Gambar 2. menjelaskan mengenai hubungan antar stakeholder dalam ekowisata dimana terdapat hubungan antara pemerintah dan sektor swasta berupa
pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan ijin mengenai keberadaan sektor swasta di kawasan ekowisata, sedangkan sektor swasta sebagai penyumbang
pajak. Sedangkan pemerintah juga dapat berperan sebagai penampung saran bagi penduduk lokal, peneliti, LSM, serta International Tourism. Dalam hal ini
penduduk lokal juga memberi kenyamanan bagi sektor swasta untuk membuka usaha di area mereka. Sektor swasta juga dapat memberi manfaat ekonomi bagi
penduduk lokal dengan usaha yang mereka buka Sektor swasta
Sumber: Nugroho 2006
Gambar 2. Hubungan Antar Stakeholder di Sektor Ekowisata
2.5.2 Peran Masyarakat Lokal
Berdasarkan pada pernyataan Damanik dan Webber 2006, terdapat berbagai macam stakeholder yang berperan sebagai pelaku pariwisata, yakni
wisatawan, industri pariwisata, pendukung jasa wisata, pemerintah, LSM, dan masyarakat lokal. Masyarakat lokal, menurut Damanik dan Webber 2006
merupakan salah satu pemain kunci dalam pariwisata, karena sesungguhnya merekalah yang akan menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan
Peneliti, petualang, LSM,
aktivis, International
tourism
Penduduk lokal dan
lingkungan Pemerintah
Sektor penunjang
lain
Biro perjalanan,
Hotel, Jasa lain
Pengelola
kualitas produk wisata. Pengelolaan lahan pertanian secara tradisional seperti di Bali, kerajinan tangan buatan masyarakat lokal, upacara adat, dan kebersihan
lingkungan atau desa menjadi kenikmatan tersendiri bagi wisatawan. Selain itu, masyarakat lokal merupakan
„pemilik‟ langsung setiap atraksi wisata yang ada. Segala sumberdaya alam seperti mata air, tanah, dan hutan yang ada berada di
tangan masyarakat lokal yang bertempat tinggal di sekitar area wisata. Kesenian yang merupakan salah satu daya tarik wisata menjadi milik masyarakat lokal juga.
Oleh karena itu, setiap perubahan yang terjadi di area wisata tersebut akan berpengaruh juga pada kehidupan mereka dan kepentingan-kepentingan mereka
pada umumnya.
Tidak jarang masyarakat lokal ini sudah terlebih dahulu terlibat dalam pengelolaan aktivitas pariwisata sebelum ada kegiatan pengembangan dan
perencanaan. Oleh sebab itu peran mereka terutama tampak dalam bentuk penyediaan akomodasi dan jasa guiding dan penyediaan tenaga kerja. Selain itu
masyarakat lokal biasanya juga mempunyai tradisi dan kearifan lokal dalam pemeliharaan sumberdaya pariwisata yang tidak dimiliki oleh pelaku pariwisata
lainnya. Pasar-pasar tradisional, seperti pasar terapung, pasar nelayan, pasar burung, hampir sepenuhnya dikelola oleh masyarakat. Masyarakat lokal memang
sangat esensial dalam perencanaan wisata.
2.6 Ekowisata Berbasis Masyarakat