Pendahuluan Dampak Sosio-Ekologi Respon masyarakat lokal atas kehadiran industri pengolahan tahu (studi kasus: kampung Cikaret, kalurahan Cikaret, kecamatan Bogor Selatan, kota Bogor, Jawa Barat)

BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU

6.1 Pendahuluan Dampak Sosio-Ekologi

Kampung Cikaret memiliki dua buah sungai yang mengaliri kawasan RW 01 dan RW 04. Sungai Cimanglid merupakan sungai yang melintasi jalur RW 04RT 05 Gang Pangumbahan sampai ke RW 01RT03 Gang Madrasah. Sungai Cimanglid memiliki lebar ±2 meter. Pertemuan antara aliran Sungai Cimanglid dan aliran Sungai Cikaret berada pada perbatasan wilayah antara RT 07 dan RT 03 dan mengalir melintasi kawasan RT 06 di RW 01. Sungai Cikaret melintasi wilayah RW 01RT07. Sungai Cikaret dan Sungai Cimanglid dimanfaatkan oleh warga di RW 01 sebagai sumber air bagi kebutuhan sehari-hari. Perkembangan waktu telah menyebabkan penduduk di RW 04 dan RW 01 bertambah banyak. RW 01 yang awalnya hanya memiliki sejumlah lima RT kini harus menambah jumlah menjadi tujuh RT karena padatnya penduduk. Selain itu wilayah RW 01 yang awalnya merupakan persawahan kini berubah menjadi kontrakan-kontrakan atau perumahan bagi penduduk musiman. Industri pengolahan tahu miliki Pak Hto yang berada di RW 04 menghasilkan limbah setiap harinya, baik limbah padat berupa ampas tahu dan limbah cair berupa air hasil pencucian kacang kedelai dan air hasil saringan bubur kedelai. Selain limbah tahu, industri pengolahan tahu milik Pak Hto juga membuang kotoran kambing dan darah hasil pemotongan kambing dari peternakannya setiap harinya. Sebelum memiliki septitank, limbah cair yang dihasilkan oleh industri pengolahan tahu dan kotoran kambing dari peternakan miliknya tidak ditampung dulu melainkan langsung dibuang di kali samping yang berada tepat disamping industri pengolahan tahu miliknya. Kali yang berada disamping industri pengolahan tahu tersebut mengalir menuju Sungai Cimanglid, sehingga Sungai Cimanglid yang terkenal jernih dan masih dimanfaatkan warga di RW 01 kini tidak dapat lagi digunakan. 6.2 Tingkat Pencemaran Sungai 6.2.1 Kondisi Air Sungai