Karakteristik Agroindustri Skala Kecil Masyarakat lokal

pemerintah untuk mendukung kegiatan agroindustri seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah di Kabupaten Bengkalis yaitu mendukung untuk menjadikan kabupaten bengkalis menjadi pusat perdagangan Asia Tenggara 2020. Ketiga adalah kualitas produk, seperti pada masyarakat di Kabupaten Bengkalis cenderung menyukai produk yang bebas pengawet. Kemudian hal terpenting dalam memperlancar kegiatan agroindustri pedesaan adalah penyediaan sarana dan prasarana yang harus diperhatikan. Selain itu modal usaha dalam pengembangan agroindustri juga harus dibantu oleh pemerintah dan koperasi bagi pengusaha-pengusaha kecil.

2.1.5 Karakteristik Agroindustri Skala Kecil

Karakteristik agroindustri yang menonjol adalah adanya ketergantungan antar elemen-elemen agroindustri. Elemen-elemen agroindustri tersebut yaitu pengadaan bahan baku, pengolahan dan pemasaran produk. Elemen-elemen tersebut saling berkaitan satu dan lainnya. Karakteristik agroindustri skala kecil yaitu pemiliki bertindak apa saja mulai dari pembelian bahan baku, pengolahan, bahkan sampai menjual hasil olahan agroindustri. Agroindustri skala kecil tidak jelas adanya pembagian tugas, berbeda dengan agroindustri skala menengah atau skala besar terdapat pembagian tugas yang jelas. Potensi agroindustri skala kecil selain mampu menyerap tenaga kerja juga kontribusinya dalam menyumbang perekonomian Soekartawi 2005.

2.1.6 Masyarakat lokal

Desa secara umum diartikan sebagai suatu gejala yang bersifat universal, sebagai suatu komunitas kecil yang terikat lokalitas tertentu baik tempat tinggalnya secara menetap maupun bagi pemenuhan kebutuhannya dan terutama tergantung pada pertanian Rahardjo 1999. Desa juga diartikan sebagai suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi, pemerintahan terendah dan langsung dibawah camat serta berhak menyelenggarakan rumahtangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia BPS 1986. Soekmono 1992 sebagaimana dikutip Raharjo 1999, mengatakan bahwa desa merupakan kumpulan dari komunitas kecil yang hidupnya tergantung pada pertanian dan telah ada di Indonesia semenjak zaman prasejarah, yakni pada zaman Neeolitikum. Pengertian masyarakat menurut beberapa ahli sebagaimana dikutip dalam Mutakin dan Gunawan 2003: 1. Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain. 2. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas. 3. Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama, sehingga mereka dapat mengorganisir diri dan sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan sosial dengan batas- batas yang jelas. 4. Masyarakat adalah sekelompok orang yang identifikasinya sama, teratur sedemikian rupa di dalam menjalankan segala sesuatu yang diperlukan bagi hidup bersama secara harmonis. Definisi-definisi tersebut menampilkan ciri-ciri masyarakat sebagai berikut: 1. Manusia yang hidup bersama, dua atau lebih 2. Bergaul dalam jangka waktu relatif lama 3. Setiap anggotanya menyadari sebagai satu kesatuan 4. Bersama membangun sebuah kebudayaan yang membuat keteraturan dalam kehidupan bersama. Masyarakat lokal memiliki ciri-ciri karakteristik seperti: hubungan lebih bersifat intim dan awet, mobilitas sosial rendah, homogen, keluarga lebih ditekankan fungsinya sebagai unit ekonomi, populasi anak dalam proporsi yang lebih besar. Desa memiliki potensi-potensi yang meliputi alam, lingkungan hidup manusia, penduduk, usaha-usaha manusia, prasarana-prasarana yang dibuat Sajogyo 1983.

2.1.7 Agroindustri Skala Kecil dan Perubahan Sosio-Ekonomi dan Sosio- Ekologi Pedesaan