Laba Terhadap Non Performing Loan NPL
menjelaskan bahwa jika terjadi kenaikan NPL sebesar 1 persen diduga akan menurunkan alternative profit sebesar 0,29 persen, ceteris paribus. Profitabilitas
suatu bank diukur dengan berbagai macam rasio diantaranya Return On Asset ROA, Return On Equity ROE dan Net Profit Margin NPM. Ada beberapa
penelitian diantaranya penelitian oleh Utomo 2008 yang melakukan penelitian tentang hubungan variabel NPL terhadap kinerja keuangan di Bank Mandiri yang
menghasilkan suatu kesimpulan bahwa NPL berhubungan negatif terhadap ROA, ROE dan NPM. NPL yang tinggi adalah indikator gagalnya bank dalam
mengelola bisnis antara lain timbulnya masalah likuiditas ketidakmampuan membayar pihak ketiga, rentabilitas utang tidak bisa ditagih dan solvabilitas
modal berkurang. NPL yang meningkat maka akan meningkatkan cadangan yang harus disiapkan dan ketika bank menghapus kredit yang bermasalah NPL
yang tinggi, cadangan tersebut menjadi biaya penghapusan piutang sehingga berakibat bank mengalami penurunan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan
beberapa temuan sebelumnya bahwa NPL meningkat dapat berakibat terhadap penurunan laba.
Variabel yang signifikan selanjutnya yaitu variabel EOTA, dimana nilai elastisitasnya sebesar -0,287, angka ini menjelaskan jika terjadi kenaikan EOTA
sebesar 1 persen diduga akan menurunkan keuntungan lainnya sebesar 0,28 persen. EOTA merupakan rasio antara ekuitas terhadap aktiva atau aset suatu
bank. Jika semakin besar rasio EOTA mengindikasikan dua kemungkinan yaitu ekuitas yang semakin besar atau aset bank tersebut yang rendah. Jika ekuitas
semakin besar atau asset bank tersebut rendah mengindikasikan pendapatan bank tersebut menurun. Hal tersebut konsisten dengan hasil penelitian ini yang
menunjukkan jika rasio EOTA semakin besar maka akan menurunkan laba suatu bank.
Secara keseluruhan variabel yang signifikan terhadap variabel keuntungan lainnya, terlihat bahwa variabel sekuritas memiliki nilai elastisitas yang paling
tinggi dibandingkan dengan variabel-variabel lainnya yang signifikan. Seperti dikutip dari Harian Neraca
1
menyebutkan bahwa sebagian besar bank yang beroperasi di Indonesia hanya mengandalkan transaksi surat berharga dan mencari
1
www.neraca.co.id . Rabu, 05 September 2012. Bank Perlu Tingkatkan Efisiensi. 8 Agustus 2012.
keuntungan lewat fee based income. Hal tersebut dipertegas dengan perspektif dari dunia usaha yang mengungkapkan pangsa kredit bank dari total pembiayaan
perusahaan masih sangat minim. Artinya, bank lebih banyak menempatkan dananya di Surat Berharga Negara SBN dan Sertifikat Bank Indonesia SBI,
dibandingkan disalurkan di sisi perkreditan untuk membiayai sektor produktif. Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa pengaruh parsial upah tenaga
kerja dapat mendorong terjadinya peningkatan biaya dari bank tersebut, hal ini sesuai dengan harapan teoritis bahwa jika terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja
akan meningkatkan upah tenaga kerja yang ditanggung oleh perusahaan tersebut. Hal ini berdampak pada peningkatan biaya perbankan. Berbeda dengan fungsi
keuntungan lainnya, dimana pengaruh parsial dari variabel sekuritas dapat mendorong peningkatan laba dari bank. Namun, pengaruh parsial dari masing-
masing variabel total dana, pendapatan bukan bunga, NPL dan EOTA dapat menurunkan laba dari bank.
