sekitar beserta budaya dan industri lokalnya. Sedangkan yang dimaksud dengan produk pelengkapnya tergantung dari atraksi, kawasan ataupun produk-produk
wisatanya. Hal ini nantinya akan berujung kepada produk-produk seperti makanan dan minuman, tranportasi, dan akomodasi.
2.7.1 Produk
Menurut Cooper et al 1999 keefektifan dari perencanaan pemasaran tergantung dari kemampuan sebuah perusahaan untuk dapat memilih target pasar
yang tepat yang pada akhirnya memunculkan kepuasan yang tinggi pada konsumen. Dalam penelitian Syafei 2006 strategi produk yang digunakan dalam
pemasaran ekowisata kepulauan seribu adalah dengan menjadikan TN laut kepulauan seribu sebagai taman nasional yang memiliki objek wisata lengkap baik
itu wisata alam secara umum maupun bahari.
2.7.2 Harga
Menurut Marpaung 2002, penentuan harga harus menjadi bagian dari strategi pemasaran. Hal pertama dan yang mendominasi dalam mempengaruhi
penentuan haerga produk adalah keputusan-keputusan strategi usaha dengan pertimbangan image dan product positioning, strategies for growth, market share,
serta return of investment. Lebih lanjut lagi Cooper et al 1999 menegaskan bahwa perencanaan harga merupakan bagian yang paling sulit. Hal ini karena
harga untuk wisata yang harus dihitung diciptakan oleh demand dan inherent perishability
produk tersebut yang juga selalu berubah ubah.
2.7.3 Promosi
Menurut Cooper et al 1999, promosi adalah gambaran istilah dari kegiatan bauran komunikasi yang dibawa oleh industri pariwisata yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi masyarakat ataupun kelompok yang perlu dipengaruhi. Kelompok yang perlu dipengaruhi ini tidak hanya yang menjadi
sasarn pemasaran dan orang-orang yang potensial saja tapi juga kelompok yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran wisata seperti agen-agen perjalanan juga
kelompok pembentuk opini seperti wartawan dan penulis masalah pariwisata, juga politisi.
2.7.4 Tempat Distribusi
Karena produk pengelola merupakan produk wisata alam, maka produk ini tidak bisa didistribusikan seperti produk barang. Seperti yang disampaikan
Soekadijo 2000 dalam Syafei 2006 bahwa produk pariwisata tidak dapat dibawa ke tempat kediaman wisatawan dan harus dinikmati di tempat dimana
produk itu tersedia. Oleh karena itu hal yang dapat diditribusikan adalah material- material yang dapat memberikan konsumen gambaran mengenai produk sesuai
dengan keinginan pengelola seperti leaflet, booklet, film, dokumenter, dan lainnya. Material promosi ini disebarkan pada saat ada kunjungan wisatawan,
pameran, dan festival yang diikuti
2.8 Kerangka Penelitian