Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

19 4 Kesesuaian dengan karakteristik siswa Media bisa sesuai dan cocok dengan siswa tertentu, tapi adakalanya tidak cocok dengan siswa lain. Karena itu karakteristik siswa dalam hal ini perlu diperhatikan, agar media yang digunakan sesuai. 5 Kesesuaian dengan gaya belajar siswa Gaya belajar siswa pada poin ini juga sangat mempengaruhi efektivitas penggunaan media pembelajaran. Ada tiga gaya belajar yang dikemukakan oleh Bobby DePotter, yakni gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. 6 Kesesuaian dengan teori yang digunakan Pada poin ini, teori sangat menentukan dalam pemilihan media, karena teori menjadi faktor penting digunakannya sebuah media. Pengguanaan media tidak boleh dilakukan dengan hanya merujuk pada pilihan dari seorang guru, sehingga mengabaikan teori yang memang sudah tepat digunakan dalam prose pembelajaran. Berdasarkan faktor-faktor dan kesesuaian yang harus diperhatikan dalam penggunaan dan pemilihan media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwasanya media yang baik, yang mampu memenuhi tujuan pembelajaran, dan mampu membantu tercapainya pembelajaran yang kondusif, efisien, dan dinamis adalah media yang memenuhi semua tingkat kesesuaian tersebut. Dalam arti lain, semakin sesuai media tersebut semakin baik hasil pembelajaran yang akan dicapai.

2. Hypermedia

a. Definisi Hypermedia

Media dalam pembelajaran memiliki banyak bentuk dan jenisnya. Pada pemaparan klasifikasi dan jenis media dalam pembelajaran, peneliti sudah memaparakan bahwa Seels dan Glasgow membagi media berdasarkan perkembangan teknologi, yaitu media dengan teknologi tradisional dan media dengan teknologi mutakhir. Media dengan teknologi mutakhir dibedakan 20 menjadi dua, yaitu media berbasis telekomunikasi dan media berbasis microprosessor. Hypermedia adalah salah satu bentuk media yang tergolong dalam media teknologi mutakhir dan berbasis microprosessor, yaitu sebuah prosessor atau perangkat kecil yang berisikan semua kemampuan yang diperlukan untuk memproses berbagai perintah yang sebelumnya harus dilakukan oleh peralatan yang memenuhi ruangan besar. 17 Hackbarth dalam buku Winarno, dkk. menyatakan bahwa Hypermedia merupakan salah satu bentuk multimedia, yaitu multimedia interaktif yang berbasis komputer, dimana siswa harus berperan aktif dalam setiap kegiatan selama pelajaran dengan bantuan komputer. Selain hypermedia, ada juga hypertext yang tergolong multimedia interaktif. 18 Hypertext menurut Alessi dan Stanley adalah teks dengan link, atau pointer yang menampilkan hubungan antara bagian informasi, dan Hypermedia adalah perluasan dari hypertext yang menambahkan teks, audio, video, foto, atau pun kombinasi multisensory. 19 Munir mengemukakan Hypermedia sebagai suatu penggunaan format presentasi multimedia yang meliputi teks, grafis diam atau animasi, bentuk video, video dan audio. Dimana penggunanya diberikan suatu kemampuan untuk mengontrol elemen-elemen yang ada dan menyediakan struktur dari elemen-eleman yang terhubung dengan dokumen atau link yang dapat dikendalikan oleh pengguna. 20 Hal ini serupa dengan pernyataan Pritchard, bahwa Hypermedia merupakan media yang berisi teks, gambar, suara dan video, dimana masing-masing element tersebut dihubungkan dengan hyperlinks yang menghubungkan halaman satu dengan halaman lainnya. 21 17 Azhar Arsyad, op. cit., hal. 157 18 Winarno, dkk. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. s.I.: Genius Prima Media, 2009, Cet. 1, hal. 6. 19 Stephen M. Alessi dan Stanley R. Trollip, Multimedia for Learning: Methods and Development, Boston: Allyn Bacon, 2001, p. 138. 20 Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, Cet. 1, hal. 19. 21 Alan Pritchard, Effective Teaching With Internet Technologies, London: Paul Chapman Publishing, 2007, p. 14.