Alokasi Biaya ke dalam Komponen Domestik dan Asing

42

4.4.1. Alokasi Biaya ke dalam Komponen Domestik dan Asing

Menurut Pearson et al. 1976 dalam Saptana et al. 2001, ada dua pendekatan yang digunakan untuk mengalokasikan biaya ke dalam komponen domestik dan asing, yaitu pendekatan total dan pendekatan langsung. Pendekatan langsung mengasumsikan bahwa seluruh biaya input tradable, baik diimpor maupun produksi domestik dinilai sebagai komponen biaya asing. Pendekatan ini digunakan apabila tambahan permintaan input tradable baik barang yang diimpor maupun produksi domestik dapat dipenuhi dari perdagangan internasional. Pendekatan total mengasumsikan bahwa setiap biaya dari input tradable produksi domestik dibagi ke dalam komponen biaya domestik dan asing, dan penambahan input tradable dapat dipenuhi dari produksi domestik jika input itu memiliki kemungkinan untuk diproduksi dalam negeri. Pendekatan ini lebih tepat digunakan dalam analisis dampak kebijakan pemerintah atau untuk memperkirakan biaya ekonomi atau sosial dari struktur proteksi yang dilakukan oleh pemerintah. Analisis daya saing atau keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas ikan patin pada penelitian ini mengggunakan pendekatan total. 1 Alokasi Biaya Produksi Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun yang diperhitungkan untuk menghasilkan komoditas akhir yang siap dipasarkan atau dikonsumsi. Penentuan alokasi biaya produksi ke dalam komponen asing tradable dan domestik nontradable didasarkan atas jenis input dan penilaian biaya input tradable dan nontradable dalam total biaya input. Alokasi biaya produksi ke dalam komponen domestik dan asing disajikan dalam Tabel 9. 43 Tabel 9. Alokasi Biaya Produksi ke dalam Komponen Domestik dan Asing pada Sistem Usahatani Pembenihan Ikan Patin di Lokasi Penelitian, Tahun 2008 dan 2009. Keterangan Domestik Asing Biaya Pemeliharaan Induk 1. Pelet 7,6 92,4 2. Penyusutan Jaring Induk 100 a. Jaring Induk 100 b. Induk 93,5 6,5 3. TK Tetap 100 Biaya Penyuntikan 1. Ovaprim 39,5 60,5 2. Alat Suntik 42,3 57,7 3. Tenaga Kerja 100 Pemeliharaan Larva 1. Artemia 7,6 92,4 2. Cacing Tubifex 100 3. Pelet 7,6 92,4 4. Minyak Tanah 64,92 35,08 5. Bensin 64,92 35,08 6. Blitz ICH 39,5 60,5 7. Batu Aerasi 88,4 11,6 8. Corong 86,33 13,67 9. Serokan larva 100 10. TK Tukang 100 11. Penyusutan Peralatan a. Akuarium 100 b. Blower 38 62 c. Selang 86,33 13,67 e. Genset 85 15 f. Hi Blow 38 62 g. Rak Kayu 100 h. Kompor 100 i. Terpal 100 j. Jet Pam 38 62 Penetasan Artemia 1. Garam 100 2. Penyusutan Ember 100 44 Tabel 9. Lanjutan Pemanenan Larva 1. Serokan 100 2.. Penyusutan Peralatan a. Tabung gas 100 b. Baskom 100 c. Fiber 100 BIAYA OPERASIONAL 1. Telepon 100 2. Listrik 100 3. Sewa Rumah + lahan 100 BUNGA MODAL 100 BIAYA TATANIAGA Penanganan 100 Sumber : Tabel Input-Output 2005, diolah Metode perhitungan komponen domestik-asing dengan Tabel Input Output 2005: komponen asing nilai komponen produk domestik nilai komponen total x komponen asing nilai komponen produk asing nilai komponen total x Keterangan: Tabel 2 : Transaksi Total Atas Dasar Produsen – mencari komponen asing nilai total - nilai domestik Tabel 4 : Transaksi Domestik Atas Dasar produsen – mencari komponen domestik Kolom : Input yang digunakan dalam usahatani Baris : Bidang usahatani 2 Alokasi Biaya Tataniaga Biaya tataniaga adalah biaya yang dikeluarkan untuk menambah nilai atau kegunaan suatu barang, yaitu kegunaan tempat, bentuk, dan waktu. Biaya tataniaga terbagi atas biaya biaya pengangkutan transportasi dan penanganan. Biaya pengangkutan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut barang dari produsen atau petani sampai ke eksportir, dimana pihak perusahaan tidak mengeluarkan biaya pengangkutan karena hasil produksi diambil oleh broker langsung di perusahaan. Biaya penanganan meliputi kegiatan sortir benih 45 dan pengepakan. Alokasi biaya tataniaga penanganan dimasukkan ke dalam komponen domestik 100 dan komponen asing 0 Tabel Input Output, 2005.

4.4.2. Penentuan Harga Bayangan Input Output