Seni Teater SMPMTs Kelas VII 12
b. Imajinasi. Setelah membaca sebuah bacaan dengan sistem memindai dan sistematis, otomatis di alam pikiran kita akan muncul tafsiran
tentang peristiwa yang kita baca. Nah, proses tafsiran inilah yang dimaksud dengan imajinasi. Apa gunanya imajinasi? Imajinasi me-
rupakan api dalam akting. Ia yang menyalakan drama. Mendatang- kan imajinasi dalam diri, bisa dilakukan lewat latihan-latihan
menggauli diri dengan puisi dan lukisan.
c. Tenaga jiwa. Setelah memiliki imajinasi terhadap tokoh yang akan kita
perankan, langkah dalam latihan olah pikir adalah tenaga jiwa. Fungsi tenaga jiwa adalah memberikan ruh peran tokoh pada imajinasi yang
telah pemain tafsirkan. Kekuatan dari dalam seorang pemain per- tunjukan panggung terletak pada kekuatan jiwa. Pemain panggung
tanpa penjiwaan adalah setali tiga uang dengan sayur tanpa garam. Latihan-latihan dasar untuk menggalang tenaga jiwa adalah ingatan-
ingatan yang direncanakan dari hasil pengamatan terhadap perasaan bawah sadar dan naluri. Latihan ini memang memakan waktu lama.
Tetapi memang harus begitu. Membentuk diri sebagai aktor memang tidaklah mudah.
Metode latihan tenaga jiwa yang kita pakai adalah metode empiris menurut pengalaman dan metode observasi menurut pengamatan.
a. Metode empiris. i observasi, ii pengumpulan, iii klinis, iv per- cobaan.
b. Metode observasi. i introspeksi pengamatan tindak jiwa sendiri, ii ekstrospeksi pengamatan tindak jiwa orang lain.
3. Olah Vokal
Vokal adalah hal yang paling dominan dalam pertunjukan teater karena vokal adalah sarana komunikasi yang berkaitan dengan isi cerita
apa yang ingin disampaikan. Vokal adalah “unsur paling utama untuk menyampaikan pikiran dan perasaan secara verbal dari rangkaian
dialog yang dihafal aktor”. Japi Tambayong, 2000:19.
Vokal adalah kunci pertunjukan teater. Untuk itu, diperlukan latihan vokal agar tidak terjadi kemubaziran maksud yang akan disampaikan.
Ukuran baik buruknya sebuah vokal terletak pada kuat tidaknya suara itu diproduksi lewat mulut dan juga keutuhan kandungan suara yang
keluar lewat mulut. Perlu diperhatikan di sini adalah tenaga suara dari perut yang didorongkan ke atas melalui ruang resonansi dan diolah di
daerah artikulasi diimbangi dengan napas yang tepat. Sehingga syarat- syarat teknis itu bisa sampai ke telinga penonton dengan jelas.
Dari berbagai hal teknis di atas dinyatakan bahwa alat vokal haruslah terlatih setiap saat agar suara yang dihasilkan bisa sampai ke telinga
pendengar. Beberapa bentuk latihan vokal antara lain sebagai berikut.
Bab 2 - Mengekpresikan Diri Melalui Seni Teater 13
a. Latihan Pernapasan
1 Mula-mula melakukan penghimpunan napas yang sangat lembut dan intens melalui hidung. Bersamaan
itu naikkan kedua belah tangan pelan-pelan secara berangsur-angsur sesuai hitungan. Saat tangan
berada pada posisi atas berhenti sembari menahan napas lalu menurunkan tangan dan melepas napas
melalui mulut secara intens pula, usahakan dalam penghimpunan napas; penarikan napas, penahanan
napas dari perut, dan pelepasan menggunakan waktu hitung yang sama. Hal ini dilakukan sampai
terjadi penghangatan dari perut naik ke atas rongga resonansi sampai artikulasi.
2 Tahap kedua dinamakan latihan vokal getaran dalam. Teknik yang dilakukan masih sama yaitu
penghimpunan dan penahanan napas hanya saja waktu pelepasan menggunakan getaran dalam.
Hal ini bertujuan agar pemain memiliki vokal dalam yang mantap. Bunyi yang dihasilkan adalah
{hhmmmm}. Minimal melakukannya latihan vokal getaran dalam adalah 20 menit untuk para pemain
yang memiliki jam terbang tinggi. Bagi pemain yang baru, latihan vokal getaran dalam bersifat kon-
disional karena tingkat kekuatan alat artikulasi setiap individu berbeda-beda, tentunya dibutuhkan
waktu yang lebih lama lagi.
3 Tahap ketiga adalah latihan vokal getaran luar. Teknik yang dilakukan adalah melakukan peng-
himpunan napas dan penahanan napas, sedang- kan pengeluaran napas menggunakan getaran
luar. Hal ini bertujuan agar suara menjadi lantang dan keras. Bunyi yang biasa dihasilkan adalah
pelafalan {aaaaaaaa} yang panjang sampai udara dalam perut habis. Durasi latihan sama dengan
teknik latihan vokal dalam.
b. Latihan Pengucapan
Tahap setelah segala rongga artikulasi penghasil suara dari perut sampai mulut mengalami penghangatan dan keutuhan adalah latihan
pengucapan. Hal ini bertujuan agar suara pemain jelas secara fonem, diksi, maupun kalimat yang hendak disampaikan.
1 Tahap pertama, latihan pengucapan adalah senam mulut. Senam
mulut dilakukan agar mulut menjadi luwes dan tidak kaku. Segala
Sumber:
Dokument asi penulis
Gambar 2.5 Latihan
pernapasan.
Sumber:
Dokument asi penulis
Gambar 2.6 Latihan vokal
getaran dalam.
Sumber:
Dokument asi penulis
Gambar 2.7 Latihan vokal
getaran luar.
Seni Teater SMPMTs Kelas VII 14
yang berada pada wilayah mulut dan alat penghasil bunyi sebisa mungkin digerakkan dari lidah, gigi, dan juga bibir.
Gambar 2.8 Latihan pengucapan senam mulut.
2 Pada tahap kedua, mulai mempraktikkan penggunaan ilmu-ilmu lingustik, semisal contoh dalam ilmu fonologis pengucapan fonem
vokal {a,i,u,e,o}, konsonan bilabial {p,b}, opiko-palatal {dh}.
Contoh vokal {a} Contoh vokal {i} Contoh vokal {u}
Contoh vokal {e} Contoh vokal {o}
Gambar 2.9 Latihan pengucapan memanfaatkan fonem.
3 Tahap ketiga adalah menghentakkan suara sekeras dan sejelas mungkin,
contoh, “B”, kemudian dilanjutkan dengan satu kata, contoh,”B-A-B-U’.
Hal ini dilakukan berulang-ulang de- ngan variasi fonem dan kata selanjutnya
dikembangkan menjadi satu kalimat.
Kamu sudah mempelajari teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah suara. Sekarang agar kamu mengusai materi tersebut, praktikkan
materi-materi teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah suara tersebut
Sumber: Dokumentasi penulis
Sumber: Dokumentasi penulis
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 2.10 Latihan menghentakkan suara
dengan keras.