4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Jenis Data
Data berasal dari datum yang diartikan sebagai materi atau kumpulan fakta yang digunakan untuk keperluan suatu analisa, diskusi,
persentasi ilmiah ataupun tes statistik Imron Munif, 2010. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
didapatkan langsung dari responden melalui pengisian kuesioner,
sedangkan data sekunder diperoleh dari Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II, berupa jumlah santriwati, pembagian tingkatan pendidikan
dan informasi lainnya terkait pondok pesantren.
4.4.2. Instrumen Penelitian
Akuratnya data yang dikumpulkan dalam penelitian sangat mempengaruhi hasil penelitian, maka dari itu diperlukan alat pengumpulan
data yang disebut instrument penelitian Swarjana, 2012. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur berbentuk daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis sebagai panduan pengumpulan
data yang sesuai dengan tujuan penelitian Budiharto, 2008. Kuesioner yang digunakan merupakan jenis kuesioner tertutup yaitu terdiri atas
pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan Nasution, 2009.
Sesuai dengan tujuan penelitian, kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Kuesioner I, kuesioner tentang data demografi yang berisi tentang inisial responden, usia, tingkat pendidikan dan lama mukim dengan
rincian: 1 Inisial responden, untuk menjaga kerahasian identitas responden
maka bagian ini tidak diisi dengan nama lengkap responden tetapi cukup dengan menuliskan inisial.
2 Usia, dalam penelitian ini usia responden dibagi menjadi 2 kategori, yaitu 0 = Remaja awal 12-15 tahun dan 1 = Remaja
akhir 16-19 tahun, yang mana berdasarkan penelitian Seiffge- Krenke dkk. 2009 menunjukkan bahwa tingkat stres meningkat
pada masa remaja awal dan menurun pada masa remaja akhir. 3 Tingkat pendidikan, dalam penelitian ini adalah berdasarkan
tingkat pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II dan dikategorikan menjadi 2 kategori berdasarkan
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam pasal 24 bagian
jenjang pendidikan, yaitu 0 = Pendidikan diniyah fomal wustha I, II, dan III MTs dan 1 = Pendidikan diniyah formal ulya I, II, dan
III MA Kemenag, 2014. 4 Lama mukim, didasarkan bahwa siswa yang tinggal di asrama
dibutuhkan suatu penyesuaian diri, siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan akan merasa
mendapat tekanan yang menyebabkan stres Zakiyah dkk., 2010. Penelitian ini dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu 0 = jika lama