Analisis Gabungan Analisis Sensitivitas pada Keunggulan Komparatif dan Kompetitif

100

7.2.8. Analisis Gabungan

Analisis sensitivitas gabungan merupakan penggabungan beberapa analisis sensitivitas di atas antara faktor-faktor yang berdampak negatif terhadap keunggulan kompetitif dan komparatif dari usaha pembenihan ikan patin dengan kebijakan pemerintah atau faktor lainnya yang mampu mengatasi dampak negatif tersebut. Sensitivitas yang digabungkan yaitu kenaikan UMR, kenaikan harga input, penurunan harga output, penghapusan PPN pakan, dan adanya kelembagaan. Analisis sensitivitas gabungan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis yang bertujuan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan analisis yang bertujuan untuk meningkatkan keunggulan komparatif. Hasil analisis sensitivitas gabungan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Analisis Sensitivitas Gabungan – Pengaruh pada Harga Privat RpTahun Nilai Sebelum Setelah Perubahan Keuntungan Privat – PP Rp 53.264.680 71.018.987 33,33 Keuntungan Sosial – SP Rp 57.633.122 57.633.122 - Rasio Biaya Privat - PCR 0,597 0,536 -10,36 Biaya Sumberdaya Domestik - DRC 0,572 0,572 - Koefisien Keuntungan - PC 0,924 1,232 33,33 Sumber : Pengolahan Data 2010 Tabel 22 menunjukkan penurunan keunggulan kompetitif akibat kenaikan UMR dan kenaikan harga input dapat diimbangi dengan kebijakan berupa penghapusan PPN pakan ikan sebesar 10, sedangkan penurunan harga output sebesar 20 dapat diimbangi dengan peran kelembagaan yang menstabilkan harga peningkatan harga sebesar 36 sehingga terjadi peningkatan harga benih patin sebesar 16. Apabila keadaan tersebut terjadi, maka petani akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 71.018.987. Hal ini juga berdampak pada 101 peningkatan keunggulan kompetitif yang ditunjukkan dengan nilai PCR yang semakin kecil. Petani juga memperoleh keuntungan privat yang lebih besar dilihat dari nilai PC yang semakin besar. Analisis sensitivitas gabungan lainnya yang berpengaruh terhadap analisis sosial merupakan gabungan antara melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang menurunkan keunggulan komparatif dengan adanya kelembagaan yang bisa menurunkan harga sosial input sebesar 10. Hasil dari sensitivitas gabungan kedua kondisi tersebut dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Analisis Sensitivitas Gabungan – Pengaruh pada Harga Sosial RpTahun Nilai Sebelum Setelah Perubahan Keuntungan Privat – PP Rp 53.264.680 53.264.680 - Keuntungan Sosial – SP Rp 57.633.122 106.047.478 84 Rasio Biaya Privat - PCR 0,597 0,597 - Biaya Sumberdaya Domestik - DRC 0,572 0,41 -28,34 Koefisien Keuntungan - PC 0,924 0,502 -45,65 Sumber : Pengolahan Data 2010 Berdasarkan hasil analisis, keuntungan sosial mengalami peningkatan sebesar 84. Begitu juga dengan keunggulan komparatif meningkat dengan menurunnya nilai DRC menjadi sebesar 0,41. Dilihat dari nilai PC, analisis ini menyebabkan perbandingan keuntungan yang diterima petani dengan keuntungan sosial menurun sebesar 45,65. 102

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan