44 Asal-usul bahan pada produk pangan menjadi penting karena merupakan jaminan mutu
pangan. Asal-usul produk pangan dapat menyangkut aspek keamanan pangan. Untuk bahan baku yang berasal dari hewan, asal-usul bahan tidak hanya menyangkut keamanan pangan tetapi juga
menyangkut aspek kehalalannya. Sementara itu, meningkatnya kesadaran konsumen terhadap aspek kesehatan menyebabkan minat konsumen untuk mengkonsumsi produk organik semakin meningkat.
Minat terhadap pangan organik juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti gaya hidup. Menurut Winter dan Davis 2006, pembelian produk organik dapat disebabkan oleh beberapa alasan, termasuk
manfaat bagi lingkungan, kesejahteraan hewan, keamanan pekerja, dan persepsi bahwa makanan organik lebih aman dan bergizi.
5. Atribut Informasi atau Indikator Mutu
Atribut informasi merupakan bagian dari atribut mutu ekstrinsik. Atribut informasi digunakan oleh konsumen untuk memperoleh informasi tentang mutu produk pangan kemasan yang akan dipilih.
Atribut ini berguna bagi konsumen untuk menduga mutu produk pangan kemasan sebelum pembelian. Sebelum dilakukan konsumsi, konsumen belum bisa mengevaluasi mutu intrinsik produk secara
keseluruhan yang bersifat search quality, misalnya rasa, aroma, tekstur, nilai, dan lain-lain. Hal serupa juga terjadi pada atribut mutu yang bersifat credence nature. Indikator ekstrinsik dapat mengubah
atribut intrinsik credence menjadi indikator atau isyarat ekstrinsik search, yang dapat memfasilitasi evaluasi mutu yang dilakukan oleh pembeli maupun penjual Caswell 2000.
Persentase jumlah responden dalam memilih atribut informasi dapat dilihat pada Gambar 22. Berdasarkan data tersebut, terlihat konsumen sangat bervariasi dalam menentukan indikator mutu
produk. Atribut label kemasan memiliki persentase yang tertinggi yaitu sebesar 26.6. Persentase pemilihan label kemasan yang tinggi menunjukkan konsumen menggunakan desain dan informasi
pada label kemasan produk untuk mengevaluasi atribut-atribut mutu yang ada pada produk. Informasi pada label merupakan bentuk dari atribut mutu ekstrinsik yang membantu konsumen untuk menduga
mutu dan kinerja produk yang bersifat credence quality, serta mutu produk yang dapat dirasakan oleh konsumen. Kualitas pelabelan juga merupakan sarana untuk meningkatkan nilai jual pada produk
pangan kemasan. Peran lain dari label makanan antara lain mempengaruhi desain produk, media iklan, meningkatkan keyakinan konsumen pada mutu pangan, dan edukasi konsumen tentang diet serta
aspek kesehatan Caswell dan Padberg 1992.
Gambar 22. Persentase pemilihan atribut informasi atau indikator mutu
45 Atribut mutu yang memiliki persentase tertinggi selanjutnya adalah nama produsen dan merek
dagang, yaitu masing-masing sebesar 17.7 dan 17.2. Kedua atribut tersebut memiliki keterkaitan terhadap suatu perusahaan produk pangan. Konsumen masih memiliki mindset terhadap jaminan mutu
produk pangan yang diproduksi oleh suatu produsen tertentu. Konsumen menilai terhadap suatu jenis produk pangan kemasan yang dihasilkan oleh suatu produsen memiliki mutu lebih tinggi dari
produsen lain. Hal ini dapat disebabkan karena experience quality dari produk yang dihasilkan oleh produsen tersebut sudah dikenal konsumen. Di samping itu juga terdapat faktor lain yang termasuk
dalam faktor ekstrinsik yang dapat meningkatkan citra perusahaan dan nilai jual produknya. Atribut informasi lain yang memiliki persentase lebih dari 15 adalah reputasi produk sejenis
dan harga produk. Reputasi produk tergolong dalam kelompok expected quality, yaitu memiliki karakter mutu yang diharapkan konsumen. Setelah pembelian, mutu yang diharapkan expected
quality akan berubah menjadi pengalaman mutu experience quality, yang akan menentukan pembelian di masa yang akan datang Lazarova 2010. Reputasi produk juga nantinya dapat
mempengaruhi konsumen dalam memilih merek produk pangan kemasan. Sementara itu, harga merupakan faktor klasik dan sampai saat ini masih memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam
pendugaan mutu pada produk pangan kemasan. Pada awalnya, penelitian dan model yang berkembang menduga bahwa harga merupakan faktor penting dalam persepsi mutu Caswell et al. 2002.
6. Atribut Mutu Intrinsik dan Ekstrinsik
Persentase kecenderungan responden dalam memilih mutu intrinsik atau ekstrinsik sebagai atribut mutu yang paling penting dalam produk pangan kemasan dapat dilihat pada Gambar 23.
Berdasarkan data survei, 86.7 responden memilih mutu intrinsik sebagai mutu yang paling penting pada produk pangan kemasan, sedangkan 13.3 responden memilih mutu ekstrinsik sebagai mutu
yang paling penting pada produk pangan kemasan. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa mutu intrinsik memiliki peran yang lebih penting dalam membentuk mutu keseluruhan pada produk pangan
kemasan.
Gambar 23. Persentase pemilihan mutu intrinsik dan ekstrinsik Meskipun berdasarkan pertimbangan utama responden, atribut mutu ekstrinsik sertifikasi
memiliki persentase yang lebih besar, tetapi kombinasi atribut mutu intrinsik yang baik lebih berperan dalam membentuk mutu produk pangan kemasan. Menurut Olson dan Jacoby 1972, atribut mutu
intrinsik lebih banyak digunakan dan memiliki efek pada persepsi mutu yang lebih besar daripada atribut mutu ekstrinsik. Atribut mutu intrinsik memiliki hubungan yang sangat kuat dengan tujuan dan
harapan konsumen dalam mengkonsumsi produk pangan kemasan.