98
Berdasarkan hasil analisis, jika penghapusan PPN pakan ikan sebesar 10 diberlakukan, maka keuntungan privat dan keunggulan kompetitif akan
meningkat. Akan tetapi tidak ada perbedaan dalam keuntungan sosial dan keunggulan komparatif karena penghapusan PPN pakan ikan hanya berlaku untuk
analisis privat. Dilihat dari nilai PC, penghapusan PPN 10 ternyata menyebabkan perbandingan antara keuntungan privat dengan keuntungan sosial
PC mengalami kenaikan sebesar 1,97.
7.2.7. Analisis Sensitivitas dengan Kebijakan Pemerintah Berupa Kelembagaan
Pemerintah bermaksud untuk meningkatkan sektor perikanan salah satunya dengan kelembagaan. Selama ini, harga benih patin berfluktuasi sesuai
dengan permintaan konsumen. Selama 2008 dan 2009 harga benih terus mengalami penurunan karena permintaan konsumen juga menurun. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, diperlukan kelembagaan yang berperan untuk menampungmembeli benih dari petani sehingga harga benih bisa stabil.
Diharapkan, dengan adanya kelembagaan, harga privat benih patin bisa meningkat sebesar 36 seperti pada tahun 2007.
Tabel 21. Analisis Sensitivitas Usaha Pembenihan Ikan Patin dengan Peran Kelembagaan – Pengaruhnya pada Harga Privat Benih
RpTahun
Nilai Sebelum Setelah
Perubahan
Keuntungan Privat – PP Rp 53.264.680
97.139.680 82,37
Keuntungan Sosial – SP Rp 57.633.122
57.633.122 -
Rasio Biaya Privat - PCR 0,597
0,449 -24,90
Biaya Sumberdaya Domestik - DRC 0,572
0,572 -
Koefisien Keuntungan - PC 0,924
1,685 82,32
Sumber : Pengolahan Data 2010 Berdasarkan hasil analisis, peran kelembagaan pada harga privat benih
patin yaitu meningkatkan keuntungan privat sebesar 82,37 dan keunggulan
99
kompetitif menjadi 0,449. Akan tetapi tidak ada perbedaan dalam keuntungan sosial dan keunggulan komparatif karena harga sosial benih patin tidak berubah.
Dilihat dari nilai PC, adanya kelembagaan ternyata menyebabkan perbandingan antara keuntungan yang diterima petani dengan keuntungan sosial meningkat
sebesar 82,32. Peran kelembagaan yang lain, seperti misalnya penyedia kredit usaha
maupun penyedia input-input perikanan misalnya koperasi, diharapkan bisa menurunkan harga sosial input sehingga bisa mengurangi biaya produksi. Analisis
sensitivitas ini dilakukan bila terjadi penurunan harga sosial input sebesar 10. Hasil analisis kelembagaan terhadap harga sosial input ditunjukkan pada Tabel 22.
Tabel 22. Analisis Sensitivitas Usaha Pembenihan Ikan Patin dengan Peran Kelembagaan - Pengaruhnya pada Harga Sosial Input Sebesar
10 RpTahun
Nilai Sebelum Setelah
Perubahan
Keuntungan Privat – PP Rp 53.264.680
53.264.680 -
Keuntungan Sosial – SP Rp 57.633.122
62.172.478 7,88
Rasio Biaya Privat - PCR 0,597
0,597 -
Biaya Sumberdaya Domestik - DRC 0,572
0,542 -5,21
Koefisien Keuntungan - PC 0,924
0,857 -7,27
Sumber : Pengolahan Data 2010 Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, peran kelembagaan dalam
pengaruhnya terhadap harga sosial input akan meningkatkan keuntungan sosial sebesar 7,88, sedangkan keuntungan privat tetap karena harga privat tidak
terpengaruh. Keunggulan komparatif meningkat dilihat dari nilai DRC yang semakin kecil. Perbandingan antara keuntungan privat dengan keuntungan sosial
PC mengalami penurunan sebesar 7,27 . Nilai PC yang menurun menunjukkan bahwa rasio keuntungan yang diterima petani terhadap keuntungan sosialnya
menurun.
100
7.2.8. Analisis Gabungan