Teater Tradisi dari Jawa Barat

Bab 3 - Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Teater Daerah 23

Pertunjukan Gekbreng biasanya diadakan di tempat terbuka atau tempat yang agak luas, seperti pendapa atau halaman rumah. Para penontonnya duduk berkeliling membentuk huruf U atau tapal kuda. Demikian pula dekorasi panggungnya, terkesan cukup seadanya dan bahkan bersifat abstrak imajiner. Pertunjukan teater rakyat ini dapat dilakukan pada siang maupun malam hari. Pada malam hari, sebagai pencahayaan dipergunakan obor tradisional bersumbu tiga yang disebut oncor.

2. Teater Tradisi dari Betawi

a. Lenong merupakan seni teater tradisional Betawi yang sampai kini masih ada. Lenong Betawi biasa mengambil cerita kisah seribu satu malam, jagoan-jagoan betawi Si Pitung; Si Jampang; dan lain-lain, dongeng rakyat, dan sebagainya. Musik pengiringnya mengguna- kan gambang kromong yaitu alat musik khas Betawi. b. Topeng Betawi dalam bahasa Betawi berarti pertunjukan. Teater rakyat ini dimainkan di tengah kerumunan berbaur dengan penon- ton. Pertunjukan diawali dengan bunyi-bunyian orkes untuk menarik penonton. Lalu dibuka dengan topeng kedok yang dimainkan oleh satu atau dua orang wanita. Pertunjukan dilanjutkan dengan kembang topeng betawi dan bodor lawak yang dimainkan oleh primadona lawak. Inti pertunjukan baru dimainkan pada tengah malam, berupa cerita kepahlawanan tokoh betawi dan lain-lain.

3. Teater Tradisi dari Jawa Tengah dan Yogyakarta

a. Ketoprak

Teater yang amat populer di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini cukup tua usianya, yaitu muncul sejak tahun 1887. Mula-mula hanya meru- pakan permainan lesung orang-orang desa di bawah bulan purnama, kemudian ditambah tembang dan nyanyian. Jadi, bukan tontonan. Baru pada tahun 1909, setelah dimodifikasi dengan tambahan alat-alat musik, seperti kendang, terbang, seruling, dan kecrek, pertunjukan ini dipertonton- kan. Pada tahun 1920-an berkembanglah kelompok-kelompok ketoprak yang mempertontonkan ketoprak dalam bentuk seperti yang kita kenal sekarang. Pertunjukannya pun tidak lagi diselenggarakan di halaman rumah atau pendapa, melainkan beralih ke panggung prosenium. Cerita yang dipentas- kan beragam dan sejak tahun 1930-an sudah mengambil sumber- sumber cerita yang lebih modern. Sumber: http: santi12love.files.wordpress.com Gambar 3.2 Kesenian Ketoprak yang sedang dimainkan di pendapa desa. Seni Teater SMPMTs Kelas VII 24

b. Wayang Wong

Teater Wayang Wong Wayang Orang semula muncul di Istana Yogyakarta pada pertengahan abad 18, namun akhirnya keluar istana dan menjadi kegemaran rakyat. Per- tunjukannya diselenggarakan di pasar- pasar malam, taman hiburan, dan di pentas prosenium. Penataan panggung realistik dengan set ruangan keraton, gerbang keraton, jalan desa, dan lain-lain. Cerita yang dipentaskan umumnya Maha- bharata dan Ramayana yang dipelajari dari guru-guru tari keraton. Pemainnya harus pandai menari dan menembang serta memahami tarian untuk karakter tertentu, selain juga mampu melakukan brontowecono berdialog dalam karakter yang dibawakannya.

4. Teater Tradisi dari Bali

Calonarang Teater ini muncul pada tahun 1825 di Klungkung dalam lingkup istana, namun diyakini telah hidup sebelumnya. Fungsinya adalah mengiringi upacara keagamaan dan tolak bala. Sumber ceritanya adalah kitab Calonarang yang terdiri atas empat cerita, yakti Katundung Ratna Mangali pengusiran Ratna Mangali, Perkawinan Mpu Bahula, Ngeseng Waringin pembakaran pohon beringin, dan Kautus Rarung utusan Rarung ke istana dan perkawinan Ratna Mangali-Raja Airlangga. Tata tari, iringan gamelan, dan busana dalam teater ini banyak mengambil dari tari gambuh. Dialog atau anta- wacana para pemain diucapkan dalam bahasa Kawi dan Bali. Tokoh tetapnya ada sepuluh, ditambah tokoh hantu-hantu kecil bertopeng yang ditujukan sebagai lelucon.

5. Ragam Teater Melayu

a. Teater Dulmuluk dari Sumatera Selatan

Berbagai versi mengenai asal muasal Dulmuluk. Ada beberapa versi tentang sejarah teater tradisional yang berkembang di Sumatera Selatan itu. Satu versi yang sering disebut-sebut, teater ini bermula dari syair Raja Sumber: Suroto Jimbung Gambar 3.3 Salah satu adegan perang dalam kesenian Wayang Orang. Sumber: www.balivision.com Gambar 3.4 Pertunjukan Calonarang di daerah Bali.