Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

tanpa didukung model komunikasi pemasaran yang memadai, akan sulit sampai ke tangan konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan keberagaman flora serta fauna yang ada, menjadikan ekowisata berpotensi menjadi sebuah usaha berkelanjutan yang menjanjikan. Untuk mencapai manfaat tersebut, masyarakat lokal harus punya kesempatan untuk mengatur intensitas arus dan jumlah wisatawan, mempertahankan kemandirian, dan mengembangkan ekowisata yang sesuai dengan misi yang berwawasan lingkungan, menghormati adat istiadat dan kelestarian alam. Di satu sisi, usaha yang dilakukan harus adil dan menguntungkan masyarakat setempat. Di sisi lain, usaha ekowisata tersebut juga harus tetap menjaga kelestarian alam. Oleh karena itulah ekowisata berbasis masyarakat dilihat sebagai sebuah solusi. Komunikasi pemasaran ekowisata yang baik akan mendatangkan banyak pengunjung yang juga pada akhirnya akan menguntungkan masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana efektivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan pihak di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak TNGHS sampai saat ini? 2. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang tepat bagi pemasaran kawasan ekowisata berbasis masyarakat TNGHS?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah: 1. Menganalisis efektivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan TNGHS untuk mempromosikan ekowisata berbasis masyarakat 2. Mengetahui strategi pemasaran yang cocok dikembangkan dalam kawasan ekowisata berbasis masyarakat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang terkait antara lain: Pihak pengelola Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, yaitu balai TNGHS sebagai bahan pertimbangan penyusunan strategi komunikasi pemasaran kedepannya. Bagi pihak Pemerintah Daerah, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai masukan untuk merumuskan kebijakan pengelolaan yang mampu mengoptimalkan potensi ekonomi tanpa harus mengorbankan aspek keberlanjutan dari lingkungan selain menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi masyarakat. Bagi para peneliti, penelitian ini bisa dijadikan sebagai salah satu bahan referensi dalam melakukan penelitian mengenai strategi komunikasi pemasaran. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Sesuai dengan pendapat Berlo 1960 dalam Lubis et al 2009, dengan asumsi bahwa komunikasi merupakan suatu proses, Berlo mengemukakan bahwa elemen-elemen dasar komunikasi yang relevan untuk komunikasi antarpribadi meliputi enam komponen yaitu sumber source, penyandi encoder, pesan message, saluran komunikasi channel, penerima receiver, dan penerjemah decoder. Berlo kemudian mengembangkan sebuah model komunikasi antarpribadi yang dapat dgunakan untuk menganalisis ketepatan komunikasi dengan mengintegrasikan tiga aspek yaitu sosiologis, retorika, dan ilmu perilaku kedalam model komunikasi S-M-C-R yakni Source- Message-Channel-Receiver. Selanjutnya Berlo 1960 dalam Lubis et al 2009 mengungkapkan terdapat enam unsur-unsur komunikasi, dimulai dari sumber, yakni orang atau sekelompok orang yang sengaja dan bertujuan untuk berkomunikasi. Sumber inilah yang berinisiatif untuk berkomunikasi. Unsur kedua yaitu penerima, yakni orang atau sekelompok orang pada sisi lain proses komunikasi. Ia atau mereka adalah „sasaran‟ komunikasi. Penerima mendengar ketika sumber berbicara, atau membaca apa yang ditulis oleh sumber. Unsur ketiga yaitu pesan, dimana dalam hal ini sumber harus mempunyai sesuatu yang dikirimkan kepada penerima. Tujuannya sesuatu ini disalurkannya dalam bentuk pesan. Pesan tersebut dapat berupa ide atau tujuan, yang dikemukakan dalam bentuk kode atau kumpulan simbol yang tersusun secara sistematis. Unsur selanjutnya yaitu saluran, saluran komunikasi mencakup tiga pengertian, yakni moda membuat kode encoding dan menerjemahkan kode decoding dari pesan, kendaraan pesan message vehicle, dan pembawa pesan message carrier. Selanjutnya yakni unsur akibat, yaitu hasil komunikasi atau respon penerima terhadap pesan Pesan verbal maupun visual dalam iklan perlu memperhatikan tahapan- tahapan komunikasi, pada tahap awal ditujukan untuk menyadarkan konsumen tentang keberadaan produk awareness, ditujukan pula untuk mengenalkan brand, fungsi dan penetapan segmentasi atau pemakai. Menganalisis komunikasi pemasaran lewat pesan verbal maupun visual dapat dilakukan dengan merujuk pada teori ANSVA dari Alan H Monroe. Menurut Monroe dalam Kusumastuti 2009 terdapat lima tahap urutan motif yang sesuai dengan cara berpikir manusia dalam formula ANSVA: perhatian attention, kebutuhan needs, pemuasan satisfaction, visualisasi visualization, dan anjuran tindakan action.

2.2 Efektivitas Komunikasi