Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 terhadap konsep yang disampaikan oleh guru yang kerap kali mempengaruhi hasil belajar siswa, serta kondisi kelas yang terlalu padat, sarana prasarana yang tidak memadai, metode maupun media pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi pembelajaran atau karena faktor intrinsik siswai itu sendiri, seperti gaya belajar. Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal. Tipe belajar atau gaya belajar siswa berdasarkan sejumlah penelitian terbukti penting untuk diketahui guru. Woolever dan Scoot, Dunn, Beaudry dan Klavas menemukan dalam hasil penelitiannya betapa pentingnya bagi guru untuk memadukan gaya mengajarnya dengan gaya belajar siswa. Setiap siswa memiliki gaya belajarnya sendiri, diumpamakan seperti tanda tangan yang khas bagi dirinya sendiri. 6 Menurut Philibin cara belajar peserta didik yang beraneka ragam tersebut disebut sebagai gaya belajar Learning Style yang dipengaruhi oleh pengalaman, jenis kelamin, etnis dan secara khusus melekat pada setiap individu. 7 Gaya belajar seseorang yang banyak dikenal selama ini di antaranya; Gaya belajar visual, Gaya belajar auditori, dan Gaya belajar kinestetik V-A-K. Orang-orang visual, cenderung membaca makalah dan memperhatikan ilustrasi yang ditempelkan pembicara di papan tulis, selain itu mereka juga membuat catatan-catatan yang sangat baik. Orang-orang auditorial cenderung mendengarkan materinya dan kadang-kadang kehilangan urutannya jika mereka mencoba mencatat materinya selama presentasi berlangsung. Orang- orang kinstetik cenderung melakukan banyak aktivitas, bergerak, dan brinteraksi dalam kelompok. Gaya belajar ini dikemukakan oleh Bobbi DePotter dalam bukunya Quantum Learning. Oleh karena itu, para pendidik atau guru dituntut untuk memiliki inovasi dan kreatifitas dalam 6 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, Cet.1, hal. 147. 7 Tanta, loc. cit., hal. 7. 5 menyampaikan pembelajaran, dalam hal ini salah satunya yaitu dalam penggunaan media pada saat proses pembelajaran berlangsung. Karena media merupakan satu komponen komunikasi dalam pembelajaran. 8 Media berbasis teknologi sudah tidak asing di dunia pendidikan, karena memiliki dampak besar dalam kehidupan global. Pemanfaatan teknologi terus menjadi fokus kepentingan dalam berbagai bidang penelitian termasuk bidang pendidikan, ilmu komputer, ilmu kognitif dan kecerdasan buatan. 9 Dalam bidang pendidikan, teknologi cukup memberikan dampak positif, teknologi sebagai alat terbaik yang dapat melayani dan meningkatkan integrasi dalam belajar dan mengajar, contohnya multimedia. Multimedia merupakan salah satu media yang dibuat dengan berbantukan alat-alat teknologi. Salah satu bentuk multimedia ini adalah hypermedia yang dikemas dalam bentuk multimedia interaktif. Hypermedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem komunikasi yang memiliki peran untuk membangun, menyimpan, menghantarkan, dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio, video, dan sebagainya. 10 Hypermedia sebagai satu bentuk multimedia interaktif yang sudah banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Karena media ini memiliki beberapa keistimewan yang mampu memberikan kemudahan dan waktu yang singkat bagi guru dan siswa untuk dapat memahami pembelajaran dengan baik dan jelas serta memberikan pembelajaran yang tidak monoton seperti buku teks maupun power point yang dibuat secara sederhana oleh guru bidang studi. Hypermedia mampu menjadikan materi-materi yang bersifat abstrak dengan memanipulasikannya atau menggambarkannya dengan kejadian-kejadian atau gambaran-gambaran yang bisa membantu siswa untuk lebih mudah memahami pembelajaran 8 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru Jakarta: Gaung Persada, 2008, Cet. 1, hal. 5. 9 A. Trikic, Evolving Open Learning Environments Using Hypermedia Technology. Journal of Computer Assisted Learning. 2001, 17, 186-199 . p.186. http:onlinelibrary.wiley.comdoi10.1047j...xpdf diakses pada 10012014 pukul 11:27 10 Munir, Multimedia:Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012 hal. 19 6 tersebut. Oleh karena itu dalam pembelajaran biologi hypermedia dihadirkan sebagai inovasi dari multimedia interaktif untuk digunakan, dan atas dasar itu pula penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan dampak positif pada hasil belajar siswa tanpa harus memakan waktu yang lama untuk memberikan penjelasan yang berulang-ulang pada siswa khususnya siswa yang ada pada kategori rendah. Selain itu pula karena bidang studi biologi yang harus dijelaskan secara konkrit, diharapkan dengan hypermedia yang memiliki keistimewaan yaitu, mampu menyediakan media pembelajaran secara visual, audio dan kinestetik yang sejalan dengan gaya belajar siswa yang berbeda-beda. Maka dari itu peneliti bermaksud meneliti pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar berbeda. Adapun gaya belajar yang digunakan disini adalah gaya belajar yang sudah dikemukakan oleh Bobbi DePotter yang meliputi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. 11

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar biologi yang masih rendah 2. Media pembelajaran yang belum mencapai kesesuaian dengan gaya belajar siswa . 3. Gaya Belajar siswa bersifat konsisten 12 , memiliki kaitan erat dalam proses belajar siswa dan salah satu faktor intern dalam setiap individu masih kurang diperhatikan oleh guru bidang studi. 11 Bobbi DePorter Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung: Kaifa Learning, 2013, hal. 109-119 12 F. Danardana Murwani, Pengembangan Instrumen Pengukuran Gaya Belajar Konsumen, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 7, No. 1, Februari 2009, hal. 1. http:jurnaljam.ub.ac.id diakses pada 27012015 pukul 13:47 7

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, sesuai dengan permasalahan yang sudah teridentifikasi dibatasi hanya pada lingkup: 1. Hasil belajar yang difokuskan pada ranah kognitif C 1 -C 6 pada konsep sistem eksresi 2. Penggunaan hypermedia sebagai media pembelajaran biologi pada konsep sistem eksresi yang dikembangkan oleh peneiliti dan divaildasi oleh ahli 3. Gaya Belajar siswa Visual, Auditori, dan Kinestetik.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar berbeda Visual, Auditori dan Kinestetik pada konsep sistem ekskresi? ”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar siswa yang berbeda Visual, Auditori dan Kinestetik pada konsep sistem eksresi.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu : a. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan guru bidang studi untuk dapat mengembangkan teknologi dan memperbaiki media dalam proses belajar khususnya dalam bidang studi biologi. b. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar dan mengenal lebih jauh manfaat teknologi dalam kesehariannya serta dapat lebih mengenal jati diri sendiri khususnya dalam gaya belajar yang dimilikinya. 8 c. Bagi peneliti, dapat mengenal peranan teknologi yang sebenarnya dalam dunia pendidikan serta dapat memahami karakteristik setiap siswa yang akan diajarnya. d. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji bahasan yang sama. 9

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, HASIL PENELITIAN RELEVAN,

KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajaran

Media Pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu kata media dan pembelajaran, keduanya memiliki perbedaan arti. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah memiliki arti perantara atau pengantar yaitu perantara antara sumber pesan dengan penerima pesan. 1 Sedangkan AECT Association of Education and Communication Tecnology mengemukakan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. 2 Selain kedua definisi tersebut, ada beberapa pendapat lain yang dikutip oleh Sutirman: 3 1 Suranto mendefinisikan bahwa media adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. 2 Trini Prastati memberi makna media sebagai apa saja yang menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi. 3 Heinich dan kawan-kawannya mengartikan media sebagai perantara yang mengantar informasi dari sumber ke penerima. 4 Wang Qiyun dan Cheung Wing Sum menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan media biasa disebut sebagai fasilitas pembelajaran yang membawa pesan kepada pembelajar. 1 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jogjakarta: Diva Press 2011, Cet. I, hal. 13. 2 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara 2010, Cet. I, hal. 121. 3 Sutirman, Media Model-model Pembelajaran Inovatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013 , Cet. I, hal. 15.