Gambar 1 menjelaskan bagaimana alur pembuatan tahu. Alur pembuatan tahu dimulai dengan mempersiapkan bahan baku utamanya yaitu kedelai. Kedelai
untuk membuat tahu harus dicuci terlebih dulu. Pencucian pada kedelai ini berguna untuk melepaskan batang, kulit, daun dan kotoran yang menempel pada
kedelai. Kedelai yang telah dicuci bersih kemudian direndam dan ditiriskan lalu ditumbuk menggunakan air hangat. Kedelai yang telah ditumbuk lalu dimasak
kembali hingga menjadi bubur kedelai. Jika kedelai dirasa telah mengental, maka bubur kedelai disaring. Hasil saringan kemudian diendapkan menggunakan batu
tahu dan asam cuka. Pemberian batu tahu dan asam cuka berguna untuk menggumpalkan adonan bubur kedelai menjadi satu. Setelah bubur kedelai
dirasakan telah menyatu maka selanjutkan bubur kedelai dapat dicetak ke dalam cetakan menjadi tahu Muslimin dan Ansar 2010.
2.3 Kerangka Konseptual
Agroindustri merupakan sebuah harapan untuk menyeimbangkan sektor industrialisasi dengan pembangunan pertanian. Agroindustri yang berada dalam
masyarakat selama ini memberikan dampak secara sosio-ekonomi maupun secara sosio-ekologi. Seperti pada beberapa studi yang telah ada mengenai agroindustri,
agroindustri merupakan salah satu bentuk dalam penciptaan lapangan pekerjaan. Agroindustri merupakan bagian dari peningkatan nilai produk-produk pertanian.
Kegiatan agroindustri tidak lepas dari adanya hasil buangan limbah, baik agroindustri skala usaha kecil maupun skala usaha besar sama-sama memberikan
sumbangan hasil buangan berupa limbah terhadap lingkungan. Agroindustri dapat dikatakan berdampak terhadap sosio-ekonomi dan sosio-ekologi masyarakat yang
tinggal di sekitarnya. Pada Gambar 2 disajikan kerangka konseptual penelitian ini.
Gambar 2. Kerangka Konseptual
Agroindustri
Sosio-ekologi Pencemaran
Konflik Kenyamanan hidup
Kesehatan Sosio-Ekonomi
Kesempatan bekerja Kerjasama
Sumber pendapatan
Penjelasan Gambar 2 agroindustri merupakan industri yang mengolah hasil- hasil pertanian, baik skala usaha besar maupun skala usaha kecil. Kedua skala
usaha agroindustri tersebut berdampak terhadap aspek sosio-ekonomi dan sosio- ekologi masyarakat. Pada aspek sosio-ekonomi dapat dilihat perubahannya
terhadap masyarakat lokal sekitar kegiatan agroindustri. Aspek sosio-ekonomi dilihat pada persaingan, kerjasama, kesempatan bekerja dan sumber pendapatan
masyarakat yang menjadi sasaran agroindustri. Kegiatan agroindustri baik skala usaha besar maupun skala usaha kecil menghasilkan limbah yang berdampak pada
pencemaran lingkungan masyarakat di lokal. Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan agroindustri ini berdampak pada sosio-ekologi, mengubah kenyamanan
hidup dan berpengaruh pada kesehatan masyarakat di sekitarnya. Perubahan kenyamanan hidup yang dirasakan ini akan menimbulkan terjadinya konflik
ekologi.
2.4 Kerangka Pemikiran