Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
71
diri siswa, faktor emosional ini berhubungan dengan kondisi psikologis dan lingkungan yag ada di sekitarnya. Ketika psikologis siswa tersebut baik, dan
lingkungan di sekitarnya mendukung maka secara lahiriah energi yang terlahir atau muncul dari dalam diri siswa adalah energi yang positif, dalam
hal belajar contohnya; tumbuhnya rasa ingin tahu, semakin meningkatnya motivasi dalam diri untuk terus belajar dan mengkaji materi pembelajaran.
Faktor emosional dan faktor sosiologi ini juga saling terkait satu sama lain. Karena lahirnya rasa ingin tahu dan motivasi dalam diri merupakan
sesuatu yang lahir dari adanya interaksi yang terbangun antar siswa, sebagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat
hidup tanpa adanya bantuan dari makhluk lainnya. Hal ini pun berlaku dalam proses belajar, dimana tidak setiap individu mampu belajar tanpa
adanya interaksi dengan teman atau guru yang bersangkutan. Oleh karena itu lingkugan pun menjadi faktor yang dapat mempengaruhi cara belajar
siswa, karena lingkungan yang baik akan memberikan dampak yang baik bagi siswa tersebut dan begitu pun sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan,
bahwa tidak berpengaruhnya gaya belajar terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi ini bukanlah semata-mata karena masing-
masing siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran, melainkan karena adanya faktor dari dalam dan luar yang tidak dapat dikendalikan oleh
peneliti sehingga menghambat dan mempengaruhi hasil pembelajaran. Hypermedia sebagai alat atau media yang menyajikan berbagai bentuk
informasi bagi siswa, mulai dari media berbentuk audio yang disajikan melalui vidoe bernarasi, bentuk visual yang disajikan dengan gambar
maupun teks serta interaksi yang terdapat di dalam hypermedia yang memberikan kebebasan pengoperasian kepada siswa selama proses belajar
berlangsung. Sebagai alat bantu pembelajaran sudah sepatutnya Ia memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar. Hal tersebut
dibuktikan oleh hasil analisis data yang menunjukkan H ditolak dan H
1
diterima. Artinya, terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. Selain hasil analisis data dari
72
hasil uji hipotesis, hal ini juga dibuktikan oleh beberapa data penunjang lainnya seperti data hasil pre-test dan post-test biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, nilai hasil Normalized gain N-gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai rata-rata hasil Lembar Kerja Siswa
LKS pada kelas eksperimen dan kelas kontrol serta data hasil uji prasyarat analisis statistik uji normalitas dan homogenitas.
Berdasarkan hasil pre-test pada Tabel 4.2. diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen 45,14, sedangkan pada kelas kontrol 45,3. Hal ini
menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan nilai rata-rata dari keduanya berada dalam satu tingkatan yang sama atau dapat dikatakan sejajar.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terkait pengetahuan awal siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Setelah diberikan perlakuan, dimana hasil post-test menjadi acuan
untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses belajar. Tabel. 4.3. hasil post-test menunjukkan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 79,77 dan kelas
kontrol 73,27. Hasil pengolahan data tersebut membuktikan bahwa kelas yang belajar menggunakan hypermedia yaitu kelas eksperimen memiliki
nilai rata-rata yang lebih unggul dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas yang belajar menggunkan power-point yaitu kelas kontrol. perbedaan ini
disebabkan oleh adanya perbedaan perlakuan pada masing-masing kelas. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan hypermedia memiliki
dampak yang positif terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. Walau demikian, nilai rata-rata pada kelas kontrol mampu
mencapai nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 73. Kemudian pada nilai rata-rata N-gain yang mengukur peningkatan
masing-masing individu, dimana keduanya berada dalam kategori yang sedang, namun jika kita melihat Tabel. 4.4. nilai rata-rata N-gain pada kelas
