Strategi Komunikasi Pemasaran Strengths-Threats W-T

tarik yang dimiliki. Billboard ini dapat dipasang disekitar jalan menuju Sukabumi atau Bogor mengingat jalan raya tersebut sangat ramai dengan keandaraan yang berasal dari jakarta, ataupun Bogor.

6.2.2.4 Pemanfaatan Tahun Kunjungan Secara Optimal

Berdasarkan bab sebelumnya mengenai bentuk media promosi penjualan, terlihat banyak pameran yang telah diikuti oleh LSM yang sampai saat ini mempromosikan TNGHS. Beberapa event sering diadakan pemerintah untuk memasarkan potensi-potensi pariwisatanya. Seperti Visit Indonesia, Visit Bogor, JT‟X. Beberapa program tersebut diadakan oleh pemerintah, dimana pemerintah melancarkan kegiatan promosi besar-besaran untuk menarik pengunjung baik mancanegara maupun nasional. TNGHS sebenarnya telah masuk ke dalam muatan isi web resmi Visit Indonesia. Program ini merupakan program besar tiap tahunnya, sehingga akan memungkinkan banyak pengunjung yang akan datang dalam kurun waktu tersebut. Sebaiknya TNGHS dan seluruh stakeholder terkait ikut mempromosikan ekowisata berbasis masyarakat dalam event tersebut dengan mengikuti pamerannya, expo, dan lain-lain. Masyarakat juga sebaiknya selalu diberi informasi untuk ini, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan akomodasi untuk jumlah pengunjung yang bisa saja meningkat dengan cepat pada tahun- tahun ini. Karena pada event seperti ini akan banyak pengunjung yang datang untuk berwisata, tidak hanya pengunjung dalam negeri, namun juga mancanegara. Sehingga akan mendatangkan banyak keuntungan bagi masyarakat lokal dan juga stakeholder terkait yang memasarkannya.

6.2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Strengths-Threats W-T

Strategi WT didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Beberapa alternatif strategi W-T yang dirumuskan yaitu:

6.2.3.1 Pengadaan Workshop Dengan Masyarakat Lokal

Pengadaan sosialisasi mengenai bahaya pembalakan liar dan penambangan ilegal terhadap keberlangsungan ekowisata masih harus digalakkan. Hal ini agar masyarakat selalu sadar betapa pentingnya mengelola usaha ekowisata yang mereka lakukan. Ekowisata menjadi bagian yang cukup penting dari masyarakat Citlahab. Pada saat wisatawan ramai berkunjung, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dari pekerjaan masyrakat sehari-hari. Selain itu masyarakat bisa diajak untuk menjaga hutan, hal ini dimaksudkan mereka diajak untuk melaporkan ke pihak TNGHS atau petugas yang berwenang jika melihat adanya kegiatan mencurigakan seperti penebangan pohon ataupun penambangan yang ilegal. Pengadaan workshop ini juga merupakan salah satu upaya hubungan masyarakat dari pihak TNGHS agar masyarakat dan pihak TNGHS memiliki satu pikiran yang sama mengenai bagaimana seharusnya ekowisata di Citalahab berjalan. Hal ini dilakukan mengingat pada bab sebelumnya terlihat promosi melalui media hubungan masyarakat masih menjadi media yang jarang dijalanakan oleh pihak TNGHS. Workshop ini juga dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pengunjung, karena melihat workshop mengenai kecintaan pada alam merupakan salah satu wisata pendidikan tersendiri bagi pengunjung yang juga memang tertarik pada alam. Pelaksanaan workshop ini dapat dilakukan secara terbuka, tidak hanya masyarakat yang berwenang seperti bapak-bapak misalnya yang harus mengikuti workshop ini, namun juga anak-anak dan pengunjung yang sedang berada di homestay. Upaya hubungan masyarakat juga merupakan upaya untuk mendekatkan diri dengan pohak masyarakat, dimana dalam workshop ini pihak TNGHS mencitrakan dirinya sebagai pengayom masyarakat yang juga memonitor program ekowisata yang sedang berjalan.

6.2.3.2 Penggunaan Brand Image Community-Based Ecotourism Untuk

Menarik Pengunjung Definisi ekowisata sebenarnya telah mengandung unsur pelibatan masyarakat yang sangat kuat, dimana komponen pelibatan masyarakat dan pendekatan partisipatif. Sementara komponen penting lainnya adalah ekonomi dan konservasi. Terdapat banyak keunikan yang dimiliki ekowisata berbasis masyarakat yang dapat dipromosikan. Selain sebagai wisata alam, ekowisata yang berbasis masyarakat, dalam hal ini Citalahab, pengunjung dapat tinggal langsung dengan masyarakat, pengunjung dapat mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat yang asri dan jauh dari kebisingan kota. Ekowisata jenis ini cocok untuk wisatawan yang mencari suasana baru untuk berlibur. Ekowisata berbasis masyarakat di citalahab memiliki pemandangan yang indah, apalagi udaranya sangat sejuk, cocok juga digunakan untuk wisata bersama keluarga. Pada bab sebelumnya mengenai attention, dapat dilihat bagaimana pengunjung dan calon pengunjung TNGHS memiliki perhatian yang besar terhadap keberadaan ekowisata berbasis masyarakat, selain dari hasil statistik, hal ini terlihat juga dari banyaknya pertanyaan yang diberikan mengenai jalannya ekowisata di daerah ini. Ekowisata berbasisi masyarakat merupakan jenis wisata yang unik, dimana pengunjung dapat merasakan sendiri bagaimana kehidupana masyarakat lokal yang tinggal di gunung jauh dari kehidupan kota. Upaya promosi dengan mengunggulkan potensi ekowisata berbasisi masyarakat ini juga dapat dipasang pada banner, poster, atau bahkan billboard. Ekowisata berbasis masyarakat masih jarang dan masih baru, oleh karena itu akan mengundang rasa penasaran bagi calon pengunjung yang membaca brosur atau billboard nya. Penggunaan brosur juga dapat disertakan dengan gambar atau foto masyarakat dan pemandangan di Citalahab yang akan mengunadang rasa penasaran calon pengunjung. Pemberian slogan at au tagline juga dapat disertakan, misalnya “Feel the Village Romantization ” hal ini akan mengundang rasa penasaran untuk berkunjung ke Citalahab.

6.2.4 Strategi Komunikasi Pemasaran Weakness-Threats S-T