Sampel Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

mukim 1 tahun, yang mana berdasarkan penelitian Nurhadi 2013 bahwa lama mukim 1 tahun menunjukkan penyesuaian diri buruk, berbeda dengan penelitian Zakiyah dkk. 2010 yang menunjukkan bahwa siswa yang tinggal di asrama 1 tahun telah memiliki kemampuan penyesuain diri yang baik, 1 = jika lama mukim 1 tahun hingga 3 tahun, yang mana berdasarkan penelitian Wonombong 2005 menunjukkan bahwa para siswa yang tinggal di asrama memasuki tahun pertama lama mukim 1 tahun yang mengalami kesulitan penyesuaian diri tinggi tidak lebih banyak daripada para siswa yang tinggal di asrama memasuki tahun ketiga lama mukim 3 tahun, dan 2 = jika lama mukim ≥ 3 tahun. b. Kuesioner II, kuesioner terkait tingkat stres yang terdiri dari 34 item pernyataan. Kuesioner ini adalah kuesioner stres yang diadopsi dari kuesioner yang telah dibuat untuk mengukur tigkat stres santri pada penelitian sebelumnya di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Kebon Jeruk Jakarta Barat. c. Kuesioner III, kuesioner terkait gejala gangguan pencernaan yang terdiri dari 29 item pernyataan. Kuesioner ini adalah kuesioner gejala gangguan pencernaan yang dimodifikasi dari ROME III Diagnostic Questionnaire dan Metagnics Health Appraisal Questionnaire dari Health World Limited 2014. Penilaian kuesioner II dan III adalah menggunakan skala likert, yang mana skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu Sujarweni, 2014, yaitu dalam penelitian ini berupa fenomena stres dan gejala gangguan pencernaan yang dialami santriwati yang ada di Pondok Pesantren Sirojul Mukahlasin II Magelang. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur yaitu tingkat stres dan gejala gangguan pencernaan dijabarkan menjadi indikator variabel, berupa indikator stres dan gejala gangguan pencernaan. Pemberian skoringnya dengan sangat sering = 5, sering = 4, kadang-kadang = 3, jarang = 2, dan tidak pernah = 1. Untuk analisis selanjutnya data dikategorikan menjadi 3 kategori, apabila data yang terkumpul terdistribusi normal, maka perhitungan nilai mean rata-rata dan standar deviasi simpangan baku merupakan cara yang tepat. Sehingga pengkategorian 3 kategori berdasarkan nilai mean dan standar deviasi SD yaitu, kategori berat jika X mean + SD, kategori sedang jika mean – SD ≤ X ≤ mean + SD dan kategori ringan jika X mean – SD. Sedangkan jika data yang terkumpul tidak terdistribusi normal, maka nilai median nilai yang membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama dan inter quartil range K1= nilai di bawah 25, K2= nilai di bawah 50, dan K3= nilai di bawah 75 yang lebih tepat dibandingkan nilai mean, sehingga dalam pengkategoriannya menjadi 3 kategori yaitu, berat jika X K3, sedang jika K1 ≤ X ≤ K3 dan ringan jika X K1 Hastono, 2007; Sujarweni, 2014.

4.4.3. Prosedur Pengumpulan Data

Proses–proses dalam pengumpulan data pada penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu: a. Setelah proposal penelitian disetujui oleh penguji dan pembimbing, peneliti meminta izin langsung kepada pihak pondok pesantren. b. Menyelesaikan kelengkapan administrasi, seperti surat izin penelitian yang diberikan ke pihak pondok pesantren. c. Mengukur validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. d. Meminta data terbaru seluruh santriwati di pondok pesantren. Data tersebut digunakan untuk menentukan calon responden penelitian. e. Datang ke pondok pesantren dan koordinasi dengan pengurus pondok dan penanggung jawab setiap angkatan untuk mengumpulkan calon responden. f. Menjelaskan kepada calon responden terkait penelitian, kemudian memberikan lembar persetujuan informed consent dan kuesioner dan menjelaskan prosedur pengisian kuesioner. g. Memberikan waktu pengisian kuesioner kepada responden ± 20 menit. h. Kemudian responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi untuk diperiksa dan selanjutnya kuesioner diolah serta dianalisa oleh peneliti.

