Atribut Mutu Gizi ATRIBUT MUTU LAIN PADA PRODUK PANGAN KEMASAN

41

D. ATRIBUT MUTU LAIN PADA PRODUK PANGAN KEMASAN

Selain kedua atribut mutu dominan sertifikasi dan keamanan pangan yang telah dijelaskan sebelumnya, pada produk pangan kemasan juga terdapat kelompok atribut mutu lain seperti gizi, sensori, nilai atau manfaat, proses, dan informasi indikator mutu. Berdasarkan pertimbangan utama responden terhadap atribut mutu, atribut tersebut memiliki persentase kurang dari 15. Walaupun memiliki persentase pemilihan yang lebih rendah dibandingkan dengan atribut sertifikasi dan keamanan pangan, kadangkala atribut-atribut mutu tersebut dipertimbangkan oleh kelompok konsumen tertentu. Di samping itu, penjelasan mengenai atribut mutu diperlukan untuk mengetahui atribut mutu yang penting pada setiap kelompok atribut mutu.

1. Atribut Mutu Gizi

Atribut mutu gizi yang diberikan dalam survei mencakup atribut gizi makro karbohidrat, lemak, dan protein dan mikro vitamin dan mineral. Mineral natrium garam dapur dipisahkan klasifikasinya dari atribut vitamin dan mineral untuk melihat perbandingan dengan jenis mineral lainnya. Di samping itu juga ditambahkan atribut sifat fungsional memiliki manfaat kesehatan, untuk dibandingkan dengan atribut gizi secara umum. Diagram pai persentase responden dalam memilih atribut mutu gizi yang utama dapat dilihat pada Gambar 19. Berdasarkan data survei, tiga atribut yang memiliki persentase terbesar adalah atribut pangan fungsional 37.9, kandungan kalori atau karbohidrat 20.2, dan kandungan lemak dan kolesterol 15.8. Apabila diakumulasi, ketiga atribut tersebut memiliki persentase 73.9. Gambar 19. Persentase pemilihan atribut mutu gizi Persentase pemilihan aspek pangan fungsional menunjukkan kesadaran konsumen tentang makanan sehat tidak hanya mencakup keamanan pangannya dan nilai gizinya saja, tetapi juga berkaitan dengan fungsi makanan yang dapat mendukung kesehatan. Perkembangan pangan fungsional di Indonesia mulai memperhatikan atribut sensori yang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini terlihat dari perkembangan pangan fungsional yang memperhatikan rasa produk. Penerimaan makanan fungsional telah menjadi lebih kondisional, terutama yang berkaitan dengan rasa, dan pengawasan rasa muncul sebagai faktor yang sangat penting bagi perkembangan pangan fungsional Verbeke 2006. Atribut mutu gizi pada produk pangan kemasan juga dilihat dari kandungan komponen tertentu yang dianggap merugikan bagi konsumen. Berdasarkan sudut pandang konsumen, aspek kesehatan dibagi menjadi dua dimensi, yaitu konsumsi makanan yang sehat dan menjauhi makanan yang tidak 42 sehat Brunsø et al. 2002. Kesadaran akan bahaya obesitas dan diabetes menyebabkan konsumen memperhatikan kandungan lemak dan kalori karbohidrat pada produk pangan kemasan. Hackleman 1981, dalam penelitia nnya menunjukkan informasi tentang kalori dinilai “sangat berguna” oleh lebih dari 80 responden. Di samping itu, Borra 2006 dalam penelitiannya menunjukkan pertimbangan konsumen sebelum pembelian mencakup jumlah kalori 58, total lemak 56, sodium 45, gula 42, kolesterol 39, dan karbohidrat 34.

2. Atribut Mutu Sensori