lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengukur tingkat operasional bank yang dilihat berdasarkan efisiensi biaya dari setiap bank, maka dapat dibandingkan nilai efisiensi dari masing-masing bank dan dari sana dapat diambil kesimpulan bank mana yang lebih efisien, sehingga bisa ditentukan kemungkinan untuk melakukan merger atau tidak.

2.3. Hipotesis Penelitian

Dasar logika dari pengukuran berdasar akuntansi adalah bahwa jika ”size” bertambah besar ditambah dengan sinergi yang dihasilkan dari gabungan aktivitas-aktivitas yang simultan, maka laba perusahaan juga semakin meningkat. Oleh karena itu kinerja perusahaan pascamerger seharusnya semakin baik dibandingkan dengan sebelum merger dan akuisisi. Sehingga dapat disusun hipotesis dalam penelitian ini, yaitu: 1. Proses merger dan akuisisi beberapa bank akan menghasilkan bank yang lebih efisien. 2. Bank-bank yang sudah dimergerakuisisi mencapai skala ekonomi economies of scale. 3. Bank-bank yang dimergerakuisisi mempunyai efisiensi yang lebih baik di antara kelompok peer groupnya.