Profil Pondok Pesantren Gambaran Lokasi Penelitian 1. Sejarah Pondok Pesantren

yang mempunyai skor mean – SD ≤ X ≤ mean + SD atau yang mempunyai skor 68,19 ≤ X ≤ 100,13, dan yang dikategorikan memiliki tingkat stres ringan adalah yang mempunyai skor mean – SD atau yang mempunyai skor 68,19. Berdasarkan kategori tersebut maka hasil penelitian terhadap distribusi tingkat stres responden diperoleh sebagai berikut: Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Santriwati Berdasarkan Tingkat Stres di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II Payaman Magelang Tahun 2015 No. Tingkat Stres Frekuensi Persentase

1. Berat

20 12,7

2. Sedang

115 73,2 3. Ringan 22 14,0 Total 157 100,0 Tabel 5.5 di atas menunjukkan hasil bahwa dari keseluruhan responden, sebanyak 20 orang 12,7 termasuk ke dalam kategori tingkat stres berat, 115 orang 73,2 termasuk ke dalam kategori tingkat stres sedang, dan sebanyak 22 orang 14,0 termasuk ke dalam kategori tingkat stres ringan. Sedangkan distribusi tingkat stres responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut: Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Responden Santriwati Berdasarkan Usia di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II Payaman Magelang Tahun 2015 No. Tingkat Stres Remaja Awal 12- 15 tahun Remaja Akhir 16-19 tahun Total Frek. Frek.

1. Berat

14 70,00 6 30,00 20100 2. Sedang 77 67,00 38 33,00 115100

3. Ringan

18 81,80 4 18,20 22100 Total 109 69,4 48 30,6 157100 Berdasarkan tabel 5.6 di atas menunjukkan hasil bahwa proporsi tingkat stres pada usia remaja awal 12-15 tahun yaitu sebesar 70 14 orang yang memiliki tingkat stres berat, 67 77 orang yang memiliki tingkat stres sedang, dan 81,8 18 orang yang memiliki tingkat stres ringan. Sedangkan pada usia remaja akhir yaitu sebesar 30 6 orang yang memiliki tingkat stres berat, 33 38 orang yang memiliki tingkat stres sedang, dan 18,2 4 orang yang memiliki tingkat stres ringan. Adapun distribusi tingkat stres responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Responden Santriwati Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II Payaman Magelang Tahun 2015 No. Tingkat Stres Pendidikan Diniyah Formal Wustha Pendidikan Diniyah Formal Ulya Total Frek. Frek.

1. Berat

11 55,0 9 45,0 20100 2. Sedang 64 55,7 51 44,3 115100 3. Ringan 18 81,8 4 18,2 22100 Total 93 59,2 64 40,8 157100 Berdasarkan tabel 5.7 di atas menunjukkan hasil bahwa proporsi tingkat stres responden yang berada pada tingkat pendidikan diniyah formal wustha yaitu, sebesar 55 11 orang yang memiliki tingkat stres berat, 55,7 64 orang yang memiliki tingkat stres sedang, dan 81,8 18 orang yang memiliki tingkat stres ringan. Sedangkan yang berada pada tingkat pendidikan diniyah formal ulya yang memiliki tingkat stres berat sebesar 45 9 orang, yang memiliki tingkat stres sedang sebesar 44,3 51 orang, dan yang memiliki tingkat stres ringan sebesar 18,2 4 orang. Selain itu distribusi tingkat stres responden berdasarkan lama mukim adalah sebagai berikut: Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Responden Santriwati Berdasarkan Lama Mukim di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II Payaman Magelang Tahun 2015 No. Tingkat Stres 1 Tahun 1 Hingga 3 Tahun ≥ 3 Tahun Total Frek. Frek. Frek. 1. Berat 9 45,0 4 20,0 7 35,0 20100

