Teater Tutur Teater Boneka dan Wayang

Bab 7 - Mengapresiasi Seni Teater Nusantara 79

3. Teater Musikal

Merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni me- nyanyi, menari, dan akting. Teater musikal mengedepankan unsur musik, nyanyian, dan gerak daripada dialog para pemainnya. Teater musikal di Indonesia misalnya pementasan langendriyan yang muncul dari kebudayaan keraton.

4. Teatronik

Teatronik merupakan bentukan kata yang berasal dari “teater” dan “elektronik”, disingkat menjadi teatronik. Bentuk teater ini diproses dan diproduksi, kemudian disajikan dengan menggunakan media elektronik. Kamu sudah mempelajari berbagai jenis seni teater. Untuk menambah kreativitasmu, kerjakan tugas berikut ini 1. Apakah jenis pertunjukan teater Indonesia yang mirip pertun- jukan opera dan kabaret di Broadway Amerika Serikat yang menonjolkan segi musikal? 2. Apakah ciri-ciri pertunjukan pantomim? 3. Sebutkan beberapa bentuk teater yang berkembang di daerah tempat tinggalmu 4. Sebutkan beberapa jenis teater boneka yang kamu kenal 5. Apakah yang memengaruhi perkembangan teater?

B. Keunikan dan Pesan Moral Seni Teater Nusantara

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu menyebutkan keunikan dan pesan moral teater Nusantara. Pada pelajaran terdahulu kamu telah mengenal keunikan dan pesan moral yang diungkapkan oleh beberapa kelompok teater Nusantara melalui pertunjukannya. Kali ini kita kembali akan membahas beberapa keunikan serta peran teater Nusantara. Seni Teater SMPMTs Kelas VIII 80

1. Keunikan Teater Nusantara

Keunikan teater Nusantara terlihat dari unsur-unsur pertunjukan- nya. Selain itu, juga terdapat pada gaya dan kecenderungan mereka untuk melakukan eksperimen. Mereka melakukan ekplorasi pada gaya artistik dan pertunjukan. Berikut ini keunikan beberapa kelompok teater mutakhir Nusantara.

a. Teater Garasi

Pertunjukan perdana Garasi adalah pertunjukan Wah karya Putu Wijaya pada tanggal 2 April 1995 di Purna Budaya Yogyakarta. Per- tunjukan ini mampu menyedot lebih dari 1000 penonton dalam satu malam. Teater Garasi yang lahir di Yogyakarta pada pertengahan tahun 90- an telah mempunyai pola yang cukup mapan dalam hal penyutradaraan oleh Yudi Ahmad Tajudin. Pemain dituntut bekerja keras melakukan eksplorasi terhadap setiap hal yang dimungkinkan. Pemain melakukan latihan berdasarkan kesadaran untuk melakukan jelajah kreativitas. Pertun- jukan kelompok ini senantiasa memu- kau dengan kemampuan individu para pemainnya. Serta dukungan artistik sehingga menghasilkan per- tunjukan yang senantiasa menawan. Pertunjukan Garasi seakan menjadi barometer peta perkembangan teater mutakhir Indonesia.

b. Teater Tetas

Kelompok ini berdiri sejak 30 September 1978. Pada awalnya kelom- pok ini bernama Teater Egg yang beranggotakan sejumlah aktivis teater di Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan dan berubah nama menjadi Teater Tetas sejak 1984. Keunikan kelompok ini dikenal me- lalui pertunjukan-pertunjukannya yang mengangkat mitos pewayang- an sebagai materi dasar pertunjuk- an. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk mengangkat gaya lain dalam pertunjukannya. Sumber: w w w .i17.photobucket.com Gambar 7.3 Pertunjukan Teater Garasi menampilkan kemampuan individu pemain disertai kemungkinan pencapaian artistik yang maksimal. Sumber: www.mediaindonesia.com Gambar 7.4 Empat pemain Teater Tetas mementaskan naskah Raung Kuda Piatu karya Ags. Arya Dipayana di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.