4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur atau instrument penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reabilitas data Hidayat, 2011.

4.5.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur Notoatmodjo, 2010. Untuk mengetahui validitas suatu instrument dalam hal ini kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya Riyanto, 2011. Uji validitas dapat menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment, setelah diketahui r hitung yang dibaca pada pearson correlation, maka nilai tersebut dibandingkan dengan r tabel , sehinggan jika r hitung r tabel maka butir tersebut adalah valid atau sahih karena menyatakan adanya korelasi antara skor item dengan jumla skor total Riwidikdo, 2009. Uji validitas kuesioner gejala gangguan pencernaan dilakukan di Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II Payaman Magelang. Jumlah responden yang digunakan dalam uji validitas adalah 30 responden Umar, 2005. Lokasi tersebut sama dengan lokasi penelitian, sehingga responden yang telah diteliti dalam uji coba instrumen tidak termasuk responden dalam penelitian. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan Korelasi Pearson Product Moment, dengan ketentuan kevalidan instrument apabila nilai r hitung r tabel 0,361 pada N=30 atau nilai signifikansi 5. Hasil pernyataan yang tidak valid adalah point nomor 23, dikarenakan pada point tersebut r hitung r tabel, sehingga tidak digunakan dalam penelitian. Maka jumlah pernyataan yang valid dan digunakan dalam kuesioner gejala pencernaan adalah 29 item. Sedangkan untuk kuesioner stres telah digunakan dan dinilai validitasnya oleh peneliti sebelumnya Sholiha, 2013, yang dilakukan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, yang mana lokasi dan respondennya mempunyai kriteria yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan. Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai Pearson Correlation yang dibandingkan dengan r tabel dengan ketentuan kevalidan instrument apabila nilai r hitung r tabel 0,312 pada N=40 atau nilai signifikansi 5.

4.5.2. Uji Reliabilitas

Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Notoatmodjo, 2010. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan beberapa rumus, diantaranya: rumus belah dua dan Spearman Brown, jika untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes Kuder Richardson-20, Anova Hoyt, dan Alpha Hidayat, 2011. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel. Namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga diketahui konstruk variabel mana yang tidak

Dokumen yang terkait

Gambaran Kebutuhan Perawatan Maloklusi Berdasarkan Malalignment Index Pada Santriwati Pondok Pesantren Modern Dengan Pondok Pesantren Tradisional;

0 7 17

Hubungan Tingkat Stres Dengan Gejala Gangguan Pencernaan Pada Santriwati Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II Payaman Magelang Tahun 2015

1 8 160

TEKNIK PEMBINAAN KEDISIPLINAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN PUTRI IMAM SYUHODO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Teknik Pembinaan Kedisiplinan Santriwati Di Pondok Pesantren Putri Imam Syuhodo Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 5 19

TEKNIK PEMBINAAN KEDISIPLINAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN PUTRI IMAM SYUHODO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Teknik Pembinaan Kedisiplinan Santriwati Di Pondok Pesantren Putri Imam Syuhodo Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA SYUKUR DENGAN STRES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODEREN ISLAM Hubungan Antara Syukur Dengan Stres Pada Santri Di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalaam.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN GEJALA SOMATISASI PADA SANTRIWATI BARU KELAS Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Gejala Somatisasi pada Santriwati Baru Kelas VII SLTP di Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki Sukoharjo.

0 0 18

PENDAHULUAN Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Gejala Somatisasi pada Santriwati Baru Kelas VII SLTP di Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki Sukoharjo.

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA SANTRIWATI MUALLIMIN PONDOK PESANTREN AL-MUKMIN NGRUKI SUKOHARJO TAHUN 2009.

0 3 16

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUPPADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN WALISONGO Hubungan Religiusitas Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Santriwati Pondok Pesantren Walisongo Desawado Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.

0 1 15

HUBUNGAN TINGKAT ANEMIA DENGAN TINGKAT DISMENORHEA PADA SANTRIWATI UMUR 17-20 TAHUN DI PONDOK PESANTREN NGRUKEM BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2009

0 0 9