eksperimen memiliki nilai yang lebih unggul dibandingkan dengan nilai rata-rata N-gain pada kelas kontrol. Nilai N-gain pada kelas eksperimen
hampir mendekati kategori tinggi. Hal ini terbukti dimana siswa yang
73
berada pada kategori tinggi di kelas eksperimen 12 orang, sedangkan pada kelas kontrol hanya 3 orang. Kategori sedang 16 orang pada kelas
eksperimen dan 23 orang pada kelas kontrol. Kategori rendah 2 orang pada kelas eksperimen dan 4 orang pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan
bahwa penggunaan hypermedia pada kelas eksperimen mampu memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep
sistem ekskresi. Untuk megetahui pengaruh yang signifikan dari hypermedia terhadap
hasil belajar, maka hasil uji hipotesis yang dilakukan menggunakan teknik Anova Two Ways dapat menjadi bukti yang lebih akurat, dimana hasil uji
Anova Two Ways pada post-test menunjukkan nilai F
hitung
F
tabel
pada taraf signifikansi
ɑ = 0,05 yaitu 7,57 4,00, berbeda dengan hasil uji anova pada pre-test yang menunjukkan F
hitung
F
tabel
pada taraf signifikansi ɑ = 0,05
yaitu 0,01 4,00. Hal ini membuktikan bahwa pada taraf signifikan ɑ =
0,05, hasil belajar pada kelas ekperimen berbeda nyata dengan hasil belajar pada kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya antusias tinggi dari siswa dalam proses belajar dengan menggunakan hypermedia
pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan power point sebagai media pembelajaran yang digunakan saat
proses belajar berlangsung. Oleh karena itu penggunaan hypermedia dalam proses belajar dapat dan layak menjadi bahan pertimbangan guru untuk
digunakan. Karena hypermedia mampu menyampaikan materi menjadi lebih menarik, efisien, dan kondusif. Menyajikan materi tidak hanya melalui teks,
melainkan dilengkapi dengan gambar, video animasi dan hyperteks yang disajikan dengan beragai warna sehingga tampilan hypermedia menjadi
lebih menarik. Selain itu, dengan menggunakan hypermedia masing-masing siswa memiliki kebebasan untuk mencari, menelaah, dan mentransformasi
informasi baru sesuai dengan apa yang diinginkannya dan dapat dengan senang hati mengoperasikan hypermedia secara berulang-ulang sesuai
dengan kemampuannya dalam mempelajari dan memahami materi ajar yang
74
ada di dalam hypermedia. Namun semua itu tetap berada dibawah pengontrolan guru di dalam kelas.
Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan power point sebagai media pembelajaran, dimana siswa tidak memiliki kebebasan sendiri untuk
mencari, menelaah dan mengkaji materi berulang-ulang, karena pada kelas kontrol media pembelajaran ada dibawah kendali guru atas dasar
kesepakatan bersama antar siswa di dalam kelas. Hal ini juga sejalan dengan beberapa alasan mengapa hypermedia layak digunakan dalam proses belajar
mengajar yang sudah dipaparkan pada penelitian relevan sebelumnya. Hypermedia dengan gaya belajar siswa tidak memiliki interaksi
terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. Hal ini dikarenakan gaya belajar dan media pembelajaran memberikan pengaruh
masing-masing yang berbeda terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem eksresi. Hypermedia dan power point sebagai media
pembelajaran ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan pembelajaran yang efisein, kondusif, dan optimal bagi guru juga siswa
dalam menyampaikan, menerima, menyerap, serta memproses informasi secara efektif dengan cara yang tepat. Sedangkan gaya belajar adalah faktor
internal dari dalam diri peserta didik yang kerap kali mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disekitarnya yang sulit dikontrol dan dikendalikan
oleh peneliti. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar, faktor lain pun
bisa mempengaruhi proses belajar, misalnya; faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar ini merupakan jenis upaya belajar siswa meliputi
strategi dan metode yang digunakan guru dan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran, atau dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi
yang digunakan guru dan siswa dalam menunjang keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran materi tertentu.
75