Pendapatan Rata-rata per Bulan

34

C. ATRIBUT MUTU UTAMA PADA PRODUK PANGAN KEMASAN

1. Pertimbangan Responden terhadap Atribut Mutu Umum

Gambar 12 menunjukkan persentase jumlah responden dalam memilih atribut mutu umum yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih produk pangan kemasan. Data ini menunjukkan kecenderungan responden dalam memilih atribut mutu ketika disajikan sepuluh jenis atribut mutu umum Pertanyaan B2 pada Lampiran 1. Berdasarkan besarnya persentase, terdapat tiga kelas atribut mutu umum. Pertama, atribut mutu yang memiliki persentase di atas 15, yaitu atribut sertifikasi dan keamanan pangan. Kedua, atribut mutu yang memiliki persentase antara 5-15, yaitu atribut produsen, sensori, gizi, dan harga. Ketiga, atribut mutu yang memiliki persentase kurang dari 5 yaitu nilai, iklan, pengemasan, dan proses. Dari persentase tersebut, atribut sertifikasi dan keamanan pangan menjadi atribut mutu dominan yang menjadi pertimbangan utama responden dalam memilih produk pangan kemasan. Analisis lebih lanjut tentang profil konsumen dalam menentukan pertimbangan atribut mutu utama pada produk pangan kemasan terutama untuk atribut sertifikasi dan kemanan pangan sebagai atribut mutu yang dominan dapat dilakukan dengan menggunakan crosstab. Profil ini merupakan faktor ekonomi dan sosio demografi yang melatarbelakangi responden dalam memilih atribut mutu yang menjadi pertimbangan utama sebelum membeli produk pangan kemasan. Faktor ekonomi dan sosio demografi yang dianalisis mencakup jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Besarnya persentase yang digunakan merupakan persentase dari jumlah total responden berdasarkan kelompok tertentu pada suatu faktor, sehingga diperoleh atribut mutu yang dominan pada kelompok tersebut. Gambar 12. Pertimbangan utama responden terhadap atribut mutu umum Faktor yang pertama adalah jenis kelamin responden. Gambar 13 menunjukkan diagram crosstab antara jenis kelamin responden dengan pertimbangan utama dalam memilih atribut mutu umum. Berdasarkan diagram tersebut, responden wanita memiliki persentase yang lebih besar dari pada responden pria dalam pemilihan atribut sertifikasi sebagai pertimbangan utama dalam memilih produk pangan kemasan. Responden wanita memiliki persentase pemilihan atribut sertifikasi sebesar 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 Proses Pengemasan Iklan Nilai Harga Gizi Sensori Produsen Keamanan pangan Sertifikasi 2.5 2.5 2.5 3.9 8.4 9.9 12.8 12.8 19.2 25.6 Persentase 35

20.0 18.1

20.0 33.7

Pria Wanita Persentase Harga Gizi Keamanan pangan Nilai Pengemasan Produsen Iklan Proses Sensori Sertifikasi

20.0 12.7

26.1 26.7

10.0 23.6

18.2 9.1

22.7 36.4

21.7 13.3

15 - 25 tahun 26 - 35 tahun 36 - 45 tahun Lebih dari 45 tahun Persentase Harga Kandungan gizi Keamanan pangan Nilai tambah Pengemasan Produsen Iklan Proses Sensori Sertifikasi 33.7, sedangkan responden pria memiliki persentase sebesar 20.0. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan responden wanita mempertimbangkan adanya jaminan mutu pada produk pangan kemasan yang akan dibelinya. Sementara itu, baik responden pria maupun wanita memiliki persentase pemilihan atribut keamanan pangan yang relatif sama, masing-masing sebesar 18.1 dan 20.0. Gambar 13. Diagram crosstab hubungan antara jenis kelamin terhadap pemilihan atribut mutu umum Faktor yang kedua adalah rentang usia responden. Gambar 14 menunjukkan diagram crosstab antara usia responden dengan pertimbangan utama dalam memilih atribut mutu umum. Berdasarkan data pada diagram tersebut, pemilihan atribut sertifikasi lebih banyak didominasi oleh responden yang berusia 26-35 tahun yaitu sebesar 36.4. Namun, terjadi penurunan persentase pemilihan atribut sertifikasi pada responden yang berusia lebih dari 35 tahun. Peningkatan usia responden cenderung meningkatkan perhatian responden terhadap atribut mutu gizi. Hal ini disebabkan karena pemilihan produk yang didasarkan pada peningkatan kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan. Pada atribut keamanan pangan, terjadi peningkatan persentase pemilihan pada usia responden lebih dari 25 tahun. Persentase pemilihan atribut mutu keamanan pangan tertinggi terdapat pada responden yang berusia lebih dari 45 tahun yaitu sebesar 26.7. Gambar 14. Diagram crosstab hubungan antara usia terhadap pemilihan atribut mutu umum Gambar 14 juga menunjukkan adanya transisi dalam pemilihan atribut mutu sertifikasi dan keamanan pangan pada rentang usia 15-25 tahun ke rentang usia 26-35. Pada rentang usia tersebut, terjadi kenaikan pemilihan atribut mutu sertifikasi dan penurunan pemilihan atribut mutu keamanan pangan. Hal ini berbeda dengan hasil pembahasan sebelumnya peningkatan usia menyebabkan penurunan persentase atribut sertifikasi dan kenaikan persentase atribut keamanan pangan. Pada