68
penelitian tidak berbeda. Sehingga, H baik pada pre-test maupun
post-test diterima. Artinya, tidak ada pengaruh interaksi hypermedia media pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa pada konsep sistem ekskresi baik pada pre-test maupun post- test.
B. Pembahasan
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuasi eksperimen yang didesain menggunakan Nonequivalen Control Group Design, yaitu sebuah
penelitian dimana sampel pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ditentutkan secara random, melainkan ditentukan berdasarkan faktor
tertentu. Faktor penentu yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya belajar siswa pada masing-masing kelas baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Gaya belajar yang dijadikan penentuan sampel oleh peneliti diperoleh
dari kuesioner yang disebarkan pada seluruh siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan dan diperoleh data secara keseluruhan yaitu,
39 siswa dengan gaya belajar visual, 32 siswa dengan gaya belajar auditori, 26 siswa dengan gaya belajar kinestetik dan ada 4 siswa dengan
kecenderungan 2 gaya belajar. Penyebaran gaya belajar tersebut terlihat cukup baik pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 oleh karena itu peneliti
memutuskan untuk menjadikan keduanya sebagai sampel. Selain gaya belajar peneliti juga melihat kemampuan awal yang dimiliki pada
keduanya relatif sama atau sejajar. Sebagaimana hasil pre-test yang telah membuktikan memiliki nilai rata-rata sebesar 45,14 pada kelas eksperimen
dan 45,3 pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, setelah semua data diperoleh dan diolah
melalui berbagai teknik pengujian baik pengujian prasyarat, analisis data, maupun uji hipotesis menunjukkan bahwa data hasil uji prasyarat
terdistribusi normal dan berasal dari varian yang homogen, kemudian
69
pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan teknik Anava Two Ways menghasilkan tiga pernyataan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa pada konsep sistem ekskresi. 2.
Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi.
3. Tidak terdapat interaksi antara hypermedia dan gaya belajar terhadap
hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi
Gaya belajar atau tipe belajar memang sudah terbukti penting diketahui guru. Karena dalam menerima, menyerap, dan menanggapi informasi baru,
pada dasarnya setiap siswa memiliki caranya sendiri. Beberapa siswa terlihat cenderung memanfaatkan penglihatan visual, beberapa siswa lain
cenderung dengan hanya mendengarkan auditori, dan ada pula yang cenderung banyak bergerak aktif kinestetik untuk mendapatkan semua
materi atau informasi baru yang ingin mereka dapatkan. Walaupun ketiganya ada pada diri setiap individu, namun penelitian-penelitian
sebelumnya membuktikan bahwa setiap orang umumnya hanya memiliki satu indera dominan yang paling disukai dalam menerima dan memproses
informasi, selain itu kecenderungan tersebut membuktikan memberikan efek yang siginifikan dalam belajar terhadap prestasi dan kompertensi mereka.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Laxton dan Murel yang menyatakan bahwa gaya belajar bisa menjadi element yang sangat penting
dalam meningkatkan kurikulum dan proses belajar mengajar di sekolah.
9
Pernyataan tersebut memberikan penguatan pada pernyataan sebelumnya, karena pada dasarnya peningkatan kurikulum dan proses belajar mengajar
yang kondusif pasti akan mendukung dan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar dan kompetensi dalam belajar yang harus dicapai oleh
9
Godwin A. Iketde and Uduak Bassey Edet, Influnce of Lerning Style and Teaching Strategies On Student’s Achievement In Biology, Voice of Research 2013, Vol. 1 4, No. 2277-
7733, p. 5. http:www.voiceofresearch.orgdoc...mar-2013_2.pdf
diakses pada 10012014 pukul 13:32
70
setiap siswa, akan tetapi penelitian ini belum berhasil membuktikan adanya pengaruh yang siginifikan dar gaya belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa. Tidak terdapatnya pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar dalam penelitian ini kemungkinan terjadi karena banyaknya faktor lain yang
mempengaruhi proses pembelajaran. Satu faktor yang sangat mempengaruhi proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah konsentrasi masing-masing
siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Konsentrasi dalam proses pembelajaran sangat diperlukan dalam pengaktifan ketiga modalitas gaya
belajar yang meliputi gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Dengan kata lain, jika konsentrasi siswa saat proses
belajar belangsung penuh, maka ketiga modalitas gaya belajar tersebut akan aktif dengan baik sehingga gaya belajar masing-masing siswa akan
terakomodasi dengan baik dan proses penerimaan, penyerapan, serta pertransferan informasi baru akan berjalan dengan lancar.
