Panen Benih Menghitung Benih

78 disesuaikan dengan ukuran larva. Air di akuarium disisakan 13-12nya tergantung ukuran ikan dan kebutuhan. Setelah air dikurangi, dinding akuarium dibersihkan dengan kain lap. Penggantian air harus dilakukan dengan hati-hati. Suhu air lama dengan air baru tidak boleh berbeda ≥ 1 º karena bisa menyebabkan larva menjadi stres.

5.5.4. Panen dan

Pascapanen Tahap panen merupakan tahap ketika larva atau benih sudah cukup umur dan siap dijual. Tahap pascapanen terdiri dari dua hal. Pertama, perhitungan larva atau benih. Kedua, transportasi larva atau benih.

5.5.4.1. Panen Benih

Setelah benih berumur 15 hari, ukurannya sekitar ¾ inchi, jika dipelihara sampai umur 30 hari ukurannya sudah mencapai 1 inchi. Dua ukuran inilah yang umumnya DFF panen untuk dijual. Cara panen: benih dipindahkan ke dalam fiber, kemudian diayak dengan baskom yang berlubang-lubang dengan diameter tertentu. Benih yang ukurannya terlalu kecil akan lolos dari lubang sehingga yang tersisa dalam baskom hanya benih yang berukuran besar.

5.5.4.2. Menghitung Benih

Sistem penghitungan benih pada DDF ada dua macam yang masing- masing disesuaikan dengan kondisi benih. Sistem penghitungan yang dilakukan yaitu menghitung secara manual dan menghitung dengan sistem takar. Menghitung Satu-persatu Manual Cara ini digunakan bila ukuran benih kurang seragam, misalnya jika terdapat 3 atau lebih tipe ukuran benih atau bila warna benih tidak seragam karena ada benih yang sebelum dipanen terkena penyakit. Caranya yaitu benih yang 79 sudah disaring memakai baskom berlubang tadi dipindahkan ke baskom berisi air yang telah dipasangi jaring di bagian atasnya. Jaring tersebut sebagian dimasukkan ke dalam air baskom sehingga benih masih bisa berenang di atas jaring. Benih-benih tersebut diambili dengan menggunakan centong dan dihitung lalu dipindahkan ke baskom lain yang berisi air. Benih yang ukurannya terlalu besar maupun terlalu kecil namun belum terseleksi oleh baskom berlubang dimasukkan ke ember terpisah. Benih yang terlalu besar akan dikembalikan lagi ke akuarium atau dimasukkan ke kolam pendederan, sedangkan benih yang terlalu kecil akan dimasukkan kembali ke akuarium untuk dipelihara sampai ukurannya memenuhi syarat. Cara ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan cara ini yaitu jumlah benih dapat dihitung secara tepat. Kelemahannya yaitu tidak efisien karena harus menghitung satu persatu, membutuhkan tenaga kerja lebih banyak dibandingkan menghitung dengan cara takar yaitu sekitar 2-3 orang serta memakan waktu lama. Menghitung dengan Sistem Takar Cara ini digunakan bila ukuran dan warna benih cenderung seragam ±80. Caranya yaitu benih dipindahkan dari akuarium ke fiber. Tiap fiber berisi kira-kira 30.000-50.000 benih. Benih diayak dan dimasukkan ke dalam takaran. Dalam tiap takaran dengan tinggi tertentu dihitung berapa ekor benih yang ada. Misalnya 500 ekor per takaran dengan tinggi yang sudah ditetapkan. Ulangi sampling sampai 3 kali. Setelah diperoleh rata-rata jumlah benih per takaran A, maka jumlah semua benih adalah A x jumlah takaran. 80 Penghitungan larva umur 1 hari juga menggunakan sistem takar. Caranya yaitu menggunakan tutup botol air minum 1,5 liter. Larva dimasukkan ke dalam tutup botol tanpa air, 1 tutup botol diperkirakan berisi 10.000 larva. Menghitung dengan sistem takar juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan cara ini yaitu lebih efisien, lebih sedikit tenaga kerja yang diperlukan, dan menghemat waktu. Kelemahannya yaitu jumlah benih tidak bisa dipastikan secara tepat karena hanya menggunakan perkiraan.

5.5.4.3. Transportasi Benih Persiapan Benih