Ekowisata dan Kebijakannya Ekowisata

konferensi, tetapi biasanya selalu ada kegiatan „pre converence tour‟ dan „post converence tour‟.

2.5.1 Ekowisata dan Kebijakannya

Ekowisata di Indonesia telah diatur dalam UU No. 22 tahun 2009 mengenai pedoman pengembangan ekowisata, sedangkan dibeberapa negara, menurut Fennel 1999, ecotourism is presently at the policy consideration and initiation stage, with the recognition that further political and socio-economic coordiantion must exist for it to procced. Policy development has only strated to be initiated as a result of the development and activities . Dari kutipan tersebut, dapat dilihat bahwa ekowisata terdapat dalam taraf pertimbangan kebijakan dan tahap inisiasi, dengan pengakuan mengenai kebijakan lebih lanjut dan koordinasi politik dan sosial-ekonominya harus ada agar dapat dilakasanakan. Kebijakan pembangunan harus dimulai sebagai hasil dari pembangunan dan kegiatan Liu 1994 dalam Fennel 1999, mengatakan bahwa kebijakan pemerintah merupakan kunci yang penting dalam mengembangkan ekowisata. Lebih jauh lagi, Liu merasa bahwa pemerintah harus memainkan peran yang signifikan dalam memberikan keuangan yang penting, kemampuan manajerial, dan pengetahuan agar pihak swasta dapat bekerja selembut dan seefisien mungkin. Liu juga menyarankan bahwa pemerintah harus: 1. Memfasilitasi kegiatan sektor swasta yang efisien dengan meminimalkan gangguan pasar dan mengandalkan kompetisi sebagai alat kontrol 2. Memastikan keamanan lingkungan makro ekonomi. 3. Jaminan hukum dan ketertiban, dan penyelesaian sengketa 4. Memastikan penyediaan infrastruktur yang tepat. 5. Memastikan pengembangan sumberdaya manusia 6. Melindungi hak publik tanpa mengganggu aktivitas sektor swasta. 7. Mempromosikan kegiatan sektor swasta dengan tidak bersaing di arena bisnis dengan perusahaan swasta, dan 8. Mengakui peran usaha kecil dan memfasilitasi usaha mereka Gambar 2. menjelaskan mengenai hubungan antar stakeholder dalam ekowisata dimana terdapat hubungan antara pemerintah dan sektor swasta berupa pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan ijin mengenai keberadaan sektor swasta di kawasan ekowisata, sedangkan sektor swasta sebagai penyumbang pajak. Sedangkan pemerintah juga dapat berperan sebagai penampung saran bagi penduduk lokal, peneliti, LSM, serta International Tourism. Dalam hal ini penduduk lokal juga memberi kenyamanan bagi sektor swasta untuk membuka usaha di area mereka. Sektor swasta juga dapat memberi manfaat ekonomi bagi penduduk lokal dengan usaha yang mereka buka Sektor swasta Sumber: Nugroho 2006 Gambar 2. Hubungan Antar Stakeholder di Sektor Ekowisata

2.5.2 Peran Masyarakat Lokal