BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.3 Kesimpulan
Terdapat dua variabel umum yang digunakan untuk menguji keefektivitasan komunikasi pemasaran untuk mempromosikan ekowisata berbasis masyarakat di
TNGHS, yaitu rancangan pesan berupa action, need, satisfaction, visualization, dan action. Variabel umum kedua yakni ragam media penyampaian dan frekuensi
penyampaiannya, berupa bauran promosi yakni periklanan, hubungan masyarakat, direct marketing
, promosi penjualan, dan word of mouth, serta mengenai bagaimana frekuensi pengunjung menerima informasi dari beragam media
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, jika dilihat dari rancangan pesan,
maka komunikasi pemasaran ekowisata berbasis masyarakat di TNGHS sudah cukup efektif, hal ini terlihat dari hasil uji regresi logistik biner yang menyatakan
bahwa variabel rancangan pesan signifikan dengan kefektivitasan komunikasi pemasaran yang ada. Walaupun begitu masih banyak yang harus dibenahi agar
komunikasi pemasaran dapat lebih optimal. Melihat dari hasil uji regresi logistik biner mengenai ragam media komunikasi
pemasaran dan
frekuensinya, variabel
ragam media
dan frekuensi
penyampaiannya sudah cukup efektif, namun terdapat beberapa media yang patut ditingkatkan penggunaannya agar pemasaran dapat berjalan lebih optimal. Media
tersebut adalah humas. Untuk itu sesuai dengan saran yang ada di matrik SWOT sebelumnya TNGHS dan stakeholder pemasaran lainnya harus lebih sering
mengikuti event-event yang tersedia. Aksi jemput bola ini harus dilakukan mengingat TNGHS memiliki kerjasama dengan yayasan serta LSM yang sudah
cukup berpengalaman dalam hal ekowisata dan pemasarannya, sehingga sangat disarankan untuk dilakukan.
Strategi komunikasi pemasaran yang cocok diterapkan yaitu usaha pembangunana kerjasama dikalangan swasta, LSM, Pemerintah Kabupaten, dan
Dinas Pariwisata. Tidak lupa juga pendistribusian alat komunikasi pemasaran seperti brosur di tempat-tempat yang dianggap potensial.
Ekowisata berbasis masyarakat merupakan konsep yang masih baru dan masih memerlukan banyak perbaikan, tidak hanya dalam pemasarannya, namun juga
sarana-prasarananya. Terdapat banyak stakeholder yang berperan dalam penyelanggaraan pemasaran ekowisata berbasis masyarakat di TNGH. Kerjasama
antara masyarakat dengan pihak LSM dalam hal pemasaran ekowisata berjalan sangat baik. Namun hal ini harus tetap mendapat dukungan dan perhatian dari
pihak TNGHS. Beberapa LSM yang ikut mempromosikan ekowisata TNGHS yaitu YEH Yayasan Ekowisata Halimun, Indecon, RMI Rimbawan Muda
Indonesia, JICA. Banyak upaya yang telah dilakukan TNGHS untuk mempromosikan
ekowisata berbasis masyarakat, yaitu dengan pembuatan brosur, booklet, poster, serta banner. YEH dan Yayasan Ekowisata Bogor juga memberi peran yang besar
dalam mempromosikan ekowisata di TNGHS yaitu dengan mengikuti beragam pameran baik berskala nasional maupun internasional.
Akses menuju kawasan juga terkadang menjadi penghalang, karena curamnya medan dan cuaca yang kurang menentu. Kurangnya penunjuk jalan juga cukup
menyulitkan pengunjung yang datang.
7.4 Saran