Pengambilan Keputusan untuk Menentukan Nilai Ekonomi

59 iv. Rasio Subsidi Produsen Subsidy Ratio to Producer – SRP SRP adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seluruh dampak transfer. SRP merupakan ukuran proteksi yang disetarakan dengan tarif atas output. SRP yang bernilai negatif artinya kebijakan pemerintah menyebabkan produsen mengeluarkan biaya produksi lebih besar dari biaya sosial opportunity cost untuk berproduksi. Formulasi dari SRP:

4.5.2. Pengambilan Keputusan untuk Menentukan Nilai Ekonomi

Penggunaan harga pasar dan harga sosial dalam matriks PAM menunjukkan bahwa matriks PAM mencakup baik analisis finansial maupun analisis ekonomi. Selain perbedaan dalam penggunaan harga, perbedaan kedua analisis tersebut yaitu Gittinger, 1986: 1 Biaya, dalam analisis ekonomi, biaya input adalah manfaat yang hilang bagi perekonomian karena input tersebut digunakan opprtunity cost bagi input. 2 Pembayaran Transfer a Pajak, dalam analisis ekonomi pembayaran pajak tidak dikeluarkan dari manfaat kegiatan karena merupakan bagian dari hasil neto proyek yang diserahkan kepada pemerintah untuk digunakan bagi kepentingan masyarakat keseluruhan, oleh karena itu tidak dianggap biaya. b Subsidi, dalam analisis finansial subsidi mengurangi biaya proyek, sedangkan pada analisis ekonomi subsidi menurunkan harga barang- barang sehingga besarnya subsidi harus ditambahkan pada harga pasar untuk mendapatkan harga sosial. Rasio Subsidi Bagi Produsen SRP = L E Koefisien Keuntungan PC = D H 60 c Bunga, dalam analisis ekonomi bunga modal tidak dipisahkan atau dikurangkan dari hasil bruto. Sedangkan pada analisis finansial dibedakan antara a bunga yang dibayarkan kepada orang-orang dari luar yang meminjamkan uangnya kepada proyek dianggap sebagai biaya, dan b bunga atas modal proyek tidak dianggap sebagai biaya karena merupakan bagian dari pengembalian yang diterima oleh modal proyek. Penyesuaian harga-harga dari analisis finansial ke analisis ekonomi dapat dilihat pada Gambar 6 Gittinger, 1986. Diagram pengambilan keputusan digunakan dengan cara mengambil paket komoditas untuk dinilai di dalam proyek pertanian. Selanjutnya diikuti sepanjang diagram sampai akhir dari diagram tersebut tercapai, dimana saran penilaian untuk paket komoditas tersebut diperoleh. Sumber : Gittinger, 1986 Gambar 6. Bagan A. Diagram Pengambilan Keputusan untuk Menentukan Nilai Ekonomi : Langkah-langkah Utama Komoditas yang dinilai Berwujud Tidak berwujud Pembayaran transfer langsung Termasuk sumber nyata yang digunakan Bagan B Diperdagangkan Tidak diperdagangkan Bagan D Bagan C Tidak dinilai 61 Sumber : Gittinger, 1986 Gambar 6. Bagan B. Diagram Pengambilan Keputusan untuk Menentukan Nilai Ekonomi : Pembayaran Transfer Langsung Sumber : Gittinger, 1986 Gambar 6. Bagan C. Diagram Pengambilan Keputusan untuk Menentukan Nilai Ekonomi : Komoditas yang Diperdagangkan Pembayaran kepadadari pemerintah Transaksi kredit Pajak Subsidi Diabaikan Pembayaran kembali pokok Pembayaran transfer langsung Penerimaan pinjaman Hutang Pembayaran bunga Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Output proyek Diimpor dengan proyek Input proyek Diperdagangkan Diekspor tanpa proyek Substitusi impor Ekspor Harga varietas ekspor Harga varietas ekspor Harga varietas impor Harga varietas impor 62 Sumber : Gittinger, 1986 Gambar 6. Bagan D. Diagram Pengambilan Keputusan untuk Menentukan Nilai Ekonomi : Komoditas yang Tidak Diperdagangkan

4.6. Analisis Sensitivitas