45
dan pengepakan. Alokasi biaya tataniaga penanganan dimasukkan ke dalam komponen domestik 100 dan komponen asing 0 Tabel Input Output, 2005.
4.4.2. Penentuan Harga Bayangan Input Output
Harga bayangan adalah harga yang terjadi dalam suatu perekonomian apabila pasar berada dalam kondisi persaingan sempurna dan dalam kondisi
keseimbangan Gittiger, 1986. Dalam pasar yang bersaing, biaya oportunitas suatu barang akan menjadi harga bayangan barang tersebut. Akan tetapi sulit
menentukan harga oportunitas suatu barang. Oleh karena itu, untuk memperoleh nilai yang mendekati biaya imbangan bayangan atau harga bayangan perlu
dilakukan penyesuaian terhadap harga yang berlaku di pasar, diantaranya dengan mengurangkan pajak tidak langsung atau menambahkan subsidi dari harga yang
berlaku di pasar. Menurut Monke dan Pearson 1989, cara untuk menentukan harga
internasional dari suatu barang yang tradable yaitu dengan menggunakan harga paritas ekspor fob untuk barang yang exportable dan harga paritas impor cif
untuk barang yang importable. Fob merupakan syarat penyerahan barang dimana penjual hanya menanggung biaya pengangkutan sampai dengan pelabuhan muat
penjual, sisanya ditanggung pembeli. Cif adalah syarat penyerahan barang dimana penjual harus menanggung biaya pengangkutan dan asuransi atas suatu
komoditas. Ada beberapa cara untuk menentukan harga paritas yaitu: i nilai fob atau
cif dari publikasi statistik atau statistik perdagangan internasional ii bila data
tidak dapat diperoleh dari pusat statistik dalam negeri, bisa diperoleh dari publikasi statistik negara tetangga, kelompok industri, atau lembaga-lembaga
46
internasional seperti IMF, World Bank, ADB, dan lainnya iii bila diketahui kegagalan pasar tidak terjadi dan semua kebijakan diketahui dengan jelas dan
dampaknya bisa diukur, maka harga sosial bisa dihitung dengan mengurangkan dampak divergensi dari harga privat.
Penentuan harga bayangan barang-barang nontradable, menurut Monke dan Pearson, 1989 berdasarkan langkah-langkah berikut: i menghitung
opprtunity cost dari barang nontradable tersebut, namun cara ini sulit dilakukan,
ii mengoreksi ada tidaknya divergensi baik yang disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah yang distorsif, ada tidaknya kegagalan pasar seperti struktur
pasar monopoli, monopsoni, dan lain-lain; eksternalitas negatif atau positif, dan ketidaksempurnaan kelembagaan, ii apabila dampak divergensi tidak dapat
diestimasi maka menggunakan harga barang substitusinya, iii jika langkah tersebut juga sulit untuk dilakukan maka gunakan harga barangsubstitusinya di
negara tetangga. 1
Menentukan Harga Bayangan Output Pasar benih patin mendekati pasar persaingan sempurna. Hal ini karena
harga benih patin ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar, antar petani benih patin saling bersaing dalam harga, banyaknya jumlah produsen maupun
konsumen benih patin. Oleh karena itu,harga sosial benih patin sama dengan harga finansialnya.
47
2 Menentukan Harga Bayangan input
a Induk
Harga bayangan induk patin didekati dengan fob Vietnam sebesar US 830ton
18
ditambahkan dengan freight biaya pengapalan sebesar 10 dan biaya transportasi 0,5
19
sehingga harga cif Indonesia atas ikan patin tersebut yaitu US 917,57ton. Selanjutnya nilai ini dikalikan dengan SER tahun 2008
sehingga nilai induk ikan masing-masing tahun yaitu Rp 8.997.798ton dan Rp 9.544.713ton. Nilai-nilai tersebut ditambahkan dengan biaya tataniaga dan
penanganan sehingga menghasilkan harga bayangan induk sebesar Rp 9.249,45kg. Bobot tiap induk ikan patin rata-rata 3 kg, sehingga tiap ekor
induk memiliki harga bayangan Rp 27.748 Lampiran 15. b
Harga Bayangan Pakan Harga bayangan untuk komponen pakan berupa pelet berdasarkan
harga privat di lokasi penelitian. Hal ini didasari asumsi bahwa border price hanya pada komponen atau bahan baku pembuatan pelet yaitu tepung ikan
sehingga sulit menentukan harga bayangan berdasarkan border price bahan baku. Oleh karena itu, harga bayangan pakan diperoleh dari harga finansial
dikurangkan dengan PPN sebesar 10. Harga bayangan pakan cacing tubifex juga didekati dengan harga finansial karena cacing tubifex diperoleh secara
domestik dan tidak terdapat border price. Harga bayangan pakan berupa artemia berdasarkan border price.