2. Sedang

33 28,7 40 34,8 42 36,5 115100 3. Ringan 6 27,3 14 63,6 2 9,1 22100 Total 48 30,6 58 36,9 51 32,5 157100 Berdasarkan tabel 5.8 di atas menunjukkan hasil bahwa yang memiliki tingkat stres berat pada responden yang lama mukim 1 tahun yaitu sebesar 45 9 orang, sedangkan yang lama mukim berkisar 1 hingga 3 tahun sebesar 20 4 orang, dan yang lama mukim ≥ 3 tahun sebesar 35 7 orang. Selanjutnya yang memiliki tingkat stres sedang pada responden yang lama mukim 1 tahun sebesar 28,7 33 orang, kemudian yang lama mukim 1 hingga 3 tahun sebesar 34,8 40 orang dan yang lama mukim ≥ 3 tahun yaitu sebesar 36,5 42 orang. Sedangkan pada tingkat stres ringan pada responden yang lama mukim 1 tahun sebesar 27,3 6 orang, untuk yang lama mukim 1 hingga 3 tahun yaitu sebesar 63,6 14 orang dan yang lama mukim ≥ 3 tahun sebesar 9,1 2 orang. 5.2.3. Gambaran Gejala Gangguan Pencernaan Santriwati di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II Payaman Magelang Pengkategorian gejala gangguan pencernaan responden menggunakan nilai inter quartil range dikarenakan data tidak terdistribusi normal p 0,05 yaitu 0,047, dimana nilai K1 kuartil 1 adalah 47, nilai K2 adalah 57 dan nilai K3 adalah 64. Responden yang dikategorikan memiliki gejala gangguan pencernaan berat adalah yang mempunyai skor K3 atau 64, yang dikategorikan memiliki gejala gangguan pencernaan sedang adalah yang mempunyai skor K1 ≤ X ≤ K3 atau 47 ≤ X ≤ 64, dan yang dikategorikan memiliki gejala gangguan pencernaan ringan adalah yang mempunyai skor K1 atau 47. Berdasarkan kategori tersebut maka hasil penelitian terhadap gejala gangguan pencernaan responden diperoleh sebagai berikut: Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Santriwati Berdasarkan Gejala Gangguan Pencernaan di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II Payaman Magelang Tahun 2015 No. Gejala-Gejala Gangguan Pencernaan Frekuensi Persentase 1. Berat 37 23,6

2. Sedang

83 52,9

3. Ringan

37 23,6 Total 157 100,0 Tabel 5.9 di atas menunjukkan hasil bahwa dari keseluruhan responden, sebanyak 37 orang 23,6 termasuk ke dalam gejala pencernaan kategori berat, 83 orang 52,9 termasuk ke dalam gejala

Dokumen yang terkait

Gambaran Kebutuhan Perawatan Maloklusi Berdasarkan Malalignment Index Pada Santriwati Pondok Pesantren Modern Dengan Pondok Pesantren Tradisional;

0 7 17

Hubungan Tingkat Stres Dengan Gejala Gangguan Pencernaan Pada Santriwati Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II Payaman Magelang Tahun 2015

1 8 160

TEKNIK PEMBINAAN KEDISIPLINAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN PUTRI IMAM SYUHODO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Teknik Pembinaan Kedisiplinan Santriwati Di Pondok Pesantren Putri Imam Syuhodo Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 5 19

TEKNIK PEMBINAAN KEDISIPLINAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN PUTRI IMAM SYUHODO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Teknik Pembinaan Kedisiplinan Santriwati Di Pondok Pesantren Putri Imam Syuhodo Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA SYUKUR DENGAN STRES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODEREN ISLAM Hubungan Antara Syukur Dengan Stres Pada Santri Di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalaam.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN GEJALA SOMATISASI PADA SANTRIWATI BARU KELAS Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Gejala Somatisasi pada Santriwati Baru Kelas VII SLTP di Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki Sukoharjo.

0 0 18

PENDAHULUAN Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Gejala Somatisasi pada Santriwati Baru Kelas VII SLTP di Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki Sukoharjo.

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA SANTRIWATI MUALLIMIN PONDOK PESANTREN AL-MUKMIN NGRUKI SUKOHARJO TAHUN 2009.

0 3 16

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUPPADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN WALISONGO Hubungan Religiusitas Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Santriwati Pondok Pesantren Walisongo Desawado Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.

0 1 15

HUBUNGAN TINGKAT ANEMIA DENGAN TINGKAT DISMENORHEA PADA SANTRIWATI UMUR 17-20 TAHUN DI PONDOK PESANTREN NGRUKEM BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2009

0 0 9