trail Cikaniki-Citalahab. Jalan setapak ini berbentuk melingkar dan terletak
diantara stsiun penelitian Cikaniki dan Citalahab. Jalan ini memiliki panjang sekitar 4 km yang biasa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan. Jalan ini berada
dimulai dari atau bisa juga sebaliknya dari belakang stasiun penelitina Cikaniki ke arah barat laut kemudian melengkung ke arah utara sampai ke lembah Citalahab.
Keadaan jalan setapak masih sangat alami dengan lebar kira kira 1-1,5 m berupa jalan tanah. Jalan ini cukup mudah dilalui tanpa peralatan hiking khusus.
Jalan setapak kedua merupakan jalan setapak yang menghubungkan Citalahab dengan perkebunan teh Nirmala. Jalan setapak ini lebih pendek dan bisa
ditempuh sekitar kurang lebih satu jam. Jalan ini ditempuh dari Citalahab ke arah barat dan kemudian melengkung ke arah utara hingga bertemu dengan jalan mobil
perkebunan teh di sebelah barat kampung Citalahab Bedeng. Jika dibandingkan dengan jalan setapak Cikaniki-Citalahab, jalan ini mempunyai tingkat kesulitan
yang lebih tinggi.
4.3.2 Kebun Teh
Dalam kawasan TNGHS di wilayah halimun timur terdapat satu lokasi perkebunan teh yang cukup luas yaitu perkebunan Teh Nirmala Agung, wilayah
perkebunan teh ini merupakan enclave dalam TNGHS yang telah ada sejak jaman oenjajahan. Perkebunan teh ini mempunyai kondisi landscape yang sangat
mendukung untuk potensi ekowisata. Selain menikamti pemandangan kebun teh yang luas, pengunjung juga dapat melihat proses pembuatan teh. Perkebunan teh
ini memiliki pemandangan yang sangat indah dimana kita bisa melihat cahaya lampu kota bogor saat malam hari di balik pegunungan. Kondisi alam yang masih
alami juga sangat mendukung potensi yang ada. Keadaan jalan dipinggir perkebunan ini cukup lebar sehingga selain kita dapat berjalan kaki menikamti
keindahan alam, mobil juga dapat melewatinya. Udaranya sangat sejuk bahkan dingin. Saat pagi sampai sore hari kita bisa melihat banyak pemetik teh yang
sedang bekerja.
4.3.3 Air Terjun
Air terjun menjadi objek utama di TNGHS yang mempunyai daya tarik tinggi. Banyak terdapat air terjun di kawasan ini. Yang pertama adalah Curug Piit.
Curug Piit merupakan objek air terjun yang paling banyak dikunjungi karena letaknya relatif dekat dan mudah aksesnya. Air terjun ini terletak di dekat area
perkebunan teh Nirmala, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 25 m sampai 30 m. Air terjun ini merupakan salah satu kelompok air terjun tertinggi di wilayah
TNGHS. Air terjun lain yang ada di kawasan TNGHS selain curug Piit adalah curug Cikudapaeh, Curug Macan, Curug Ciberang, dan lain-lain.
4.3.4 Flora dan Fauna
Tumbuhan liar dalam hutan menjadi salah satu potensi wisata yang dimiliki TNGHS. Karena sifatnya yang tidak berpindah, maka keberadaan flora
dapat diandalkan sebagai potensi wisata. Selain pepohonan tinggi, dapat diamati pula adanya berbagai tumbuhan liana yang melilit pepohonan, tumbuhan epifit
seperti tumbuhan paku dan beberapa jenis anggrek. Terdapat banyak flora unik, salah satunya adalah jamur menyala, jamur ini
Sedangkan mengenai fauna, TNGHS menyimpan beragam fauna yang cukup menarik mengingat cukup banyak penelitian yang dilakukan di TNGHS
yang berhubungan dengan fauna di dalamnya, yaitu macan tutul jawa Panthera pardus melas
, Kucing Hutan Prionailurus Bengalensis, Owa Jawa Hylobates Moloch
, Surili Presbytis Comata, Lutung Trachypithecus Auratus, Ajag atau Anjing Hutan Cuon Alpinus Javanicus dan Sigung Mydaus Javanensis.
4.3.5 Sejarah dan Atraksi Budaya
Keberadaan masyarakat tradisional Kasepuhan di wilayah TNGHS dapat menjadi sumber wisata yang menarik perhatian. Atraksi wisata yang dimiliki
dapat berupa kegiatan mereka sehari-hari, maupun adat istiadat khusus yang dilakukan. Masyarakat adat dalam kawasan TNGHS masih teguh memegang adat
istiadat leluhur mereka. Selain itu ada pula seitus bersejarah peninggalan nenek moyang yang menarik yang dapat dijadikan sebagai objek wisata. Situs ini berupa