Artemia merupakan produk impor sehingga digunakan harga cif. Patokan harga artemia dengan daya tetas 80 adalah harga fob Beijing yaitu
18
http:www.fao.org diakses tanggal 4 Mei 2010
19
http:www.pajak.go.id diakses tanggal 4 Mei 2010
48
US 54.117,62ton, ditambahkan dengan freight sebesar 10 dan biaya transportasi 0,5 sehingga harga CIF Indonesia atas produk tersebut adalah
US 59.827,03ton. Selanjutnya nilai ini dikalikan dengan SER tahun 2008 dan 2009 sehingga nilai artemia masing-masing tahun yaitu Rp
586.674.016ton dan Rp 622.333.916ton. Nilai-nilai tersebut ditambahkan dengan biaya tataniaga dan penanganan sehingga menghasilkan harga
bayangan artemia sebesar Rp 586.926kg dan Rp 622.586kg. Berat artemia perkaleng adalah 425 gram, sehingga setelah dikonversi, harga tiap kaleng
artemia masing-masing tahun yaitu Rp 249.443 dan Rp 264.599 Lampiran 16 dan 17.
c Harga Bayangan Garam
Indonesia merupakan negara pengimpor garam dalam jumlah besar
20
. Oleh karena itu harga bayangan yang digunakan adalah border price yaitu
sebesar US 43,11ton pada tahun 2008 dan US 53,52ton pada tahun 2009. Kemudian ditambahkan dengan freight 10 dan biaya transportasi 0,5
menghasilkan cif 2008 sebesar US 49,79ton dan cif 2009 sebesar US 61,82ton. Selanjutnya nilai ini dikalikan dengan SER tahun 2008 dan 2009
sehingga nilai garam masing-masing tahun yaitu Rp 488.262ton dan Rp 643.026ton. Nilai-nilai tersebut ditambahkan dengan biaya tataniaga dan
penanganan sehingga menghasilkan harga bayangan garam sebesar Rp 740kg dan Rp 895kg. Tiap bungkus garam berbobot 2,5 kg sehingga harga
perbungkus yaitu Rp 1.850 dan Rp 2.237 Lampiran 18 dan 19.
20
http:www.comtrade.un.org diakses tanggal 13 Juni 2010
49
d Harga Bayangan Obat-obatan
Harga dunia untuk hormon dan obat-obatan dalam perikanan seperti Ovaprim, Blitz Ich tidak ada. Oleh karena itu penentuan harga bayangan
hormon dan obat-obatan didekati dengan harga finansial. Perhitungannya yaitu harga finansial dikurangkan dengan PPN sebesar 10.
e Harga Bayangan Perlengkapan dan Peralatan
Harga pasar peralatan dihitung berdasarkan harga penyusutan peralatan selama satu tahun dengan Metode Garis Lurus dengan formulasi sebagai
berikut :
Harga bayangan peralatan dan perlengkapan seperti generator set, blower, jet pump, kompor, fiber, corong, serokan larva, selang, terpal, baskom,
batu aerasi, ember, jaring, rak kayu, dan lainnya ditentukan berdasarkan harga finansial karena tidak ada harga dunia untuk barang-barang tersebut.
Perhitungan harga bayangan dilakukan dengan mengurangkan harga finansial dengan PPN sebesar 10.
