33.7 Pertimbangan Responden terhadap Atribut Mutu Umum

36 rentang usia 26-35 tahun, pemilihan produk pangan kemasan tidak hanya ditujukan untuk individu, tetapi juga untuk kelompok tertentu keluarga. Responden akan memilih produk pangan kemasan yang memiliki jaminan mutu sertifikasi yang baik, termasuk juga aspek keamanannya. Perubahan pemilihan atribut yang signifikan pada rentang usia 15-25 tahun ke usia 26-35 tahun juga terjadi pada atribut sensori dan produsen. Pada atribut sensori terjadi penurunan persentase pemilihan, sedangkan pada atribut produsen terjadi kenaikan persentase pemilihan. Kedua hal tersebut dapat terjadi pada responden yang memiliki keluarga. Karena pemilihan produk pangan kemasan berdasarkan kebutuhan keluarga, atribut mutu sensori tiap individu kurang diperhatikan. Di samping itu, dalam keluarga juga memiliki mindset tertentu terhadap suatu produsen atau merek tertentu yang akan menjadi acuan dalam pembelian produk pangan kemasan. Faktor ketiga adalah tingkat pendidikan responden. Gambar 15 menunjukkan diagram crosstab antara tingkat pendidikan dengan pertimbangan utama dalam pemilihan atribut mutu umum. Dari diagram tersebut, pemilihan atribut sertifikasi tertinggi terdapat pada responden yang memiliki pendidikan SMA SMK. Hal ini menunjukkan pada tingkat pendidikan tersebut, sertifikasi menjadi indikator mutu yang mudah dan dipercaya untuk menjamin mutu produk pangan kemasan. Sementara itu, semakin tinggi tingkat pendidikan responden, semakin tinggi persentase responden yang memilih atribut keamanan pangan sebagai pertimbangan utama dalam memilih produk pangan kemasan. Semakin tinggi tingkat pendidikan konsumen menyebabkan kesadaran konsumen terhadap keamanan pangan meningkat. Konsumen semakin memahami kriteria keamanan pangan pada produk pangan yang dikonsumsinya. Gambar 15. Diagram crosstab hubungan antara tingkat pendidikan terhadap pemilihan atribut mutu umum Faktor keempat adalah jenis pekerjaan responden. Pemilihan atribut sertifikasi sebagai atribut mutu utama banyak didominasi oleh responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri dan pegawai swasta, yaitu masing-masing sebesar 38.5 dan 32.4. Sementara itu untuk atribut keamanan pangan, responden dari semua jenis pekerjaan pegawai negeri, pegawai swasta, wirausaha, dan mahasiswa memiliki persentase yang relatif sama. Responden yang memiliki pekerjaan selain yang sudah disebutkan, memiliki persentase pemilihan atribut sertifikasi dan keamanan pangan masing-masing sebesar 41.7. Hal ini menunjukkan bahwa atribut sertifikasi dan keamanan pangan menjadi atribut mutu yang dominan. Diagram crosstab antara faktor jenis pekerjaan dengan pertimbangan utama dalam pemilihan atribut mutu umum dapat dilihat pada Gambar 16.

11.5 16.0

18.7 38.9

38.5 24.0

23.9 22.2

SMA SMK Diploma Sarjana Pasca sarjana Persentase Harga Gizi Keamanan pangan Nilai Pengemasan Produsen Iklan Proses Sensori Sertifikasi