Persiapan Wadah Pemeliharaan Pemberian Pakan

76

5.5.3. Pemeliharaan Larva

Pemeliharaan larva terdiri dari beberapa hal. Pertama persiapan wadah. Kedua, pemberian pakan dan perawatan larva. Ketiga, penyiponan dan penggantian air untuk menjaga kualitas air.

5.5.3.1. Persiapan Wadah Pemeliharaan

Pemeliharaan larva patin dilakukan dalam ruangan tertutup. Larva yang baru menetas dipindahkan ke akuarium lain yang berisi air bersih. Padat penebaran yaitu 10.000-15.000 ekorakuarium. Akuarium dipasangi aerator untuk memberikan suplai oksigen. Suhu optimum untuk pemeliharaan yaitu 29-32ºC. Di dalam ruangan diberi kompor minyak atau heater untuk menaikkan suhu.

5.5.3.2. Pemberian Pakan

Larva patin yang baru menetas memiliki tubuh yang transparan dan panjang total sekitar 4 mm. Fungsi-fungsi untuk menangkap makanan, seperti mata dan sirip belum berkembang. Oleh karena itu larva belum mampu memanfaatkan pakan dari luar. Larva yang baru menetas menggunakan kuning telur yang terletak di bagian abdomen sebagai pakan internal untuk mempertahankan hidupnya. Selama proses penyerapan kuning telur, beberapa fungsi tubuh untuk menangkap pakan terbentuk. Jika larva tidak dapat menangkap pakan setelah kuning telur habis, maka larva tidak bisa tumbuh dan berkembang lebih lanjut dan akhirnya mati. Pemberian pakan pertama pada waktu yang tepat merupakan hal yang sangat mendasar dalam pemeliharaan larva. Pemberian makan pertama sekitar 36 jam setelah menetas, larva mulai diberi pakan artemia sampai umur 3 hari. Frekuensi pemberian pakan yaitu 3 kali sehari. Jika sudah memungkinkan, 77 larva umur 4 hari mulai diberi pakan cacing sutra Tubifex. Cacing yang diberikan harus dicincang sampai halus. Cacing terebut diberikan secara bertahap, awalnya masih dicampur dengan artemia, lama-kelamaan baru diberikan cacing murni. Frekuensi pemberian pakan cacing yaitu 3 kali sehari. Setelah ikan berukuran ¾ kira-kira umur 15 hari, pemberian pakan beralih ke pelet. Awalnya pelet yang diberikan dicampur dengan cacing. Transisi 2-3 hari baru diberikan murni pelet. Pelet diberikan secara bertahap menurut ukuran pelet. Pelet berbentuk butiran berukuran 0,5 mm diberikan selama 1 minggu, kemudian beralih ke pelet yang berukuran 2 mm.

5.5.3.3. Perawatan Larva