data pengunjung yang muncul di website hanya sampai pada tahun 2006, padahal sampai saat ini pengunjung yang datang ke TNGHS jauh lebih banyak dan
meningkat. Budget pointers yang tersdia juga belum diperbaharui lagi, dari list budget
pointers yang tersedia di website, harga yang sebenarnya sudah jauh berbeda.
5.2.6 Word of Mouth WOM
Word of mouth merupakan komunikasi dari mulut ke mulut. Dimana
dalam hal ini pemasaran ekowisata dilakukan oleh orang-orang yang memang pernah berkunjung atau juga orang-orang yang pernah membaca website atau
mendapat informasi dari media lain dan menyebarkannya ke orang lain. Dalam output, koefisien regresi dalam variabel WOM adalah sebesar
0.045 dengan statistik uji wald 1.954, sedangkan nilai-p nya sebesar 0.162. Dengan demikian pada taraf nyata 15 diperoleh kesimpulan bahwa secara uji
statistik, tidak terdapat bukti bahwa WOM berpengaruh terhadap kefektivitasan media komunikasi pemasaran. Dari output ini juga nilai rasio odd untuk WOM
adalah sebesar 0.162 yang berarti bahwa komunikasi pemasaran yang memiliki word of mouth
yang baik, akan memiliki peluang 1.046 lebih baik daripada media yang memiliki word of mouth yang tidak baik.
Hal ini dapat dipahami, walapun beberapa responden mengaku mendapatkan info mengenai TNGHS dari cerita orang lain, namun informasi yang
didapat dari media word of mouth ini tidak dapat diketahui apa saja isi serta bagian mana yang lebih ditonjolkan, selain itu pengunjung juga sekedar
mendengar, namun tidak mendapatkan informasi yang cukup jelas mengenai bagaimana aksesnya, bagaimana tempat tinggal disana, atau apa saja yang harus
disiapkan sebelum menuju kesana. Sehingga menyebabkan media dalam bentuk cerita orang lain atau word of mouth tidak berpengaruh pada efektivitas
komunikasi pemasaran. Cerita orang lain mengenai objek ekowisata dalam word of mouth
sulit diukur mengenai objek mana yang lebih ditonjolkan, kapan disampaikannya, apakah sesuai dengan kenyataan di area wisata atau tidak. Selain
itu proses word of mouth ini sulit ditdeteksi bagaimana kebenarannya. Informasi yang diberikan orang lain dalam word of mouth ini tidak dapat diukur jangka
waktunya karena memang sering membutuhkan waktu yang lama sehingga banyak informasi yang kurang update yang didapatkan pengunjung. Seperti
pernyataan salah seorang responden yakni Bapak SD,
“... Saya kesini soalnya katanya ada canopy trail nya ya? Pengen coba.. tapi tadi waktu kesana saya nggak boleh naik canopy trail
nya, katanya sudah lama rusak dan belum diperbaiki...”
Memang banyak pengunjung yang datang ke TNGHS dengan salah satu alasannya yaitu ingin mencoba melewati canopy trail, namun sudah sejak setahun
lalu, canopy trail yang biasa dioperasikan untuk pengunjung yang ingin melihat hutan dari atas rusak, dari sini bisa dilihat word of mouth kurang berpengaruh
dalam efektivitas komunikasi pemasaran yang disampaikan kepada khalayak.
.
BAB VI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TAMAN