10
Selain faktor konsentrasi, Rita Dunn seorang pelopor di bidang gaya belajar menyebutkan beberapa variabel yang mempengaruhi cara belajar
diantaranya faktor fisik, emosional, sosiologi, dan lingkungan.
11
Faktor fisik dan emosional merupakan dua faktor yang berasal dari dalam diri peserta
didik. Pada peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, mata merupakan organ utama yang dimanfaatkannya untuk bisa melihat,
menyerap, dan memproses informasi, namun apabila mata tersebut memiliki kelemahan atau penyakit yang dapat menghambat proses pembelajaran
maka hal tersebut akan berdampak atau mempengaruhi hasil pembelajaran. Selain faktor dari indera mata, pencahayaan pada saat belajar pun bisa
mempengaruhinya, karena tidak semua siswa dapat belajar dengan baik dalam cahaya yang remang atau redup. Begitu pun faktor emosional dalam
10
Rofa Nurochma, Maridi, dan Joko Ariyanto, Perbedaan Hasil Belajar Dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Belajar
Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran 20112012, Jurnal Pendidikan Biologi, Surakarta:Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS, 2012, hal. 10.
https:eprints.uns.ac.id1440211437-3191-1-SM.pdf diakses pada 23092015 pukul 10:42
11
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung: Kaifa, 2013, hal. 110.
71
diri siswa, faktor emosional ini berhubungan dengan kondisi psikologis dan lingkungan yag ada di sekitarnya. Ketika psikologis siswa tersebut baik, dan
lingkungan di sekitarnya mendukung maka secara lahiriah energi yang terlahir atau muncul dari dalam diri siswa adalah energi yang positif, dalam
hal belajar contohnya; tumbuhnya rasa ingin tahu, semakin meningkatnya motivasi dalam diri untuk terus belajar dan mengkaji materi pembelajaran.
Faktor emosional dan faktor sosiologi ini juga saling terkait satu sama lain. Karena lahirnya rasa ingin tahu dan motivasi dalam diri merupakan
sesuatu yang lahir dari adanya interaksi yang terbangun antar siswa, sebagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat
hidup tanpa adanya bantuan dari makhluk lainnya. Hal ini pun berlaku dalam proses belajar, dimana tidak setiap individu mampu belajar tanpa
adanya interaksi dengan teman atau guru yang bersangkutan. Oleh karena itu lingkugan pun menjadi faktor yang dapat mempengaruhi cara belajar
siswa, karena lingkungan yang baik akan memberikan dampak yang baik bagi siswa tersebut dan begitu pun sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan,
bahwa tidak berpengaruhnya gaya belajar terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi ini bukanlah semata-mata karena masing-
masing siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran, melainkan karena adanya faktor dari dalam dan luar yang tidak dapat dikendalikan oleh
peneliti sehingga menghambat dan mempengaruhi hasil pembelajaran. Hypermedia sebagai alat atau media yang menyajikan berbagai bentuk
informasi bagi siswa, mulai dari media berbentuk audio yang disajikan melalui vidoe bernarasi, bentuk visual yang disajikan dengan gambar
maupun teks serta interaksi yang terdapat di dalam hypermedia yang memberikan kebebasan pengoperasian kepada siswa selama proses belajar
berlangsung. Sebagai alat bantu pembelajaran sudah sepatutnya Ia memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar. Hal tersebut
dibuktikan oleh hasil analisis data yang menunjukkan H ditolak dan H
1
diterima. Artinya, terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. Selain hasil analisis data dari