Pada Tabel 8, hasil analisis yang menggunakan pendekatan time varying decay. Diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik daripada pendekatan
time invariant. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan time varying decay dapat menghasilkan variabel
η dibaca:eta. Variabel η ini dapat memberikan gambaran efisiensi dari bank-bank tersebut apakah akan meningkat atau menurun
selama kurun waktu periode penelitian. Pada fungsi biaya terlihat bahwa variabel-variabel yang signifikan
terhadap biaya cost adalah total dana pihak ketiga, upah tenaga kerja, sekuritas, pendapatan bukan bunga dan EOTA. Variabel pendapatan bukan bunga dan
EOTA bertanda negatif, artinya variabel tersebut berpengaruh negatif terhadap variabel cost. Dari hasil estimasi diperoleh koefisien total dana pihak ketiga
sebesar 0,977. Nilai ini menjelaskan bahwa jika terjadi kenaikan total dana pihak ketiga sebesar 1 persen diduga akan meningkatkan biaya cost sekitar 0,98
persen, ceteris paribus. Sementara itu, untuk koefisien estimasi upah tenaga kerja sebesar 1,176, nilai ini menjelaskan bahwa jika terjadi kenaikan upah tenaga kerja
sebesar 1 persen, diduga akan meningkatkan biaya cost sekitar 1,18 persen, ceteris paribus. Selanjutnya untuk koefisien estimasi sekuritas surat-surat
berharga yang dimiliki bank tersebut sebesar 0,32, artinya jika terjadi kenaikan
total sekuritas sebesar 1 persen maka diduga akan meningkatkan total biaya cost sebesar 0,32 persen, ceteris paribus.
Tabel 8. Hasil Estimasi Fungsi Biaya dan Fungsi Keuntungan Lainnya Menggunakan Model SFA pendekatan Time Varying Decay
Koefisien Estimasi Model SFA
Fungsi Biaya Fungsi Keuntungan Lainnya
Konstanta Total Dana w1
Beban Tenaga Kerja w2 Kredit y1
Sekuritas y2 Pendapatan bukan bunga z1
NPL v1 EOTA v2
0.5 lnw1lnw1 lnw1lnw2
0.5 lnw2lnw2 lnw1lny1
lnw1lny2 lnw1lnz1
lnw2lny1 lnw2lny2
lnw2lnz1 0.5 lny1lny1
lny1lny2 lny1lnz1
0.5 lny2lny2 lny2lnz1
0.5lnz1lnz1 Wald Test
Log likelihood η
-7.727902 0.000
0.9770568 0.000
1.176558 0.000
0.3713936 0.125
0.3205236 0.011
-0.5336194 0.001
-0.0150012 0.419
-0.4517606 0.000
-0.0584971 0.000
-0.0338888 0.003
0.09852 0.001
0.0081773 0.587
-0.0134201 0.091
0.0423954 0.000
0.1231507 0.000
0.0120051 0.261
-0.0785081 0.000
0.0796952 0.002
-0.0210412 0.118
-0.0659721 0.000
0.037082 0.000
-0.0144309 0.1
0.0406459 0.002
6376.32 0.0000
-174.9904 0.0263062
0.000 6.829621
0.225 -1.479131
0.014 -0.5015812
0.561 0.5960099
0.484 0.8491096
0.072 -2.03693
0.001 -0.3902223
0.000 -0.0406621
0.809 0.1092946
0.003 -0.0243621
0.548 -0.1658729
0.156 -0.004815
0.922 -0.032889
0.248 0.1203134
0.001 0.1413119
0.183 0.0535748
0.186 -0.056846
0.355 0.3139396
0.001 -0.0597651
0.241 0.0092671
0.834 0.0117699
0.725 -0.0092847
0.783 -0.0816727
0.113 350.05
0.0000 -1600.9249
-0.0388295 0.011
Keterangan: signifikan di level 1;signifikan pada taraf nyata 5 ; signifikan pada taraf nyata 10; Angka didalam kurung adalah t-statistik
Sumber : Hasil Pengolahan