f Harga bayangan listrik dan telepon
Listrik dan telepon merupakan input nontradable. Menurut PP No. 7 tahun 2007, listrik dibebaskan dari PPN. Harga bayangan listrik dan telepon
didekati berdasarkan harga finansialnya. g
Harga bayangan BBM Harga bayangan BBM ditentukan dari harga di tingkat bunker yaitu
harga sebelum subsidi yang diperoleh dari Pertamina. Pada tahun 2008 harga
Penyusutan Nilai Beli Nilai Sisa
Umur Ekonomis
50
bensin adalah Rp 8.339L dan harga minyak tanah adalah Rp 10.000L, sedangkan tahun 2009 harga bensin adalah Rp 4.413L dan harga minyak
tanah adalah Rp 5.052L
21
. h
Harga Bayangan Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan input nontradable. Tenaga kerja yang
digunakan dalam usaha pembenihan ikan patin Deddy Fish Farm adalah tenaga kerja pria tidak terdidik. Perhitungan harga sosial tenaga kerja dalam
penelitian ini berdasarkan upah tenaga kerja jika negara dalam keadaan full employment
diasumsikan tidak terdapat pengangguran. Penentuan harga sosial tenaga kerja yaitu menambahkan 100 dengan persentase tingkat
pengangguran di wilayah penelitian Jawa Barat dikalikan dengan harga finansialnya. Tingkat angka pengangguran terbuka pada tahun 2008 dan 2009
masing-masing sebesar 11,85 dan 10,57
22
. Oleh karena itu, harga bayangan tenaga kerja tidak terdidik tahun 2008 dan 2009 ditetapkan sebesar
111,85 dan 110,57 dari upah finansialnya. i
Harga Bayangan Lahan Biaya oportunitas lahan adalah nilai neto dari produksi yang hilang
bila penggunaan tanah diubah dari penggunaan tanpa proyek menjadi penggunaan dengan proyek Gittinger, 1986. Akan tetapi, sulit menentukan
besarnya harga oprtunitas dari lahan. Salah satu pendekatan lain yang dipakai yaitu menggunakan sewa lahan karena ada sewa pasaran yang agak tesebar
luas dan bersaing. Perhitungan harga bayangan lahan dalam penelitian ini
21
http:www.pertamina.go.id harga sementara diakses tanggal 16 Juli 2010
22
http:www.depnakertrans.go.id diakses tanggal 3 Mei 2010
51
menggunakan sewa tanah karena aktivitas sewa menyewa lahan di tempat penelitian cukup banyak.
j Harga Bayangan Suku Bunga Modal
Deddy Fish Farm menggunakan modal sendiri dalam melakukan usahanya. Penentuan tingkat suku bunga modal kerja berdasarkan tingkat suku
bunga deposito yang berlaku di bank BRI. Bank BRI merupakan bank yang lokasinya paling dekat dengan lokasi penelitian dengan bunga sebesar 6.
Harga bayangan bunga modal kerja berdasarkan tingkat bunga deposito di negara yang tingkat perkembangan perekonomiannya sama dengan Indonesia
yaitu negara Malaysia
23
sebesar 3,47 pada tahun 2008 dan 2,09 pada tahun 2009
24
. k
Harga Bayangan Nilai Tukar Harga sosial nilai tukar rupiah adalah harga uang domestik kaitannya
dengan mata uang asing dalam kondisi pasar persaingan sempurna. Keseimbangan nilai tukar terjadi bila semua pembatas dan subsidi terhadap
ekspor dan impor dihilangkan. Keseimbangan tersebut dapat didekati dengan SCF Standard Conversion Factor. Rumus yang digunakan menurut Squire
dan van der Tax 1975 dalam Gittinger 1986 yaitu:
OERt = Nilai tukar resmi Official Exchange Rate pada tahun t
SERt = Nilai tukar bayangan Shadow Exchange Rate pada tahun t
Keterangan : t dimaksud yaitu tahun 2008-2009
SCF dapat dihitung dengan rumus seperti yang telah digunakan oleh para peneliti yang lain, yaitu dengan membandingkan semua nilai impor dan
23
http:www.bappenas.go.id diakses tanggal 19 Juli 2010
24
http: www.tradingeconomics.com diakses tanggal 2 Agustus 2010
52
ekspor berdasarkan harga batas dengan nilai-nilai berdasarkan harga domestik. Secara matematis formulasi untuk mencari nilai SCF tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut Rosegrant, 1987 dalam Novianti, 2003:
Keterangan: SCFt
= Faktor konversi baku untuk tahun t Mt
= Nilai impor pada tahun t Xt
= Nilai ekspor pada tahun t Mxt
= Pajak impor pada tahun t Txt
= Pajak ekspor pada tahun t
Tabel 10. Perhitungan Standart Conversion Factor dan Shadow Price
Exchange Rate 2008-2009 Milyar Rp
Tahun Xt Mt
Txt Mxt OER SCFt SER
2008 1.338.918,7 1.262.475,9 13578,3 22.763,8 9.771,67 0,996 9.806,17 2009 1.206.389,9 1.003.055,8 9335,6 19.160,4 10.356,17 0,996 10.402,218
Sumber : Departemen Perdagangan 2010 Hasil perhitungan yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel
10menunjukkan bahwa nilai tukar bayangan pada tahun 2008 sebesar Rp 9.806,70 dan pada tahun 2009 Rp 10.402,22. Nilai tukar bayangan lebih
besar daripada nilai tukar resmi karena SCF yang merupakan pembagi besarnya kurang dari satu.
4.5. Policy Analysis Matrix PAM